Kerangka Analisis Penentuan Titik Tetap Parameter yang Ditetapkan

Gambar 2 Bagan kerangka analisis. Model SEIRS-LSEI Menentukan titik tetap Subpopulasi terinfeksi The next generation matrix Menentukan bilangan reproduksi Model terlinearkan Nilai Eigen Kestabilan IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Titik Tetap

Dalam menentukan suatu solusi yang tidak berubah menurut waktu sering digunakan analisis titik tetap pada sistem persamaan diferensial. Untuk sistem persamaan 1–8, titik tetap diperoleh pada saat , , , , , , , dan sehingga sistem persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut: = 0 . 4.1 Sistem persamaan 4.1 di atas memiliki empat titik tetap, yaitu: 1 Titik tetap T 1 2 Titik tetap T , 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 2 3 Titik tetap T , 0, 0, 0, , 3 , , , , , , , , dengan, 4 Titik tetap T 4 , , , , , , , dengan, Penentuan titik tetap ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.2. Analisis Kestabilan Titik Tetap

Misalkan dari model 4.1 didefinisikan fungsi-fungsi sebagai berikut: � 5 [ � ℎ , � ℎ , � ℎ , � ℎ , � � , � � , � � , � � ] = � � �1 − � � � � � � + � � + � � − � � � � − � � � � 4.3 Dengan menggunakan 6 terhadap 4.3 diperoleh matriks Jacobi sebagai berikut: 4.4 Penentuan matriks Jacobi ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.2.1 Kestabilan titik tetap T

1 Untuk menentukan kestabilan titik tetap T 1 , 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0 yaitu dengan melakukan pelinearan pada 4.1 di atas. Titik T 1 4.5 , 0, 0, 0, 0, 0, 0 disubstitusi ke matriks Jacobi 4.4, sehingga diperoleh: Dengan menyelesaikan persamaan karakteristik diperoleh nilai-nilai eigen berikut: – . Karena semua parameter yang terlibat bernilai positif, maka , , , , , dan . Untuk akan bernilai negatif jika . Untuk akan bernilai negatif jika maka jadi titik tetap T 1 stabil. Tetapi untuk akan bernilai positif jika , maka jadi titik tetap T 1 sadel. Jadi T 1 dapat dikatakan stabil dan juga T 1 dapat dikatan sadel.

4.2.2 Kestabilan titik tetap T

Kestabilan titik tetap tanpa penyakit ini diberikan oleh teorema berikut. 2 Teorema 1 . Jika , maka N h , 0, 0, 0, L m0 , S m0 , 0, 0 adalah titik tetap bebas penyakit sistem 1 2, yang stabil asimtotik lokal jika R 1 dan tidak stabil asimtotik lokal jika R Bukti : 1. Dari persamaan 4.1 titik tetap diperoleh pada pada saat , , , , , , , dan dengan: , , Dengan pemrograman berbasis fungsional diperoleh titik tetap = , 0, 0, 0, , . Menyimpulkan bahwa atau , Kemudian dan ini bahwa dan Karena , maka akibatnya adalah equilibrium bebas penyakit. lihat lampiran 3 Dengan mengambil sistem persamaan 4.1 dan menyusunnya kembali dalam urutan subpopuasi-subpopulasi yang menyebabkan infeksi saja, yaitu , , , dan diperoleh sistem persamaan sebagai berikut : Dari sistem di atas, diperoleh matriks-matriks Φ = , ς = sehingga, F = , V = . Selanjutnya, dihitung matriks K = FV -1 sebagai berikut: K = . Berdasarkan Van den Driessche dan Watmough 2005, bilangan reproduksi dasar R = R merupakan nilai eigen dengan modulus terbesar matriks K, ditulis: Selanjutnya diperoleh : R Terlihat bahwa R = . dipengaruhi oleh banyak parameter. Sebagai contoh jika rata-rata gigitan nyamuk B diperbesar, maka R akan membesar. Artinya, peluang penyakit akan menetap di dalam populasi juga semakin besar. Untuk meperkecil R Berikut adalah tabel kondisi kestabilan dari kedua titik tetap yang diperoleh. , maka laju kematian nyamuk diperbesar. Akibatnya, penyakit akan menghilang dari populasi. Tabel 1 Kondisi kestabilan titik tetap Kondisi T T 1 2 dan Sadel Stabil dan Sadel Tidak Stabil Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa kondisi kestabilan dari titik tetap yang diperoleh saling bertentangan. Ketika titik tetap pertama stabil, titik tetap yang kedua tidak stabil dan ketika titik tetap yang pertama sadel, titik tetap dua stabil. Titik tetap T 3 dan titik tetap T 4 akan di cari dengan melakukan simulasi. Hal ini dilakukan karena kedua titik tetap tersebut sulit ditentukan secara analitik. V SIMULASI

