Kinerja Guru Penelitian yang Relevan Sukmawati http:library.um.ac.idptkindex.php?mod=detailid=42697,

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan scientific ilmiah. Penjelasan Prof Sudarwan Kemendikbud, 2013: 201 tentang pendekatan scientific bahwa pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah dengan banyak menanya, bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan bukan berpikir mekanistis rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru Kemendikbud, 2013: 201. Pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa pendekatan scientific adalah pendekatan ilmiah yaitu siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini lebih menekankan pada pembelajaran secara ilmiah meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran.

6. Penilaian Autentik

Penilaian merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran. Menurut Komalasari 2011: 145 penilaian merupakan kegiatan mengumpulkan informasi sebagai bukti untuk dijadikan dasar menetapkan terjadinya perubahan dan derajat perubahan yang telah dicapai sebagai hasil belajar peserta didik. Sedangkan menurut Nurgiyantoro 2011: 23 penilaian merupakan suatu proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kunandar 2013: 35-36 penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi SK atau Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD. Dalam pembelajaran autentik Modul Implementasi Kurikulum 2013 dari Kemendikbud, 2013: 88 peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata luar sekolah. Kemendikbud 2013: 8-12 menyebutkan teknik-teknik yang dilakukan di SD, yaitu: Berdasarkan berbagai pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan ketika proses pembelajaran dan hasil sekaligus. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan selama maupun sesudah proses pembelajaran. E. Penelitian yang Relevan Sukmawati http:library.um.ac.idptkindex.php?mod=detailid=42697, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar menulis karangan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata setiap siklusnya meningkat yaitu siklus I sebesar 61,38 kemudian meningkat menjadi 67,13 pada siklus II dan kembali meningkat menjadi 73,63 pada siklus III. Dari data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar menulis karangan narasi setelah menggunakan model concept sentence. Noviana 2013, penelitian menggunakan model concept sentence berbantuan flash card untuk meningkatkan keterampilan menulis diskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan keterampilan menulis deskripsi meningkat dari siklus I ke siklus II. Aktivitas siswa pada siklus I mendapat persentase sebesar 74,8 dengan kriteria baik, dan meningkat pada siklus II sebanyak 10,2 dengan persentase 85 kriteria sangat baik. Sedangkan hasil keterampilan menulis klasikal meningkat dari tes awal yaitu 40 ke siklus I dengan persentase 71, kemudian meningkat ke siklus II dengan persentase 85. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa menggunakan model concept sentece berbantu flash card dapat meningkatkan keterampilan menulis diskripsi siswa. Berdasarkan ke dua penelitian yang telah dilakukan di atas, terdapat persamaan dengan penelitian dengan yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu sama- sama menggunakan model pembelajaran concept sentence untuk meningkatkan hasil belajar aspek keterampilan menulis. Selain persamaan juga terdapat perbedaan yaitu tidak hanya pada aspek keterampilan saja, tetapi juga pada aspek sikap dan pengetahuan. Kemudian penelitian ini juga menggunakan pembelajaran tematik kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik.

F. Kerangka Pikir

Adapun kerangka pikir dari penelitian ini berupa input kondisi awal, tindakan, dan output kondisi akhir. Kondisi awal yang menjadi sebab dilakukannya penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti melakukan perbaikan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan model concept sentence untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Secara sederhana kerangka pikir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. Gambar 2.1 Kerangka pikir penelitian

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian kajian pustaka di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas yaitu: “Apabila dalam pembelajaran tematik menggunakan model pembelajaran concept sentence dengan langkah-langkah yang tepat maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 2 Tulung Balak”. Input Kondisi awal Tindakan Output kondisi akhir 1. Aktivitas belajar siswa meningkat. 2. Hasil belajar siswa meningkat. Pembelajaran tematik melalui pendekatan saintifik dengan model concept sentece. 1. Kurikulum 2013. 2. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti bukan hanya memecahkan persoalan di kelasnya saja, tetapi juga berupaya meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep siswa, serta berupaya meningkatkan kepemilikan profesionalisme guru melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. 2006: 3 PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, bahwa siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tujuan pembelajaran di kelas tercapai. Menurut Arikunto, S., dkk. 2006: 16 secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Adapun siklus penelitian tindakan kelas sebagai berikut. Gambar 3.1: Tahapan PTK Sumber: Arikunto, S., 2006: 16

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru. Subjek penelitian tindakan kelas adalah siswa dan guru kelas IVA SD Negeri 2 Tulung Balak dengan jumlah 19 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 2 Tulung Balak, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur. Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Siklus II Pengamatan dst Perencanaan Siklus III Pengamatan Pelaksanaan Refleksi

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013 2014 selama kurang lebih 5 bulan. Kegiatan penelitian dimulai dari perencanaan sampai penyusunan skripsi hasil penelitian bulan Februari sampai Juni 2014.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan keseluruhan data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yaitu dengan teknik tes dan nontes. 1. Teknik tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Arikunto, S., 2006: 150. Teknik tes ini akan menghasilkan data yang bersifat kuantitatif berupa nilai-nilai siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik dengan menggunakan model concept sentence. 2. Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data yang bersifat kualitatif, dalam teknik ini data diambil dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengembangan aktivitas siswa dan kinerjanya terhadap pembelajaran tematik dengan model concept sentence.

D. Alat Pengumpulan Data

Menurut Arikunto 2007: 101 instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah lembar observasi, dan soal tes. 1. Lembar observasi, yaitu digunakan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model concept sentence, aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 2 Tulung Balak pada pembelajaran tematik akan lebih baik, serta bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan belajarnya. 2. Soal tes, digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilai-nilai siswa guna mengetahui peningkatan hasil belajar pada pembelajaran tematik dengan model concept sentence, di kelas IVA SD Negeri 2 Tulung Balak di semester genap.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses yaitu aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung. Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru dengan menggunakan lembar observasi. a. Aktivitas belajar siswa Aspek aktivitas belajar siswa yang diteliti pada penelitian ini yaitu partisipasi, minat, perhatian, dan persentasi. Rumus analisis aktivitas belajar siswa Keterangan NA = Nilai akitivitas JS = Jumlah skor yang diperoleh siswa NA = × 100

Dokumen yang terkait

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11

0 11 46

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 SUKARAME BANDARLAMPUNG

1 18 73

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV A SD NEGERI 02 TULUNG BALAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

13 68 66

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS IVB SD NEGERI 02 TULUNG BALAK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

5 36 82

PENERAPAN MODEL PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 1 SD N 07 METRO TIMUR

1 13 86

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IVA SDN 05 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 66 71

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVA SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 75

PENERAPAN MODEL ARTIKULASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 08 METRO SELATAN

0 18 80

Model Pembelajaran Tematik Untuk Siswa SD Kelas Awal

0 0 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IVA SD NEGERI 42 PEKANBARU

0 0 15