21
4 Energi pendukung yang tersedia dalam mensuplai kebutuhan bahan baku
industri perikanan merupakan faktor yang juga berpengaruh. Keunggulan ketersediaan energi pendukung yang ada sangat menentukan tingkat
keberhasilan industri perikanan Handoko 2001.
2.4 Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah dalam pembangunan industri perikanan meliputi beberapa hal, yaitu:
1 Pembangunan pelabuhan perikanan, telah dilaksanakan sejak pelita II antara lain bertujuan
mendukung pembangunan perikanan dan rencana pembangunan lima tahun berikutnya. Pada Pelita V pembangunan prasarana
perikanan perlu disesuaikan dan ditata kembali terutama manajemen pelabuhan perikanan.
2 Membentuk badan usaha milik negara, perusahaan umum prasarana perikanan melalui peraturan pemerintah nomor 2 tahun 1990. Tujuan
pembentukan badan usaha tersebut adalah agar fungsi pelabuhan perikanan seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 9 tahun 1985
tentang perikanan dapat terpenuhi, yakni disamping sebagai penunjang utama kegiatan produksi juga mencakup penunjang pengelolaan, penyaluran hasil,
pemasaran dan pelestarian sumber yakni dalam bentuk: prasarana penangkapan ikan, prasarana penanganan dan pengolahan hasil, prasarana
penyaluran hasilpemasaran dan prasarana pelestarian sumber. Tindak lanjut dari kebijakan tersebut adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
dan pendapatan petani nelayan melalui upaya optimasi pemanfaatan sumberdaya perikanan dengan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
berwawasan lingkungan serta peningkatan nilai tambah hasil-hasil perikanan. 3 Pengaturan pemanfaatan tanah industri, di dalam kawasan industri perikanan
berupa kemudahan mendapatkan modal usaha dan investasi bagi industri perikanan dikeluarkan melalui keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
nomor 32 tahun 2000 dan nomor 12 tahun 2001. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mewujudkan penerapan
kebijakan dibidang perikanan tersebut, adalah meningkatkan keterkaitan
22
fungsional antar subsistem sehingga setiap kegiatan pada masing-masing subsistem dapat berjalan secara berkelanjutan dengan tingkat efisiensi yang
tinggi. Selain itu pengembangan agribisnis juga harus mampu meningkatkan aktivitas ekonomi pedesaan dengan diarahkannya pada pengembangan
kemitraan usaha antar usaha skala besar dan skala kecil secara serasi dan dilakukan melalui pengembangan sentra produksi perikanan dalam suatu
skala ekonomi yang efisien Saksono 2008. Keterkaitan antar faktor dalam pengembangan industri perikanan
perlu dukungan dan peranan pemerintah terutama dalam penyediaan fasilitas dan ketentuan investasi. Sebagai upaya untuk memenuhi permintaan
konsumen, industri perikanan perlu mendapat dukungan infrastruktur, sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan faktor permodalan. Dilain pihak
faktor internal perusahaan yaitu strategi perusahaan dalam memanfaatkan faktor pendukung, cara menghadapi pesaing, pemanfaatan infrastruktur yang
efektif, sehingga hasil yang diperoleh bisa optimal dengan biaya minimal atau dengan resiko yang kecil.
2.5 Kinerja Industri Perikanan