9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelabuhan dan Klasifikasi Pelabuhan
Pelabuhan port merupakan daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga
dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-kran untuk bongkar muat barang, gudang laut transito dan tempat-tempat penyimpanan
dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang tempat penyimpanan barang yang disimpan dalam waktu yang lebih lama untuk menunggu pengiriman
ke daerah tujuan atau pengapalan. Terminal ini dilengkapi dengan jalan kereta api, jalan raya atau saluran pelayaran darat.
2.1.1 Ditinjau dari Segi Penggunaannya
Jika dilihat dari segi penggunaannya, pelabuhan dapat dibagi menjadi 6 yaitu :
a. Pelabuhan Ikan
Umumnya pelabuhan ini tidak memerlukan kedalaman air yang besar, karena kapal-kapal motor yang digunakan untuk menangkap ikan tidak besar. Di
Indonesia jenis kapal yang digunakan untuk menangkap ikan masih tergolong tradisional dan sederhana, seperti jukung hingga kapal motor. Jukung adalah
perahu yang dibuat dari kayu dengan lebar sekitar 1m dan panjang 6-7m, perahu ini dapat menggunakan layar atau motor tempel dan bisa langsung mendarat di
pantai. Kapal yang lebih besar terbuat dari papan atau fiberglass dengan lebar 2,0- 2,5 m dan panjang 8-12m, kapal Ex-Trawl mempunyai lebar 4,0-5,5m dan
panjang 16-19m yang juga digerakkan dengan motor. Pelabuhan ini harus dilengkapi dengan pasar lelang, pabrikgudang es,
persediaan bahan bakar, dan juga tempat untuk perawatan alat-alat penangkap ikan. Pemecah gelombang dibuat dari tumpukan batu dengan lapis pelindung dari
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 10
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni 5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang tetrapod. Pemecah gelombang berfungsi untuk melindungi mulut pelabuhan
bukan perariran pelabuhan. b.
Pelabuhan Minyak Demi keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari
keperluan umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan dermaga atau pangkalan yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan
cukup membuat jembatan perancah atau tambatan yang dibuat menjorok ke laut untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup besar. Bongkar muat dilakukan
dengan pipa-pipa dan pompa-pompa. Pipa-pipa penyalur diletakkan dibawah jembatan agar lalu lintas di atas
jembatan tidak terganggu. Tetapi pada tempat-tempat di dekat kapal yang merapat, pipa-pipa dinaikkan ke atas jembatan guna memudahkan penyambungan
pipa-pipa. Biasanya di jembatan tersebut juga ditempatkan pipa uap untuk membersihkan tangki kapal dan pipa air untuk suplai air tawar. Karena jembatan
tidak panjang maka ujung kapal harus diadakan penambatan dengan bolder atau pelampung pengikat agar kapal tidak bergerak.
Gambar 2.1 Pelabuhan Minyak
Sumber: Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 1996
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 11
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni 5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang Perkembangan ukuran kapal tangker yang cukup pesat mempunyai
konsekuensi draft kapal melampaui kedalaman air pelabuhan sehingga kapal tidak bisa berlabuh. sehingga kapal tangker membuat sauh di laut dalam dan
mengeluarkan minyak dengan menggunakan pipa bawah laut, atau memindahkan minyak ke kapal yang lebih kecil dan mengangkutnya ke pelabuhan.
