2. Migrasiharian,
seluruhsatwa liar
termasukburungdalammemenuhikebutuhanhidupnyaakanselalumelakukanper gerakanuntukmencaritempat yang lebihdapatmemenuhikebutuhanhidupnya,
baikituberupamakanan, air, tempatberlindung, dantempatberkembangbiak. 3.
Migrasiperubahanbentuk, satwa-satwa yang melakukanmigrasikarena proses perubahanbentuknyaataumetamorfosis.
D. KeanekaragamanJenis
Keanekaragamanberartikeadaanberbedaataumempunyaiberbagaiperbedaandalamb entukdansifat Ewusie, 1990 dalamWibowo 2005.Keanekaragamanjenis di
daerahtropisdapatdilihatpadaduatingkatanyaitujumlahbesardenganbentukkehidupa nserupadankehadiranbanyakspesiesdenganwujudkehidupansangatberbeda
yang tidakditemukan di negarabagian lain.
Keanekaragamanspesiesdapatdigunakanuntukmenandaijumlahspesiesdalamsuatud aerahtertentu.Hubunganinidapatdinyatakansecaranumeriksebagaiindekskeragaman
.Jumlahspesiesdalamsuatukomunitasadalahpentingdarisegiekologikarenakeragama nspesiestampaknyabertambahbilakomunitassemakinstabil.
Dalamhubungannyadengankomunitashutan, keanekaragamanjenisakanbervariasidarisuatutipehutandengantipehutan
yang lainnya,
dengan kata
lain bahwakeanekaragamanakanbervariasidengankondisilahan Kissinger, 2002.
E. GangguandanAncamanterhadapBurung Mangrove
Kerusakan hutan yang terjadi pada kawasan hutan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor yang sebagian besar dikarenakan oleh aktivitas manusia dan
sebagian lainnya dikarenakan bencana alam. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan persediaan lahan akan mendorong terjadinya penjarahan pada
kawasan hutan Indriyanto, 2008.
Hutan mangrove di Indonesia berada dalam ancaman yang meningkat dari berbagai pembangunan, diantaranya yang utama adalah pembangunan yang cepat
yang terdapat di seluruh wilayah pesisir yang secara ekonomi penting. Konversi ke pemanfaatan lain seperti untuk budidaya perairan, infrastruktur pantai termasuk
pelabuhan, industri, pembangunan tempat perdagangan dan perumahan serta pertanian adalah penyebab berkurangnya sumber daya mangrove Departemen
Kehutanan, 1997.
Gangguan terhadap burung terbagi atas dua bentuk. Pertama, gangguan langsung pada burung yaitu gangguan pada populasi burung. Kedua, gangguan tidak
langsung yaitu gangguan atau tekanan pada habitat burung. Gangguan langsung terhadap burung yaitu dengan membunuh burung untuk bahan makanan, bulu,
minyak dan olahraga berburu. Gangguan tidak langsung terhadap burung adalah perubahan atau modifikasi lingkungan alami oleh manusia untuk menjadi lahan
pertanian, perkebunan,perkotaan dan industri yang menjadi habitat burungWelty, 1982.
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur selama 9 hari mulai
tanggal 01 - 09 April 2013.
Gambar 2. Peta Lokasi Pengamatan Burung di Desa Margasari Kecamatan
Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur dengan skala 1 : 50.000. Peta Jalur Interpretasi LMC, 2009.