Hubungan popok sekali pakai dengan terjadinya ISK

tidak perlu dilakukan. 29 Pengenalan dini dan pemilihan terapi antibiotik yang tepat dapat mencegah berkembangnya penyakit menjadi pyelonephritis, urosepsis dan sekuele jangka panjang yaitu skar ginjal. 22,30 Satu dari 3 penderita skar ginjal akan menjurus ke hipertensi asimptomatik. Hipertensi ini akan berlanjut disertai penurunan fungsi ginjal dan akhirnya menderita gagal ginjal kronik. 1

2.3. Hubungan popok sekali pakai dengan terjadinya ISK

Patogenesis ISK sangat kompleks, karena tergantung banyak faktor seperti faktor pejamu host dan faktor organismenya. Bakteri dalam urin dapat berasal dari ginjal, pielum, ureter, vesika urinaria atau dari uretra. Timbulnya suatu infeksi di saluran kemih tergantung dari faktor predisposisi, faktor pertahanan tubuh penderita dan faktor-faktor lainnya yang masih belum diketahui. Pada bayi dan anak adanya bakteri dalam saluran kemih, umumnya berasal dari tinjanya sendiri yang menjalar secara asending. 1,6,17 Bayi berkemih sekurangnya 8 sampai 20 kali sehari tergantung dari usia dan frekuensi pemberian makan atau minum. Bayi usia kurang dari 1 bulan berkemih 20 kali dalam sehari. 25 Sekarang ini, popok sekali pakai dipakai sudah mudah didapati di masyarakat dengan berbagai tipe dan harga yang terjangkau. Popok sekali pakai dipromosikan sebagai produk yang memiliki daya serap urin yang tinggi, bahkan dapat menampung urin sebanyak ± 5 gelas 1 gelas = 60 ml , sehingga dapat lebih lama diganti. Universitas Sumatera Utara Mota DM, dkk menyebutkan bahwa dari anak usia 24 bulan yang mengikuti studi tentang latihan berkemih, hanya 25 yang sudah tidak memakai popok sekali pakai dalam kesehariannya dan 9,5 yang hanya memakai popok sekali pakai pada malam hari. 31 Sugimura dkk. mendapatkan bahwa anak yang frekuensi pergantian popok sekali pakainya lebih sedikit perharinya dapat mengakibatkan peningkatan risiko ISK. 17 Penelitian di Inggris juga menyebutkan bahwa pergantian plastik penampung urin setiap 30 menit dapat meniadakan pertumbuhan bakteri sehingga dapat menghindari terjadinya ISK. 32 Peningkatan risiko ISK dapat terjadi oleh karena pemakaian popok sekali pakai yang lama diganti yang menyebabkan daerah perineal menjadi lembab sehingga menyebabkan munculnya bakteri uropatogenik. Bakteri dari saluran kemih ini dapat naik ke ureter sampai ke ginjal, melalui suatu lapisan tipis cairan films of fluid, bertambah lagi bila ada refluks vesiko ureter dan refluks intrarenal. Hal ini sering terjadi pada anak oleh karena kurangnya kontraksi pada dasar pelvis sehingga setiap habis berkemih masih ada sisa urin yang tertahan sehingga mengakibatkan refluks bakteri dari uretra ke kandung kemih. Hal lain yang dapat menyebabkan munculnya bakteri tipe uropatogenik adalah obstruksi urin, kelainan struktur, urolitiasis, benda asing, refluks, dan lain-lain. 1,3,31,32 Universitas Sumatera Utara Kerangka Konsep Munculnya tipe uropatogenik Kolonisasi di perineal dan uretra anterior Infeksi Saluran Kemih Barier mukosa normal di saluran kemih terganggu Flora usus di daerah segitiga perineal Pemakaian popok sekali pakai = Hal yang diamati dalam penelitian Universitas Sumatera Utara

BAB 3. METODE PENELITIAN