c. Pelabuhan Barang
Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas untuk dibongkar muat barang. Kondisi perairan pada pelabuhan bongkar muat harus
cukup tenang agar memudahkan bongkar muat barang. Pelabuhan barang ini bisa dibuat oleh pemerintah sebagai pelabuhan niaga atau perusahaan swasta untuk
keperluan transpor hasil produksi seperti baja, aluminium, pupuk, batu bara, minyak. Triatmodjo, 2003
Pada dasarnya pelabuhan barang harus mempunyai perlengkapan- perlengkapan berikut ini: 1 Dermaga harus panjang dan harus dapat menampung
seluruh panjang kapal, ±80 dari panjang kapal. Hal ini disebabkan karena muatan dibongkar muat melalui bagian muka, belakang dan ditengah kapal; 2
mempunyai halaman dermaga yang cukup lebar untuk keperluan bongkar muat barang. Barang yang akan dimuat disiapkan di atas dermaga dan kemudian
diangkat dengan kran masuk kapal. Demikian pula pembongkarannya dilakukan dengan kran dan barang diletakkan di atas dermaga yang kemudian diangkat ke
gudang; 3 mempunyai gudang transitopenyimpanan di belakang halaman dermaga; 4 tersedia jalan dan halaman untuk pengambilanpemasukan barang
dari ke gudang serta mempunyai fasilitas untuk reparasi. Sebelum barang dimuat dalam kapal atau setelah diturunkan dari kapal maka
barang muatan tersebut ditempatkan pada halaman dermaga. Bentuk halaman dermaga tergantung pada jenis muatan yang bisa berupa: 1 barang-barang
potongan general cargo yaitu barang-barang yang dikirim dalam bentuk satuan; 2 buatan curahlepas bulk cargo yang dimuat tanpa pembungkus seperti batu
bara, biji-bijian, minyak, dan sebagainya; 3 Peti kemas container, yaitu suatu peti yang ukurannya telah distandarisasi sebagai pembungkus brang-barang yang
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 12
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni 5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang dikirim. Karena ukurannya teratur dan sama maka penempatannya akan lebih
dapat diatur dan pengangkutannyapun dapat dilakukan dengan alat tersendiri yang lebih efisien. Ukuran peti kemas dibedakan dalam 6 macam yaitu: 8x8x5ft
3
berat maks 5 ton; 8x8x7ft
3
berat maks 7 ton; 8x8x10ft
3
10 ton; 8x8x20ft
3
20 ton;
8x8x25ft
3
berat maks 25 ton; 8x8x40ft
3
berat maks 40 ton. Gambar 2.2 Pelabuhan Barang Potongan general cargo
Sumber: Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 1996
Gambar 2.3 Pelabuhan Peti Kemas
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 13
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni 5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang
Gambar 2.4 Pelabuhan Barang Curah
Sumber: Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 1996
d. Pelabuhan penumpang
Pelabuhan penumpang tidak berbeda jauh dengan pelabuhan barang. Pelabuhan barang pada belakang dermaga terdapat gudang-gudang, sedangkan
untuk pelabuhan penumpang dibangun stasiun penumpang yang melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang berpergian, seperti
kantor migrasi, kemanan, direksi pelabuhan, serta maskapai pelayaran. Barang- barang yang perlu dibongkar muat tidak begitu banyak, sehingga gudang barang
tidak perlu besar. Sebaiknya jalan masukkeluarnya penumpang dan barang harus dipisahkan. Penumpang melalui lantai atas dengan menggunakan jembatan
langsung ke kapal, sedangkan barang-barang melalui dermaga.
e. Pelabuhan campuran
Pada umumnya pencampuran pemakaian ini terbatas untuk penumpang dan barang, sedang untuk keperluan minyak dan ikan biasanya tetap terpisah. Tetapi
bagi pelabuhan kecil atau masih dalam taraf perkembangan, keperluan untuk bongkar muat minyak juga menggunakan dermaga atau jembatan. Pada dermaga
dan jembatan juga diletakkan pipa-pipa untuk mengalirkan minyak.
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 14
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni 5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang f.
Pelabuhan militer Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk
memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal perang dan agar letak bangunan cukup terpisah. Konstruksi tambatan dan dermaga hampir sama dengan pelabuhan
barang, hanya saja situasi dan perlengkapannya yang berbeda. Pada pelabuhan militer bangunan-bangunan pelabuhan harus dipisah-pisah yang letaknya agak
berjauhan.
2.1.2 Ditinjau Menurut Letak Geografis
Menurut letak geografisnya, pelabuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu 1 pelabuhan alam; 2 semi alam; 3 atau buatan. Berikut
penjelasan macam pelabuhan menurut letak geografisnya: a.
Pelabuhan alam
Merupakan daerah perairan yang terlindungi dari badai dan gelombang secara alam, misalnya oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di teluk, estuari dan muara
sungai. Didaerah ini pengaruh gelombang sangat kecil. Pelabuhan Cilacap yang terletak di selat antara selat daratan Cilacap dan Pulau Nusakambangan
merupakan contoh pelabuhan alam yang daerah perairannya terlindung dari pengaruh gelombang yaitu oleh Pulau Nusakambangan. Contoh pelabuhan alam
lainnya adalah pelabuhan Palembang, Belawan, Pontianak, New York, San Fransisco, serta London yang terletak di muara sungai estuari.
