mata atau conjunctiva, selaput lendir hidung, selaput lendir tenggorok, tali suara dan paru-paru. Menghisap gas klor dalam konsentrasi 1000 ppm dapat
mengakibatkan kematian mendadak di tempat. Orang yang menghirup gas klor akan merasakan sakit dan rasa panas atau pedih pada tenggorokan, hal ini
disebabkan pengaruh rangsangan atau iritasi terhadap selaput lendir mucus membrane yang menimbulkan bintik- bintik kering kosong yang terasa
pedih, panas, waktu menarik napas terasa sakit dan sukar bemapas, waktu bemapas terdengar suara desing seperti penderita asma atau bronchitis
Adiwisastra, 1989.
2.2.5. Bahaya Klorin terhadap Kesehatan
Klorin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Klorin, baik dalam bentuk gas maupun cairan mampu mengakibatkan luka yang permanen, terutama
kematian. Pada umumnya luka permanen terjadi disebakan oleh asap gas klorin. Klorin sangat potensial untuk terjadinya penyakit di kerongkongan, hidung
dan tract respiratory saluran kerongkongan di dekat paru-paru. Klorin juga dapat membahayakan sistem pemafasan terutama bagi anak-anak dan orang
dewasa. Dalam wujud gas, klor merusak membran mukus dan dalam wujud cair dapat menghancurkan kulit. Tingkat klorida sering naik turun bersama
dengan tingkat natrium. Ini karena natrium klorida, atau garam, adalah bagian utama dalam darah.
Ada beberapa jalur pemajanan klorin pada tubuh yang bersifat akut, yaitu U.S. Department Of Health And Human Services, 2007
a. pernafasan
Pemajanan klorin pada konsentrasi rendah 1-10 ppm dapat menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
iritasi mata dan hidung, sakit tenggorokan dan batuk. Menghirup gas klorin dalam konsentrasi yang lebih tinggi 15 ppm dapat dengan cepat membahayakan
saluran pernafasan dengan rasa sesak di dada dan terjadinya akumulasi cairan di paru-paru edema paru-paru.
b. Kardiovaskular
Tachycardia dan pada awalnya hipertensi diikuti dengan hipotensi dapat terjadi. Setelah pemajanan yang berat, maka jantung akan mengalami
penyempitan akibat kekurangan oksigen. c.
Metabolisme Asidosis terjadi akibat kadar oksigen yang tidak mencukupi dalam jaringan.
Komplikasi berat akibat menghirup klorin dalam kadar yang besar
adalah mengaibatkan terjadinya kelebihan ion klorida di dalam darah, menyebabkan ketidakseimbangan asam. Anak-anak akan lebih mudah diserang
oleh zat toksik yang tentunya dapat mengganggu proses metabolisme dalam tubuh.
d. Kulit
Iritasi klorin pada kulit dapat menyebabkan rasa terbakar, peradangan dan melepuh. Pemajanan cairan klorin dapat menyebabkan peradangan akibat
suhu dingin.Paparan klorin menyebabkan cukup respon, yaitu kulit tampak kering dan timbul bercak coklat, akandosis, edema intraepitel, hiper keraosis dan sel- sel
epitel atipikal terlihat di epidermis. Nixon et al. 1975 dalam U.S. Department of health and human services
melaporkan bahwa bercak pemutih yang mengandung sodium hipoklorit 5,25, dan pH 10,7 pada kulit manusia selama 4 jam itu dapat menyebabkan gangguan.
Universitas Sumatera Utara
Habets et al. 1986 dalam U.S. Department of health and human services melaporkan bahwa larutan sodium hipoklorit 2 dalam air sampai menyebabkan
iritasi kulit, pada 15 dari 69 orang yang diuji, dengan volume yang diterapkan tidak dijelaskan menunjukkan iritasi.
Hostynek et al. 1989dalam U.S. Department of health and human services menguji 10 subyek dengan 100 uL dari larutan natrium hipoklorit 6
dengan kekuatan pH 11,2 dan 4 dari mereka mengembangkan bentuk non- imunologi urtikaria kontak dalam waktu 20 menit dan aplikasi untuk kulit dahi.
Kelompok yang sama peneliti mempelajari iritasi kulit dari 20 atau 100 uL pemutih hipoklorit yang mengandung sodium hipoklorit 1 dan berbagai jumlah
natrium hidroksida mengikuti paparan 24 jam di bawah kondisi bercak yang tersumbat dalam 50 relawan, hasil menunjukkan bahwa 20 uL 1 natrium
hipoklorit dan natrium hidroksida 1 menghasilkan tidak terdapat iritasi, sedangkan 100 uL terdapat iritasi signifikan.
