Kerangka Pikir Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pikir Penelitian

Dalam penelitian ini, kerangka pikir dapat digambarkan pada suatu diagram alir seperti pada Gambar 13. Gambar 13 Diagram alir penelitian Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data Pengolahan Data Pengembangan Model Analisa dan Pembahasan Selesai

3.1.1 Identifikasi Masalah

Pertumbuhan ekonomi semakin cepat sehingga membuat para investor ingin melakukan diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi mempunyai tujuan memaksimumkan return dan meminimumkan risiko. Hal ini merupakan suatu konflik yang tidak bisa dihindari karena fungsi tujuan yang saling bertentangan satu sama lain. Sehingga terdapat permasalahan bagaimana menyusun suatu portofolio optimal yang akan memaksimumkan return dan meminimumkan risiko pada reksadana saham.

3.1.2 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mempelajari dan memperdalam teori dan mengimplementasikannya pada penelitian ini, seperti mempelajari teori tentang investasi, reksadana, portofolio dan algoritma genetika multi objektif.

3.1.3 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang digunakan merupakan data dari nilai aktiva bersih NAB dari beberapa reksadana saham yang bersumber dari Pusdok Majalah Bisnis Indonesia PMBI dan bersifat sekunder. Adapun reksadana saham yang akan menjadi objek dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1: Tabel 1 Daftar nama reksadana saham Kode Reksadana Saham RDS01 GMT Dana Ekuitas RDS02 Makinta Growth Fund RDS03 Lautandhana Equity Progresif RDS04 Makinta Mantap RDS05 MNC Dana Ekuitas RDS06 BNI Dana Berkembang RDS07 Panin Dana Maksima RDS08 Danareksa Mawar RDS09 Rencana Cerdas RDS10 Trim Kapital Plus Data diambil berdasarkan periode bulanan yang sama, yaitu Januari 2007 sampai dengan Desember 2010 dan dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.1.4 Pengolahan Data

Tahap yang dilakukan untuk menentukan portofolio yang optimal pada reksadana saham, yaitu diawali dengan menghitung expected NAB, return dan risiko reksadana saham, expected return dan risiko, menghitung bobot alokasi masing-masing reksadana saham, dan menghitung return harapan dan risiko dari portofolio yang dibentuk dengan menggunakan perusahaan reksadana seperti pada Tabel 1. 1. Menentukan expected NAB harapan per Unit Untuk menghitung expected NAB digunakan eksponensial moving average EMA seperti pada persamaan 3.1. …… 3.1 Dimana : : Expected NAB NAB harapan : Nilai NAB saat itu : Nilai Simple Moving Average SMA 2. Menentukan return Untuk menghitung expected return dari reksadana saham dilakukan dengan cara mengurangkan expected NAB harapan bulan bersangkutan NABperunit n dengan expected NAB bulan sebelumnya NABperunit n-1 kemudian dibagi dengan expected NAB bulan sebelumnya NABperunit n-1 …………..……………….. 3.2 Dimana : ER . n = Return bulan bersangkutan NABperunit n = NAB perunit bulan bersangkutan NABperunit n-1 ……………………………………………… 3.3 dimana : = NAB perunit bulan sebelumnya Pratomo, 2004. Sedangkan untuk menghitung risiko dalam hal ini standar deviasi menggunakan persamaan 3.3. = Ragam varian reksadana saham = Return dari reksadana saham j pada periode t = Return harapan dari reksadana saham j = Banyaknya periode Tandelin 2010. 3. Menentukan expected return dan risiko portofolio Expected return portofolio dapat dihitung dengan menjumlahkan expected return dari masing-masing reksadana saham penyusun portofolio berdasarkan bobot masing-masing seperti pada persamaan 2.1 dan ragam portofolio yang mencerminkan risiko dari suatu portofolio dapat dilihat pada persamaan 2.3.

3.1.5 Pengembangan Model

Pengembangan model ini dilakukan dengan pendekatan algoritma genetika multi objektif, yaitu dengan menentukan inisialisasi populasi, non-dominated sort, crowding distance, selection, crossover, mutation, elitism, dan recombination dan seleksi. Dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14 Pengembangan model algoritma genetika multi objektif Yes Yes No No Start Inisialisasi Populasi Gen = 0 Front = 1 Terklasifikasi Crossover Mutasi Fitness Individu dominan Front = F+1 Gen=Gen+1 GenMax Gen Stop Non-Dominated Sorting Inisialisasi Populasi Tipe skema pengkodean yang digunakan untuk inisialisasi populasi adalah berbentuk real number encoding. Setiap kromosom mengandung informasi reksadana saham terpilih dan bobot alokasi pada reksadana saham tersebut. Adapun bentuk kromosom adalah sebagai berikut : w 1 ER i w 2 ER i w 3 ER i w 4 ER i … w i ER i Dimana : w i = Bobot alokasi dana ER i = Nilai expected return reksadana saham ke-i Non-dominated Sort Setelah dilakukan inisialisasi populasi, maka dilakukan nondominated sorting agar populasi terklasifikasi ke dalam front-front menggunakan konsep dominasi dengan algoritma. t = 0; Initialize P t ; Evaluate P t Q ; t R = ; While t T t = P t Q t ; F = Non_dominated_sortR t P t+1 = , i =1; while |P t+1 | + |F i | N Crowding_distance_assignmentF i P t+1 = P t+1 F i sort Fi, ; ; i=i+1; End while P t+1 = P t+1 F i [1 : N - |P t+1 |]; Q t+1 = make_new_populationP t+1 for each i L L[i] ; t = t + 1; End while Deb 2003. Crowding Distance Setelah dilakukan nondominated sorting, maka untuk mempertahankan keragaman populasi dilakukanlah crowding distance dengan algoritma: Crowding-distance-assignment L. l=|L| distance =0; for each objective m L = sortL,m; L[1] distance = L[l] distance Arthur et al. 2009. Selection Untuk memilih individu-individu baru dalam populasi yang akan terbentuk, dilakukanlah metode seleksi turnamen dengan crowded-comparison- operator dengan algoritma sebagai berikut : = ; for i=2 to l-1; 1 non-dominasi rank p rank , yakni individu di front F i akan mempunyai tingkatan p rank 2 crowding distance F =i i d j p q, jika - p rank q rank - atau jika p dan q memiliki front F i yang sama maka F i d p F i d q

3.1.6 Analisa dan Pembahasan

Pada tahap ini akan dianalisa hasil dari penyusunan portofolio yang optimal, berapa bobot yang dialokasikan pada tiap-tiap reksadana saham dan reksadana saham apa saja yang terpilih sebagai penyusun portofolio yang optimal serta risiko yang dapat ditanggung oleh seorang investor. , yakni dipilih dari nilai crowding distance yang lebih besar. Operator Algoritma Genetika Pada penelitian ini digunakan operator algoritma genetika yaitu crossover dengan menggunakan persamaan 2.8 dan 2.9 dan mutasi menggunakan persamaan 2.10 dan 2.11. Recombination dan Seleksi Setelah dilakukan nondominated sort, crowding distance, selection, dan penerapan operator algoritma genetika, maka dilakukan recombination dan seleksi untuk membentuk individu-individu baru dalam populasi generasi berikutnya.

3.1.7 Alat Bantu Penelitian

Alat-alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah notebook dengan spesifikasi Pentium 1.4 GHz, Memory 2 GB, Hard disk 240 GB. Perangkat lunak yang digunakan adalah Matlab 7.7.0 dan Microsoft Excel 2010.

3.1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pascasarjana Departemen Ilmu Komputer FMIPA-IPB yang dilaksanakan selama 10 bulan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN