8. Pengaruh Kuantitas Penambahan Khlorin Dioksida
Pada awalnya brightness meningkat 0,5 dari khlorin dioksida yang diberiakan pada pulp penambahan adalah sangat besar akan tetapi diatasnya, keuntungan sangat cepat
berkurang. Untuk sisa yang dikehendaki, sering kali penting mengatur temperatur untuk penambahan khlorin dioksida yang dibutuhkan sirait,S.2000.
2.9 Pembuburan Kayu Pulping
Pada tahap penyiapan, bahan baku kayu dikirim dari hutan ke pabrik dengan menggunakan truk logging. Pembongkaran dilakukan dengan alat berat bernama
knuckle boom dan crane raksasa. Kayu dipotong dengan gergaji putar slasher deck lalu dikirim ke tempat pengulitan debarking drum. Sesudah itu kayu yang tidak
berkulit dibawa ke instlasi berupa pisau chipper. Kayu terpotong-potong cukup kecil yang disebut chip. Serpihan ini kemudian dikirim ke tempat penumpukan serpihan,
chip stroge. Serpihan yang ukurannya tidak sesuai dengan ukuran yang dikehendaki dikembalikan ke chipper untuk disesuaikan. Sementara itu, kulit kayu yang sudah
lepas dari kayunya dikirim ke instlasi pencincangan khusus, pallman chipper, setelah itu kulit cincangan diteruskan ke instlasi pemasak, boiler yang langsung berfungsi
sebagai bahan bakar pabrik. Dalam seluruh proses ini bahan kimia tidak digunakan sehingga limbah cairnya hanya berupa air bekas cuci. Limbah cair ini dialirkan ke
instlasi pengolah air limbah IPAL.
Serpihan dimasukkan ke batch digester dengan menggunakan conveyar, terdapat 15 batch digester yang masing-masing memiliki pompa sirkulasi dan
Universitas Sumatera Utara
pemanas bahan pemasak. Tiap unit memiliki jalur uap pemanas, pelepasan tekanan, dan jalur pengeluaran hasil masakan.
Pemasakan menggunakan bahan larutan kimia seperti NaOH Sodium Hidroksida dan Na
2
S Sodium Sulfida yang berfungsi untuk memisahkan serat sellulosa dari bahan organik, cairan yang keluar diolah menghasilkan bahan kimia
dengan daur ulang. Gas-gas dikeluarkan dari tanki pemasak digester pada saat tekanan tinggi sedangkan kondensat yang tercampur dikumpulkan dan dan dialirkan
ke unit pananganan kondensat di evaporator plant. Gas ini juga dapat dikeluarkan ketika dikeluarkan hasil pemasakan ke blow tank. Hasil pemasakan merupakan serat
yang masih berwarna coklat dan masih mengandung sisa cairan pemasak aktif. Serat ini masih mengandung mata kayu dan serat-serat yang tidak dikehendaki reject
Sisa cairan pemasak dalam cairan dibersihkan dengan menggunakan washer, sedangkan pemisahan kayu dan reject dipakai screen. Pulp coklat unbleached pulp
yang merupakan hasil pencucian kemudian disaring, diputihkan atau dikelantang pada unit pemutih bleaching yang dilakukan dalam empat tahap. Proses pemutihan
menggunakan zat-zat kimia utamanya ClO
2
dan cairan masih tertinggal menjadi limbah dengan kandungan berbagai bahan kimia berupa organoklorin yang umumnya
beracun. Larutan hasil pencucian bubur pulp di brown stock washer dinamai weak black liquor yang disaring sebelum dialirkan ke unit pemekatan. Pemekatan dilakukan
dalam 5 unit evaporator plant lamella jenis falling film. Sedangkan larutan yang terkonsentrasi mengandung 70 solid di bakar dalam sebuah recovery boiler. Uap
tekanan tingga yang dihasilkan dari pembakaran bahan organik digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
memutar turbin dan menghasilkan listrik dan steam tekanan menengah untuk pemanasan dalam proses seluruh unit operasi produksi.
Pemutihan bubur dilakukan 4 tahap dengan bahan kimia khlorin dioksida, ekstraksi caustik soda dan delignifikasi bantuan oksigen serta hidrogen peroksida yang
dilanjutkan dengan 2 tingkat pemutihan dengan khlorin dioksida. Dalam proses pemutihan, setiap akhir satu langkah dilakukan pencucian untuk meningkatkan
efektifitas pemutihan sebelum bubur kertas yang diputihkan dialirkan ke unit pengering. Sisa bahan kimia menguap karena panas di unit pencucian, uap diisap
blower dan diarahkan ke sebuah menara penyerap yang berlangsung 2 tahap. Di menara ini digunakan larutan sodium hidroksida dan diinjeksikan dengan sulfur
dioksida reduktor untuk menetralkan sisa bahan kimia berupa klorin dioksida oksidator sehingga gas yang keluar bebas dari unsur gas klorin dioksida. Larutan
green liquor dijernihkan dalam proses pemisahan endapan di reaksikan dengan kapur tohor burnt lime untuk menghasilkan larutan pemasak di white liquor. Endapannya
dipisahkan dan saring lalu dibakar dalam kiln bersama batu kapur untuk memproduksi kapur tohor guna mengkaustikkan kembali green liquor.
Bubur kertas yang telah diputihkan disimpan didalam sebuah tanki yang disebut hight density storage tower. Bubur kertas lalu disaring pada unit penyaring da
centri-cleaning sebelum ditempatkan di machine chest untuk selanjutnya dialirkan ke head box untuk dibentuk menjadi lembaran dan kemudian di press dan dikeringkan
dalam alat pengering. Selanjutnya lembaran bubur kertas dipotong, disusun, ditimbang, dipadatkan, dibungkus dan diikat dengan kawat, dilabel, dan disimpan.
http:www2.kompas.comkompas-cetak030608Fokus358006.htm
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1 Alat Merek