Goffin et al. 1997 dalam U.S. Department of health and human services melaporkan bahwa paparan uji tempel dari 15 wanita untuk 150 uL agen
pemutihan komersial yang mengandung sodium hipoklorit 4 dan natrium hidroksida 0,2 sampai 90 menit tidak menghasilkan tanda-tanda klinis dari
iritasi. Namun, tes instrumental reflektansi kolorimetri, kehilangan air transepidermal, dan konduktansi kulit mengungkapkan kerusakan subklinis pada
stratum corneum. Para peneliti menyimpulkan bahwa solusi 4 sodium hipoklorit dapat mengubah bagian superfisial dari stratum korneum tanpa memodifikasi
fungsi penghalang kulit.
Universitas Sumatera Utara
e. Mata
Konsentrasi rendah di udara dapat menyebabkan rasa terbakar, mata berkedip tidak teratur atau kelopak mata menutup tanpa sengaja atau di luar
kemauan, konjugtivitis. Komea mata terbakar dapat ter adi pada konsentrasi yang tinggi.
f. Jalur pencernaan
Larutan klorin yang dihasilkan dalam bentuk larutan sodium hipoklorit dapat menyebabkan luka yang korosif apabila tertelan.
Akibat-akibat akut untuk jangka pendek adalah. MacDougall, 1994: 1.
Pengaruh paparan klorin 250 ppm selama 30 menit kemungkinan besar berakibat fatal bagi orang dewasa.
2. Terjadi iritasi tinggi waktu gas itu dihirup dan dapat menyebabkan kulit dan
mata terbakar. 3.
Jika berpadu dengan udara lembab, asam hydroklorik dan hypoklorus dapat mengakibatkan peradangan jaringan tubuh yang terkena. Pengaruh 14 sd
21ppm selama 30 sd 60 menit menyebabkan penyakit pada paru-paru seperti pneumonitis, sesak nafas, ephisema dan bronkitis.
Bahava keracunan oleh gas klor dapat terjadi. yaitu Adiwisastra 1989 : 1. Keracunan Akut
Disebabkan karma menghisap gas klor dalam konsentrasi tinggi dan penghisapan terjadi untuk pertama kalinya. Menghisap gas klor dalam 15 ppm
menimbulkan pengaruh rangsanganiritasi pada selaput lendir tenggorokan dan dalam 30 ppm menyebabkan batuk-batuk, dalam konsentrasi tinggi
1000 ppm mengakibatkan kematian mendadak .
Universitas Sumatera Utara
Gejala-gejala keracunan oleh gas klor, yaitu Adiwisastra 1989 a.
Tenggorok terasa gatal, pedih atau panas b.
Batuk terus menerus disebabkan pengaruh rangsangan terhadap refleks alat pernapasan yang menyebabkan orang tidak menahan
batuk. c.
Pernapasan kalau menarik napas terasa sakit dan sesak. d.
Muka kelihatan kemerah-merahan. e.
Mata terasa pedih akibat rangsangan terhadap selaput lendir conjungtiva.
f. Batuk kadang-kadang disertai darah dan muntah-muntah hebat.
g. Pengisapan gas klor dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan
terhentinyapernapasan asphyxia. 2. Keracunan Kronis
Disebabkan karena menghirup gas klor dalam konsentrasi rendah tetapi terjadi berulang-ulang, sehingga dapat menyebabkan hilangnya rasa pada
indra penciuman, merusak gigi atau gigi keropos Adiwisastra 1989. a.
Pengaruh terhadap kulit Klorin cair bila tertumpah mengenai kulit menimbulkan luka bakar
yang wama kulitnya kemerah-merahan dan membengkak. b.
Pengaruh terhadap mata Klor dalam konsentrasi tinggi pekat sangat merangsang terhadap mata yang
menimbulkan rasa pedih. Adapan bentuk aktivitas klorin dalam tubuh adalah sebagai
berikut Luthana., 2008 :
Universitas Sumatera Utara
1. Mengganggu sintesa protein
2. Oksidasi dekarboksilasi dari asam amino menjadi nitrit dan aldehid
3. Bereaksi dengan asam nukleat, purin dan pirimidin
4. Induksi asam deoksiribonukleat DNA dengan diiringi kehilangan
kemampuan DNA-transforming. 5.
Timbulnya penyimpangan kromosom. Efek toksik klorin yang terutama adalah sifat korosifnya.
Kemampuan oksidasi klorin sangat kuat, dimana di dalam air klorin akan melepaskan oksigen dan hidrogen klorida yang menyebabkan kerusakan jaringan.
Sebagai altematif, klorin dirubah menjadi asam hipoklorit yang dapat menembus sel dan bereaksi dengan protein sitoplasmik yang dapat merusak
struktur sel U.S. Department Of Health And Human Services, 2007
2.2.6. Dampak pembalut wanita mengandung klorin terhadap kesehatan reproduksi