Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan

8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan

2.1.1. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja

Sistem pengukuran kinerja perusahaan adalah proses pengukuran dari suatu aktivitas ataupun suatu rantai nilai. Sistem pengukuran divisi yaitu divisi pemasaran mempunyai tujuan dasar yaitu menentukan tingkat kontribusi divisi pada organisasi, menyediakan dasar untuk evaluasi kualitas manajer divisi, memotivasi divisi untuk menjalankan divisi sesuai dengan tujuan dasar organisasi Atkinson, 1995. Hansen dan Mowen memberikan batasan yang berbeda untuk pengukuran kinerja yaitu secara tradisional dan kontemporer. Sistem pengukuran kinerja tradisional dilakukan dengan cara membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan ataupun dengan biaya standar sesuai dengan karakteristik pusat pertanggungjawaban. Sedangkan pengukuran kinerja kontemporer menggunakan aktivitas sebagai pondasinya. Ukuran kinerja dirancang untuk menilai seberapa baik aktivitas yang dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah telah dilakukan perbaikan secara berkesinambungan atau tidak. Hansen dan Mowen, 1995: 855. Definisi tersebut menunjukkan relevansi yang lebih nyata untuk lingkungan bisnis sekarang, dimana suatu sistem pengukuran kinerja akan memberikan umpan balik untuk tindakan evaluasi dan perbaikan yang berkesinambungan. Sistem pengukuran kinerja divisi 9 mempunyai beberapa tujuan dasar yaitu dalam menentukan tingkat kontribusi pada organisasi, menyediakan dasar untuk evaluasi kualitas kinerja manajer divisi, memotivasi divisi untuk menjalankan divisi sesuai dengan tujuan dasar organisasi. Dalam proses pengendalian manajemen, pengukuran kinerja memiliki peranan yang sangat penting, baik dalam memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi dan mematuhi standar perilaku agar membuahkan hasil dan tindakan yang diinginkan maupun sebagai dasar untuk evaluasi kinerja perusahaan.

2.2.2. Pencapaian Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan

Suatu perusahaan dapat dikatakan efektif atau tidak, ditentukan dari kemampuan dalam mencapai tujuan dari setiap kinerja perusahaan. Beberapa sasaran pengukuran kinerja perusahaan adalah sebagai berikut Atkinson, 1995 : 1. Keefektifan sistem pengukuran sebagai alat pengendalian  Sistem pengukuran kinerja harus membuat seluruh anggota organisasi terfokus pada tujuan organisasi dan mencerminkan bagaimana setiap individu atau kelompok menyumbang dalam keberhasilan organisasi.  Sistem pengukuran kinerja harus memberi proporsi yang berbeda untuk dapat menunjukkan kemampuan level organisasi untuk mempengaruhi hasil yang dicapai. 2. Pengukuran kinerja sebagai alat manajemen aktivitas.  Memperhatikan setiap kegiatan dalam organisasi.  Menganalisis setiap aktivitas kinerja manajemen.  Mempertimbangkan semua tahap kinerja aktivitas 10  Memberikan umpan balik untuk membantu anggota organisasi tentang masalah dan peluang perbaikan yang diperlukan. 3. Pengukuran kinerja sebagai sistem motivasi.  Sitem pengukuran kinerja harus adil dimana sistem tersebut dilakukan menurut standar yang jelas.  Sistem pengukuran harus mengukur objek secara akurat dan sistematis sehingga ada hubungan yang jelas antara kinerja dan hasil yang ditetapkan.

2.2. Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced Scorecard.