5
II. BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilakukan pada Maret hingga April 2012. Sampel rumput laut Gracilaria diambil dari Desa Langensari, Kecamatan Blanakan, Kabupaten
Subang, Jawa Barat. Analisis fenotipe sampel rumput laut dilakukan di Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB,
Bogor. Analisis kekuatan gel dan viskositas rumput laut dilakukan di Laboratorium Pusat Antar Universitas PAU, Institut Pertanian Bogor.
Pengukuran kedalaman lumpur dan redoks potensialnya serta parameter lingkungan perairan diukur secara insitu, kecuali parameter kadar nitrat dan fofat
yang diukur secara exsitu di Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan. Lokasi dan teknologi budidaya rumput laut yang telah
dilakukan oleh masyarakat diuraikan di bawah ini.
2.1 Lokasi Budidaya
Sampling rumput laut dan kualitas air berlokasi di Desa Langen Sari, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, terletak di Pantai Utara Jawa Barat
yang bentang alamnya merupakan daratan pantai dengan ketinggian dataran rendahnya 0-50 m dpl, serta memiliki 4 kecamatan salah satunya Kecamatan
Blanakan memiliki luas wilayah 85,81 km
2
. Karakter daratan di wilayah pesisir Kabupaten Subang adalah abrasi dan sedimentasi Saskiartono 2008.
Sampling dilakukan pada empat petakan tambak budidaya monokultur rumput laut Gracilaria; tambak 1 T1; 1,2,3, tambak 2 T2; 4,5,6, tambak 3 T3,
7,8,9, dan tambak 4 T4; 10,11,12 yang telah dipanen satu bulan sebelumnya. Area sampling berada pada koordinat 6,26
LS dan 107,68 BT, masing-masing
merupakan daerah inlet titik 1, 4, 7, 10, middle 2, 5, 8, 11 dan outlet 3, 6, 9, 12 dari empat petakan tambak dengan salinitas yang terukur pada tambak mulai
dari 4 ppt hingga 11,9 ppt. Sumber pemasukan air laut pada tambak berasal dari saluran yang ditandai
dengan warna merah pada Gambar 1, di mana terjadi percampuran air dari laut dan air dari darat, tergantung periode pasang surut dan air hujan. Berdasarkan
perhitungan jarak pada peta, jarak pantai ke lokasi inlet tambak 1 T1 adalah 2,3 km di mana T1 juga mendapat pasokan air dari saluran lain dari arah barat dengan
6 jarak dari arah barat 2,1 km. Luas petakan T1 adalah 4.397,85 m
2
dengan jarak antar titik pengambilan sampel pada inlet, middle, dan outlet ± 50 m. Luas
petakan tambak 2 T2 adalah 3.311,44 m
2
, di mana jarak pantai ke lokasi inlet T2 adalah 1,9 km dengan jarak antar titik pengambilan sampel pada inlet, middle, dan
outlet ± 50 m. Jarak pantai ke lokasi inlet tambak 3 T3 adalah 2,3 km di mana T3 juga mendapat pasokan air dari saluran lain dari arah barat dengan jarak dari
arah barat 2,3 km. Luas petakan T3 adalah 3.401,7 m
2
dengan jarak antar titik pengambilan sampel pada inlet, middle, dan outlet ± 50 m. Luas petakan tambak 4
T4 adalah 3.254,67 m
2
, di mana jarak pantai ke lokasi inlet T4 adalah 2,1 km dengan jarak antar titik pengambilan sampel pada inlet, middle, dan outlet ± 50 m.
Gambar 1.
Gambar 1 Dua belas titik pengambilan sampel uji dan pengukuran kualitas air pada Tambak rumput laut Gracilaria spp. di Desa Langen Sari, Subang
Data sekunder yang diperoleh, pasang terjadi pada malam hari, sementara surut terjadi pada pagi hingga siang hari dengan kisaran salinitas 0-28 ppt.
Kisaran salinitas tambak merupakan data sekunder pada September hingga November, sementara pengukuran kualitas air untuk data penelitian dilakukan
satu kali pukul 11.00-17.00 WIB saat musim hujan dan kondisi air sedang surut.
4
1
T4
T2
T3 T1
100 m
12
7
2.2 Teknologi Budidaya