Teknologi Budidaya BAHAN DAN METODE

7

2.2 Teknologi Budidaya

Tambak di Desa Langensari sudah digunakan untuk budidaya Gracilaria sejak tahun 2004. Persiapan awal yang dilakuan petani rumput laut pada tambak berupa pengeringan tambak pada saat surut hingga 1-2 hari dan pengurangan ketebalan lumpur, kemudian pemasukan air pada saat pasang dan dibiarkan sehari, kemudian dikeringkan kembali. Tambak dibersihkan dan ditambahkan air hingga ketinggian 50-1 m, tambak kemudian siap ditanami rumput laut. Bibit rumput laut ditebar secara merata ke dasar tambak dengan berat rumpun ± 100 grumpun, dengan kepadatan 1-2 tonha. Sistem budidaya yang digunakan adalah budidaya monokultur sistem tradisional, yaitu tidak dilakukan pemupukan dan pengontrolan keluar masuknya air, air masuk dan keluar melalui saluran inlet dan outlet tergantung proses pasang surut. Bibit rumput laut Gracilaria pada awal penanaman di Desa Langensari berasal dari Muara Gembong, Bekasi, rata-rata ukuran dan warna awal bibit seragam, bibit awal berwarna hijau. Pemanenan dilakukan setelah 40 hari hingga 2 bulan, pemanenan yang dilakukan adalah panen sebagian, volume panen mulai dari 200 kg hingga 1000 kg per hektarnya, tergantung tingkat kesuburan tambak. Pemanenan dilakukan dengan mengambil rumput laut dari dasar tambak, lalu dicuci dengan air tambak dan dinaikkan ke atas rakit. Rumput laut dikeringkan dengan cara dijemur di atas para-para bambu, plastik, terpal atau jaring selama 2- 3 hari, selama pengeringan rumput laut tidak boleh terkena air tawar. Setelah kering kemudian rumput laut dibersihkan dari garam dan kotoran dengan cara diayak atau diaduk-aduk. Rumput laut yang sudah bersih dan kering kemudian dikemas masing-masing 50 kg untuk memudahkan dalam penyimpanan maupun transportasi. Rumput laut dapat dijual basah atau kering, harga jual dari petani di Subang adalah Rp 900-1.000,00 saat basah dan Rp 3.000-4.000,00 saat kering. Rumput laut yang berkualitas baik adalah rumput laut dengan total garam saat kering dan kotoran yang melekat tidak lebih dari 3-5 sesuai dengan permintaan industri. 8

2.3 Pengambilan Sampel Rumput Laut

Dokumen yang terkait

Increasing of planting density of seaweed (Gracilaria verrucosa) at polyculture system with tilapia (Oreochromis niloticus) for production enhancement and environmental improvement

0 5 203

Performance analysis of Seaweed Gracilaria gigas at Sea and Ponds Cultivated System in West Nusa Tenggara Barat

1 9 59

INORGANIC NITROGEN REMOVAL BY Gracilaria verrucosa AT DIFFERENT DENSITY IN THE SHRIMP POND - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

INORGANIC NITROGEN REMOVAL BY Gracilaria verrucosa AT DIFFERENT DENSITY IN THE SHRIMP POND - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

INORGANIC NITROGEN REMOVAL BY Gracilaria verrucosa AT DIFFERENT DENSITY IN THE SHRIMP POND - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

INORGANIC NITROGEN REMOVAL BY Gracilaria verrucosa AT DIFFERENT DENSITY IN THE SHRIMP POND - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

INORGANIC NITROGEN REMOVAL BY Gracilaria verrucosa AT DIFFERENT DENSITY IN THE SHRIMP POND - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

INORGANIC NITROGEN REMOVAL BY Gracilaria verrucosa AT DIFFERENT DENSITY IN THE SHRIMP POND - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

INORGANIC NITROGEN REMOVAL BY Gracilaria verrucosa AT DIFFERENT DENSITY IN THE SHRIMP POND - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

The degree of phenotypic variation of morphological and agronomic characters of eight F1 populations of cassava (Manihot esculenta) at Bandar Lampung

0 0 8