Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Secara etimologi, metode berasal dari kata Yunani meta yang artinya sesudah hodos artinya jalan. Metode berarti langkah-langkah yang diambil menurut urutan tertentu untuk mencapai suatu tujuan Jazuli, 2001: 35. Menurut Jazuli 2001: 9, penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan manusia untuk menemukan jawaban atau memecahkan masalah atau sesuatu yang dipermasalahkan yang dihadapi berdasarkan kebenaran ilmiah atau kebenaran di lapangan. Kebenaran ilmiah yang dimaksud adalah memenuhi kriteria logis, objektif, sistematis, dan empiris. a. Logis dalam arti selalu menurut penalaran yang jelas dan lugas. b. Objektif yaitu didasarkan pada aspek-aspek objektif tanpa prasangka subjektif. c. Sistematis yaitu melihat hasil observasi berhubungan dengan logika. d. Empiris yaitu mendapatkan hasil penelitian sesuai kenyataan. Setiap penelitian dapat menggunakan metode yang berbeda-beda tergantung pada subyek, obyek, dan tujuan penelitian, sebuah penelitian jika tidak dilakukan dengan metode yang tepat tidak akan menghasilkan jawaban penelitian atau tidak akan mendapatkan temuan yang benar. Metode deskriptif adalah kegiatan yang meliputi kegiatan pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian Jauhari 2010: 34. Metode Penelitian Kualitatif adalah pengolahan data menggunakan data kualitatif data yang tidak berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai fakta-fakta dan karakteristik- karakteristik obyek penelitian. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat analisis deskriptif yang merupakan prosedur statistik untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu variabel. Jadi, metode penelitian yaitu langkah-langkah kegiatan manusia untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah sesuai dengan kenyataan. Penelitian dilakukan karena keinginan manusia untuk tahu tentang alam sekitar yang melingkupi baik yang bersifat fisik maupun sosial. Sesuatu yang tidak diketahui manusia dari alam sekitarnya menimbulkan pertanyaan dan masalah. Untuk dapat menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah itu manusia perlu berfikir, cara berfikir guna memecahkan masalah itu diformalisasi dalam sebuah proses yang dikenal dengan penelitian. Berdasarkan pada pokok permasalahan yang dikaji, penelitian Bentuk Pertunjukan Marawis An-nafis di SMP Daaru Ulil Albaab Warureja Kabupaten Tegal, menggunakan metode kualitatif, sebab permasalahan yang dibahas dalam penelitian tidak berkenaan dengan angka-angka. Penelitian kualitatif pada dasarnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Penelitian kualitatif bukanlah mencari “kebenaran” mutlak. Penelitian kualitatif mengakui adanya dunia diluar dirinya Nasution, 1996: 6. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi, yaitu pendekatan melalui proses, perbuatan, cara mendekati atau metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Definisi sosiologi menurut Syamsuddin Abdullah 1997: 34 secara luas adalah ilmu tentang masyarakat dan gejala-gejala mengenai masyarakat. Secara sempit sosiologi didefinisikan sebagai ilmu tentang perilaku social ditinjau dari kecenderungan individu-individu dengan individu lain dengan memperhatikan simbol-simbol interaksi. Jadi yang dimaksud pendekatan sosiologi adalah sebuah pendekatan dimana peneliti menggunakan logika-logika untuk menggambarkan fenomena sosial keagamaan. Pendekatan ini mengkhususkan diri pada penelitian tentang marawis dengan pempertimbangkan setting budaya marawis itu sendiri, termasuk pengaruh marawis an-nafis terhadap santriwan-santriwati pondok modern Daaru Ulil Albaab. Laporan kualitatif dipenuhi deskripsi, dan detil penuh warna, tidak dipenuhi nada-nada statistik yang dingin, kata W.Laurence Neuman dalam Santana, 2007: 3. Dalam laporan kualitatif, peneliti melaporkan temuannya secara naratif. Secara bertutur, bagai bercerita pada teman sejawat, peneliti melaporkannya. Laporan kualitatif memberi perasaan kepada pembaca, mengenai berbagai peristiwa dan orang-orang tertentu dari latar sosial yang kongkret Santana, 2007: 15. Peneliti memperhatikan penyebaran dan masalah-masalah perubahan dalam pola-pola gerak yang berhasil ditemukannya. Lebih jelasnya dengan prosedur yaitu pertama, penelitian lapangan. Pada tahap pertama peneliti sudah melakukan pengamatanobservasi, setelah itu mendeskripsikan komponen- komponen bentuk pertunjukan marawis yaitu pada aspek bentuk komposisi dan bentuk penyajian marawis an-nafis di SMP Daaru Ulil Albaab Warureja Kabupaten Tegal. Peneliti juga merekam dengan peralatan seperti kamera foto, video pada saat pertunjukan marawis an-nafis berlangsung atau dipentaskan. Tahap ketiga peneliti melakukan analisis atas pertunjukan marawis an-nafis yang direkam. Setelah itu memberikan penjelasan tentang marawis an-nafis pada aspek- aspek yang mendukung marawis an-nafis tersebut, pada tahap ini peneliti melakukan wawancara mendalam dengan pembina dan pelatih marawis an-nafis di SMP Daaru Ulil Albaab Warureja Kabupaten Tegal . Tahap keempat, peneliti melakukan analisis berdasarkan foto, video, dan hasil wawancara mengenai bentuk pertunjukan marawis an-nafis, musik yang digunakan dalam mengiringi mpementasan marawis an-nafis, tata rias dan busana serta properti yang digunakan dalam pertunjukan. Tahap kelima, peneliti membuat sintesis atau penggabungan, penyatuan dari informasi-informasi yang telah diperoleh di lapangan sehingga membentuk deskripsi marawis. Terakhir, peneliti membuat kesimpulan, melakukan perbandingan dan merumuskan teorinya serta mengevaluasi mengenai marawis an-nafis di SMP Daaru Ulil Albaab Warureja Kabupaten Tegal .

3.2. Lokasi Penelitian