BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan sekuritas jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang obligasi
maupun modal sendiri saham yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan swasta. Pada dasarnya fungsi pasar modal sebagai wahana demokratisasi
pemilikan saham yang ditunjukkan dengan semakin banyaknya institusi dan individu yang memiliki saham perusahaan yang telah go public Suad Husnan
1994. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan
dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu
negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan
dana dari masyarakat pemodal investor. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja
dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan
lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing
instrument.
2.2 Investasi
Investasi merupakan suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan accretion wealth melalui distribusi hasil investasi
seperti bunga, royalti, dividen, dan uang sewa untuk apresiasi nilai investasi atau untuk mendapat manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat
yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Persediaan dan aktiva tetap bukan merupakan investasi SAK 1999.
Investasi merupakan suatu kegiatan penempatan dana pada sebuah atau sekumpulan asset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh
penghasilan danatau peningkatan nilai investasi Jones 2004. Pengertian investasi tersebut menunjukkan bahwa tujuan investasi adalah meningkatkan
kesejahteraan investor, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang Dhuwita 2003.
Keputusan Investasi
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan going process. Proses keputusan investasi terdiri dari lima
tahap keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusannya,
yaitu : 1.
Penentuan tujuan investasi 2.
Penentuan kebijakan investasi 3.
Pemilihan strategi portofolio 4.
Pemilihan asset 5.
Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio Gambar 1 berikut ini adalah gambar yang menunjukkan kelima tahap yang
ada dalam proses keputusan investasi. Dalam Gambar 1 tersebut terlihat bahwa tahap-tahap dalam proses keputusan investasi merupakan proses yang
berkesinambungan on going process, terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus.
Gambar 1 Proses keputusan investasi Tandelin 2010.
2.3 Reksadana