5.1 Parameter yang Ditetapkan

Misalkan dalam suatu pengamatan diperoleh parameter-parameter seperti dalam Tabel 2. Tabel 2 Parameter model Varpa r Keterangan Simulasi B Rata-rata gigitan nyamuk terinfeksi pada manusia terekspos per hari 0,05 0.05 C Tingkat interaksi manusia yang terinfeksi dengan nyamuk yang rentan per hari 1 1 Peluang transmisi dari nyamuk yang terinfeksi ke manusia per gigitan 0.5 0.5 Peluang transmisi dari manusia yang terinfeksi ke nyamuk per gigitan 0.37 0.37 K Kapasitas maksimal larva yang hidup 3 Laju kematian manusia per hari Rata-rata periode viremik per hari 130 130 Laju kelahiran nyamuk per hari 16 20 Laju kematian nyamuk per hari 27 17 Masa inkubasi ekstrinsik proses masuknya virus ke tubuh nyamuk 13 13 Tingkat transmisi pematangan dari larva menjadi dewasa 0.1 0.1 Periode inkubasi intrinsik proses masuknya virus dalam tubuh manusia 130 20 θ Laju konstan hilangnya kekebalan tubuh 0.001 0.001 Laju kematian larva per hari Laju kelahiran manusia secara alami per hari. 13 13

5.2 Simulasi Analisis Kestabilan

5.2.1 Populasi untuk Kondisi 5.2.1.1 Populasi Manusia Kondisi adalah kondisi di mana populasi akan stabil menuju musnahnya virus dari populasi. Berdasarkan nilai-nilai parameter yang ada pada Tabel 2 dan dengan mengambil nilai dan B yang sudah ditetapkan, diperoleh gambar dinamika populasi di bawah ini untuk nilai dan B dengan nilai . Nilai awal total populasi manusia yang seluruhnya rentan adalah 1000. Nilai awal total populasi nyamuk yang berupa larva adalah 3000 dengan jumlah nyamuk yang terinfeksi 20. Gambar 3 Dinamika populasi manusia rentan terhadap waktu untuk kondisi . Gambar 3 menunjukkan bahwa jika laju kematian nyamuk bertambah besar dua kali lipat dari laju kematian nyamuk semula, maka jumlah subpopulasi manusia rentan semakin bertambah. Peningkatan laju kematian nyamuk menyebabkan penurunan pada jumlah nyamuk termasuk nyamuk terinfeksi. Akibatnya, proporsi perpindahan manusia rentan ke manusia terekspos semakin berkurang. Sebaliknya, jika laju kematian nyamuk turun dan nilai parameter lainnya tetap, maka jumlah subpopulasi manusia rentan semakin berkurang sedangkan jumlah sub populasi lainnya semakin bertambah. Penurunan laju kematian nyamuk menyebabkan peningkatan pada jumlah nyamuk termasuk nyamuk 50 100 150 200 250 300 350 t 92 94 96 98 100 sh ฀ m ฀2 ฀ 7 ฀ m ฀1 ฀ 7