Pertumbuhan BPM pada Berbagai Kondisi Lingkungan

morganii ICBB 9119, Micrococcos luteus ICBB 9120, dan Bacillus sp. ICBB 9121 yang diisolasi dari lokasi PESK Talawaan-Tatelu. Nutrien yang digunakan mengandung komposisi ekstrak ragi 2 g dan sukrosa 4 g per liter media, sedangkan limbah cair merkuri yang digunakan adalah limbah cair sintesis dengan menggunakan 10 ppm HgCl 2 . Pembuatan inokulum bakteri pereduksi merkuri diambil dari ke-4 isolat hasil uji aktivitas sebanyak 1 ml isolat yang sudah disimpan dan ditumbuhkan pada media LB cair sebanyak 500 ml untuk dimasukkan ke dalam bioreaktor yang berisi batuan vulkanik. Tanaman typha dan eceng gondok yang digunakan telah disiapkan tujuh hari sebelum pengoperasian bioreaktor, dengan memberikan perlakuan yang sama. Arang aktif dan batuan vulkanik di masukkan ke autoklaf untuk mensterilkan, demikian juga dengan media tanam yang terdiri atas kerikil, pasir, dan tanah gembur. Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam laboratorium menggunakan uap air panas bertekanan sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 o C. Pengoperasian bioreaktor dilakukan dengan tahapan: 1 Wadah A yang berisi campuran nutrisi dan limbah sintesis 10 ppm HgCl 2 sebanyak 5 liter dialirkan ke bioreaktor B dengan aliran berlanjut, pergantian nutrisi dilakukan pada setiap 2 hari selama 6 hari pembentukan biofilm; 2 Bioreaktor B berisi batu vulkanik dan bakteri yang sudah ditumbuhkan di erlenmeyer sebanyak 500 ml. Bakteri hanya diberikan satu kali selama satu perlakuan; 3 Wadah C, D, dan E masing-masing berisi: arang aktif, tanaman typha, tanaman eceng gondok; 4 Setiap perlakuan diambil sampel limbah cair yaitu hari pertama pada reaktor A sebelum pengolahan, pada outlet bioreaktor B dilakukan pengambilan sampel pada hari ketujuh, dan pada reaktor C, D, dan E dilakukan pengambilan sampel pada hari kesepuluh, masing-masing sebanyak 10 ml. Pengambilan sampel dengan 3 ulangan. Variabel yang diteliti adalah: 1 kadar merkuri dalam wadah A yang berisi limbah cair dan nutrisi sebelum diberi perlakuan; 2 kadar merkuri dalam bioreaktor B yang berisi bakteri dan batuan vulkanik; 3 kadar merkuri dalam wadah C yang berisi arang aktif; 4 kadar merkuri dalam wadah D yang berisi tanaman typha; 5 kadar merkuri dalam wadah E yang berisi tanaman eceng gondok; 6 jumlah