Bab ini merupakan Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Bab ini merupakan penjelasan tentang kajian teori, yang meliputi Bab ini merupakan penjelasan tentang profil lembaga, yaitu Profil

15 Organisasi; Program Pelatihan; Proses dan Tahapan Pelatihan; Kemitraan dan Pengembangan Kelembagaan; Data Rekap Pelatihan Institut Kemandirian Tahun 2012. BAB IV Bab ini merupakan pembahasan tentang Temuan Lapangan dan Analisis Data, yang meliputi Konsep Pemberdayaan Masyarakat di Institut Kemandirian Dompet Duafa dan Tahapan pada Program Pelatihan Keterampilan dalam Pemberdayaan Masyarakat di Institut Kemandirian Dompet Duafa. BAB V Bab ini merupakan penutup yang berisi Saran dan Kesimpulan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 16

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pelatihan

1. Pengertian Pelatihan Penggunaan istilah pelatihan training menurut pendapat Andrew F. Sikula adalah bahwa pelatihan training merupakan suatu proses pendidikan jangka pendek yang meggunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana para peserta mempelajari pengetahuan dan ketetampilan teknis dalam tujuan terbatas. 1 Menurut Oemar Hamalik, jika dilihat dari segi operasional pelatihan diartikan sebagai suatu proses yang meliputi serangkaian tindakan upaya yang dilaksanakan secara sengaja dalam bentuk kepribadian kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihannya dalam satuan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam suatu organisasi. 2 Begitu juga menurut Rivai, bahwa pelatihan adalah sebagai bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan kterampilan diluar sistem yang berlaku dalam waktu yang relatig singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. 3 1 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, h. 44 2 Oemar Halik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005, h. 10 3 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek, Jakarta: PT Grafindo Persada,2004, h. 226 17 Menurutnya pelatihan secara singkat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan masa yang akan datang. Hal-hal berikut ini penting untuk mengetahui konsep lebih lanjut, yakni : a. Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku peserta untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan peserta untuk melaksanakan pekerjaan. b. Program pelatihan formal adalah usaha pemberi kerja untuk memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk memperoleh pekerjaan atau bidang tugas yang sesuai dengan kemampuan, sikap dan pengetahuannya. Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan proses suatu kegiatan yang telah direncanakan dan kemudian dilaksanakan dengan sistematis oleh suatu lembaga atau organisasi dengan tujuan menambah pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan kemampuan untuk mencapai hasil yang diharapkan. 2. Tujuan Pelatihan Secara umum tujuan adanya pelatihan adalah upaya dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang bersumber dari kualitas manusia seperti yang diharapkan antara lain berdasarkan dari aspek sebagai berikut : a. Peningkatan semangat kerja b. Pembinaan budi pekerti c. Peningkatan keimanan dan ketakwaan