Estuari merupakan bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada waktu pasang air laut masuk ke hulu sungai. Saat pasang tersebut air
sungai dari hulu terhalang dan tidak bisa langsung dibuang ke laut. Dengan demikian di estuari terjadi penampungan air dalam jumlah sangat besar. Pada
waktu surut, air tersebut akan keluar ke laut. Karena volume air yang dikeluarkan sangat besar maka kecepatan aliran cukup besar yang dapat mengerosi endapan di
dasar sungai. Lama periode air pasang dan surut tergantung pada tipe pasang surut. Untuk pasang surut tipe diurne periode air pasang dan surut adalah sekitar
12 jam. Sedangkan tipe semi diuerne periode adalah 6 jam. Karena adanya pasang surut tersebut maka kedalaman air di estuari cukup besar, pada waktu pasang
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 15
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni 5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang maupun surut, sehingga memungkinkan kapal-kapal untuk masuk ke daerah
perairan tersebut. Di estuari ini tidak dipengaruhi oleh gelombang, tetapi pengaruh arus dan sedimentasi cukup besar.
b.
Pelabuhan buatan
Pelabuhan buatan merupakan suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang
breakwater. Pemecah gelombang ini membuat daerah perairan tertutup dari laut dan hanya dihubungkan oleh suatu celah mulut pelabuhan untuk keluar
masuknya kapal. Di dalam daerah tersebut dilengkapi dengan alat penambat. Bangunan ini dibuat mulai dari pantai dan menjorok ke laut sehingga gelombang
yang menjalar ke pantai terhalang oleh bangunan tersebut, seperti pelabuhan
Tanjung Emas Tanjung Priok.
Gambar 2.5 Pelabuhan Buatan
Sumber: Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 1996
c.
Pelabuhan semi alam
Merupakan campuran dari kedua tipe di atas. Misalnya suatu pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pantai dan perlindungan buatan hanya pada alur masuk.
Misalnya pada pelabuhan Bengkulu, pada pelabuhan ini memanfaatkan teluk yang terlindung oleh lidah pasir untuk kolam pelabuhan. Pengerukan dilakukan pada
lidah pasir untuk membentuk saluran sebagai jalan keluarmasuk kapal. Contoh lainnya adalah muara sungai yang kedua sisinya dilindungi oleh jetty. Jetty
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 16
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni 5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang berfungsi untuk menahan masuknya transpor pasir sepanjang pantai ke muara
sungai, yang dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan. 2.1.3
Ditinjau dari Fungsinya dalam Perdagangan Nasional dan Internasional Jika dilihat dari fungsi dalam perdagangan nasional dan internasional,
pelabuhan ada 2 macam yaitu:
a. Pelabuhan laut
Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal-kapal berbendera asing. Pelabuhan ini biasanya pelabuhan besar dan ramai dikunjungi
oleh kapal-kapal samudra.
b. Pelabuhan pantai
Pelabuhan pantai ialah pelabuhan yang disediakan untuk perdagangan dalam negeri karena itu tidak bebas disinggahi oleh kapal berbendera asing. Kapal asing
dapat masuk ke pelabuhan ini dengan meminta ijin terlebih dulu.
2.1.4 Ditinjau dari Segi Penyelenggaraannya
Pelabuhan jika ditinjau dari penyelenggaraannya dibagi menjadi 2, yaitu: a.
Pelabuhan umum Pelabuhan umum diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat
umum. Penyelenggaran pelabuhan umum dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada badan usaha milik negara yang
didirikan untuk maksud tersebut. Di Indonesia dibentuk empat badan usaha milik negara yang diberi wewenang mengelola pelabuhan umum diusahakan. Ke empat
badan usaha tersebut adalah PT Persero Pelabuhan Indonesia I berkedudukan di Medan, Pelabuhan Indonesia II berkedudukan di Jakarta, Pelabuhan Indonesia III
berkedudukan di Surabaya dan Pelabuhan Indonesia IV berkedudukan di Ujung Pandang.
b. Pelabuhan khusus
Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk
Analisis Perpanjangan dan Elevasi Dermaga Terminal Petikemas
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 17
Paradita Maharani Nur 5113412007
Nuraeni 5113412008
Teknik Sipil S1 | Universitas Negeri Semarang kepentingan umum, kecuali dalam keadaan tertentu dengan ijin pemerintah.
Pelabuhan khusus dibangun oleh suatu perusahaan baik pemerintah maupun swasta, yang berfungsi untuk prasarana pengiriman hasil produksi perusahaan
tersebut. Sebagai contoh adalah Pelabuhan LNG Arun di Aceh yang digunakan untuk mengirimkan hasil produksi gas alam cair ke daerah atau negara lain.
Pelabuhan Pabrik Aluminium Asahan di Kuala Tanjung Sumatra Utara digunakan untuk melayani import bahan baku bouksit dan export aluminium ke
daerahnegara lain.
2.2 Jenis Angkutan Air