8
2.3 Pengambilan Sampel Rumput Laut
Pengambilan sampel rumput laut untuk penelitian dilakukan pada petakan tambak yang telah dipanen 1 bulan sebelumnya. Rumput laut yang digunakan
adalah jenis Gracilaria spp. yang dikoleksi dari area sampling untuk pengamatan fenotipe kualitatif warna dan kuantitatif morfometrik dan kualitas gel, diambil
secara acak dari inlet, middle, dan outlet pada masing-masing petakan tambak dan dikemas dalam plastik klip yang telah dilubangi untuk aerasi, ±100 gram untuk
karakterisasi warna dan morfometrik dan ±500 gram untuk analisis kualitas gel, kemudian ditempatkan di dalam box sterofoam berisi air laut selama
pengangkutan Dhargalkar Devanand 2004. Rumput laut kemudian ditampung dalam wadah silinder volume 100 L berisi air asin 15 ppt yang telah dilengkapi
dengan aerasi Gambar 2.
a b
c d
e Gambar 2 Persiapan sampel uji: a pengambilan rumput laut b plastik klip yang
telah dilubangi c box sterofoam d wadah penampungan e sampel individual Gracilaria
2.4 Analisis Sampel 2.4.1 Analisis Fenotipe Rumput Laut Gracilaria spp.
Pengukuran variabel fenotipik dilakukan pada sampel individual rumput laut sebanyak 10 individu yang dipilih secara acak dari tiap koleksi rumput laut
hasil sampling pada 12 titik lokasi. Individu yang dipilih adalah yang memiliki kelengkapan, yaitu blade, talus tersier, talus sekunder dan talus utama.
2.4.1.1 Pengamatan Fenotipe Warna Gracilaria spp.
Pengamatan fenotipe warna rumput laut ditentukan oleh dominasi warna secara umum pada 10 individu dari masing-masing titik sampling. Masing-masing
individu dilihat persentase penutupan warna hijau tua, hijau muda, atau kuning pada keseluruhan bagian talus, kemudian dirata-ratakan untuk menggambarkan
persentase warna populasi pada titik sampling. Selanjutnya rumput laut dikeringkan dari sisa air laut di atas tissue dan kemudian dilakukan pengukuran
9 diameter talus utama serta penimbangan bobot individual menggunakan
timbangan digital, kemudian diawetkan untuk pengamatan morfometrik Dhargalkar Devanand 2004.
2.4.1.2 Pengukuran Kualitas Gel Gracilaria spp.
Kualitas gel rumput laut ditentukan oleh kadar air, kekuatan gel, dan viskositas. Mutu rumput laut semakin tinggi dengan semakin tingginya kekuatan
gel dan viskositasnya. Persentase kekuatan gel menunjukkan kemampuan rumput laut untuk membentuk gel, sedangkan viskositas menunjukkan daya aliran
molekul dalam sistem larutan Utomo Satriyana 2006. Pengujian kualitas gel rumput laut yang dilakukan meliputi pengukuran kekuatan gel, viskositas, dan
kadar air pada sampel rumput laut segar ± 500 gram dari kelompok lokasi salinitas rendah dan sedang. Pengukuran kekuatan gel dilakukan dengan Texture
Analyser TA-XT2, pengukuran viskositas menggunakan Viscometer Brookfield, dan pengukuran kadar air dengan menggunakan metoda gravimetri.
2.4.1.3 Pengukuran Fenotipe Morfometrik Gracilaria spp.
Rumput laut diawetkan menggunakan formaldehid 10 air laut dan disimpan kembali dalam kantong plastik kering yang sudah diberi label untuk
pengamatan morfometrik. Karakterisasi morfometrik rumput laut dilakukan dengan membentangkan setiap individu di atas permukaan tatakan datar sehingga
terlihat bagian talus utama, talus sekunder, talus tersier dan blade. Parameter karakter morfometrik yang diukur adalah panjang talus utama, panjang talus
sekunder, panjang talus tersier, internode talus sekunder, internode talus tersier dan penghitungan jumlah talus sekunder, jumlah talus tersier, jumlah blade dan
indeks percabangan sesuai dengan identifikasi parameter morfometrik Gracilaria yang diadopsi dari Meneses 1996.
Talus sekunder dan tersier merupakan stipe, di mana menurut Stekoll et al. 2006 panjang stipe diukur dari titik tumbuh hingga ke ujung terakhir. Sementara
blade merupakan bakal talus yang menempel pada talus terakhir. Internode talus sekunder adalah jarak antara tiap titik penempelan talus sekunder pada talus
utama, sementara internode talus tersier adalah jarak antara tiap titik penempelan talus tersier pada talus sekunder. Indeks percabangan dihitung mengikuti metode
10 yang digunakan Pickering et al. 1995 dengan membagi jumlah total
percabangan jumlah talus sekunder, tersier dan blade dengan bobot individu. Talus utama adalah tempat menempelnya talus sekunder, talus sekunder
adalah tempat menempelnya talus tersier, talus tersier adalah tempat menempelnya blade Gambar 3.
Gambar 3 Pengamatan fenotipe talus individual Gracilaria spp.: A Talus utama, B Talus sekunder, C Talus tersier, D Internode Talus
Sekunder, E Internode Talus Tersier, F Blade
2.4.1.4 Pengukuran Kualitas Perairan