BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bahan Kimia 2.1.1. Defenisi
Bahan kimia adalah bahan yang terbuat dari bahan buatan atau sintetis non herbal. Yang digunakan untuk menambahi atau menyempurnakan suatu
produk mentah menjadi produk jadi. Bahan kimia dibagi menjasi dua jenis yaitu bahan kimia berbahaya dan bahan kimia tak berbahaya,tetapi umumnya bahan
kimia berbahaya bagi tubuh. Penggunaanya juga harus sesuai dosiss atau takaran, bila tidak sesuai dosis akan menyebabkan bahan kimia yang tadinya tidak
berbahaya akan menjadi berbahaya bahkan akan menyebabkan kerusakan, membekas pada bagian tubuh,cacat, dan juga bisa menyebabkan kematian. Tidak
hanya itu saja, penyalah gunaan juga dapat menyebabkan ganguan pada tubuh Bahan kimia berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi,
kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung
dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang Syukri, 2009.
2.1.2. Penggunaan bahan kimia
Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu Fuad,2011 :
Universitas Sumatera Utara
1.Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan- bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak,
pestisida, cat , deterjen, dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-proses yang
bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu zat.
2.Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit,
kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain. 3.Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan
pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa,
rumah sakit dan perguruan tinggi. Beberapa jenis bahan kimia yang sering di pakai industri Yudistira,2010 :
1. Asam Sulfat
H2SO4 merupakan senyawa yang biasa digunakan dalam leaching dan scrubbing dan penetralisir substansi alkali. Mungkin senyawa
ini merupakan senyawa asam yang paling lumrah digunakan di berbagai industri.
2. Nitrogen
N2 merupakan senyawa inert yang paling sering ditemukan di berbagai industri. Digunakan untuk berbagai macam kebutuhan mulai dari
pelapis tangki untuk mencegah kontak oksigen dengan bahan campuran mudah terbakar sampai pengontrol temperatur pada reaksi eksotermik.
Nitrogen juga digunakan sebagai kontainer solid pembawa gas ketika kondisi bahan kimia yang rentan terhadap udara.
Universitas Sumatera Utara
3.
Oksigen
O2 merupakan the ultimate oxydizer. Digunakan dalam berbagai aplikasi oksidasi, pembakaran, peleburan logam, hingga
pembuatan senyawa sintetis. Oksigen dalam bentuk cair digunakan dengan baik dalam hulu ledak di berbagai peluru kendali.
4. Etilen
C2H4 merupakan senyawa yang paling populer dalam industri pembuatan polimer. Etilen juga digunakan untuk mematangkan dan zat
pewarna dalam buah. 5.
Ammonia NH3 merupakan pelarut yang sering digunakan sebagai
scrubber berbagai zat pengotor dalam aliran pembuangan bahan bakar minyak bumi sebelum dilepaskan ke atmosfer. Ammonia juga digunakan
sebagai bahan pendingin. 6.
Asam Phospat H3PO4, kegunaan senyawa ini yang paling utama ada
dalam industri pembuatan pupuk. Kegunaan lainnya, biasa digunakan pada pembuatan minuman ringan dan berbagai produk makanan.
7. Sodium Hidroksida
NaOH merupakan substansi alkali yang paling terkenal di industri. Digunakan dalam berbagai macam industri pembuatan
pewarna dan sabun. Senyawa ini dapat digunakan sebagai bahan pembersih yang baik dan penetralisir asam. Senyawa ini juga dikenal
dengan nama lye. 8.
Propilen C3H6 merupakan salah satu pelopor industri polimer.
9.
Klorin
Cl2, digunakan dalam pembuatan bleaching agent dan titanium dioksida. Akan tetapi akhir-akhir ini penggunaan klorin mulai dibatasi
dalam industri pembuatan bleaching agent.
Universitas Sumatera Utara
10.
Sodium Carbonat
Na2CO3, Biasa dikenal dengan nama soda abu, senyawa ini digunakan dalam berbagai senyawa pembersih, pembuatan
sabun, pembuatan gelas, pembuatan pulp, dan sebagai water softener dalam industri perminyakan.
11. Nitrobenzene
C6H5NO2, Secara umum digunakan dalam pembuatan aniline dan zat aditif pada karet sebagai anti-oksidant mencagah oksidasi.
12. Aluminum Sulfat
Al2SO43, Digunakan pada industri pembuatan kertas dan pada penanganan limbah cair sebagai pH buffer.
13.
Methyl tert-Butyl ether
MTBE, Senyawa yang terkenal dalam perannya sebagai aditif bensin oxygenate – gasoline additive. Akan tetapi
karena efeknya yang beracun, penggunaan MTBE mulai dikurangi dan digantikan dengan ethanol.
14. Asam Nitrat
HNO3, Dikenal dengan nama air keras, senyawa ini digunakan dalam berbagai pembentukan senyawa sintetis, pembantukan
senyawa-senyawa grup nitro, pembuatan zat pewarna dan berbagai bahan peledak.
15. Benzene
C6H6, Dahulu dukenal dengan nama benzol, dua kegunaan terbesar dari senyawa ini adalah sebagai reaktan untuk memproduksi
etilbenzene digunakan untuk membuat styrene dan cumene digunakan untuk membuat phenol.
16.
Formaldehid
HCHO, Formalin yang kita kenal merupakan larutan 40 persen Formaldehid dan 60 persen air atau air dan metil alkohol. Formalin
digunakan untuk berbagai aplikasi desinfektan, insektisida, fungisida dan
Universitas Sumatera Utara
deodoran. Belakangan ini ditemukan fakta bahwa formalin bersifat karsinogen.
17. Asam Klorida
HCl, Senyawa ini diproduksi dalam berbagai industri sebagai produk samping reaksi klorin dengan hidrokarbon. Digunakan
dalam jumlah besar untuk menyiapkan klorida, membersihkan logam dan beberapa proses industri lainnya.
2.2. Klorin 2.2.1. Defenisi Klorin