II. ANALISIS MASALAH
A. PRINSIP ANALISIS
1. Perumusan Masalah
Dengan semakin berkembangnya zaman, maka tingkat kebutuhan manusia akan makanan yang sehat dengan gizi dan vitamin yang lebih
tinggi menjadi penting, karena aktifitas maupun kesibukan yang semakin bertambah tiap harinya. Hal ini mendorong timbulnya berbagai industri
baru untuk memenuhi tuntutan dari masyarakat akan tersedianya bahan makanan pokok yang sehat dengan gizi dan vitamin yang lebih tinggi.
Industri beras organik merupakan salah satu industri bahan makanan pokok yang ada. Beras organik merupakan beras yang sehat dengan
kandungan gizi dan vitamin yang tinggi karena tidak menghilangkan seluruh lapisan kulit ari dan aman karena bebas dari kandungan bahan
berbahaya beracun logam berat Andoko, 2004. Salah satu varietas yang banyak digunakan dalam sistem pertanian organik adalah beras varietas
IR-64 atau lebih dikenal dengan nama Setra Ramos, selain itu ada juga varietas Cisadane, Rojolele dan Pandanwangi.
Dalam pengembangan usahanya, diperlukan strategi pemasaran yang baik guna menarik lebih banyak konsumen maupun meningkatkan
penjualan produk. Untuk itu, perlu dikaji proses perilaku pembelian konsumen yang terdiri dari tahap pengenalan kebutuhan, tahap pencarian
informasi, tahap evaluasi alternatif, tahap keputusan pembelian dan tahap perilaku setelah pembelian, di mana tiap keputusan yang dilakukan
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukungnya seperti faktor eksternal faktor lingkungan dan faktor internal faktor individu dan
proses psikolo gis, serta faktor bauran pemasaran. Faktor eksternal lingkungan adalah faktor yang mempengaruhi
proses keputusan pembelian konsumen dalam pembelian produk beras
organik yang terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga, pengaruh pribadi,
pengaruh keluarga dan pengaruh situasi. Faktor internal terdiri dari faktor individu dan proses psikologis. Faktor individu adalah faktor- faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian yang terdiri dari sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap,
gaya hidup dan demografi. Proses psikologis adalah faktor- faktor yang mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku konsumen Engel dkk,
1994. Untuk mengetahui besarnya pengaruh eksternal, pengaruh internal
dan pengaruh bauran pemasaran terhadap perilaku konsumen dilakukan analisis komponen utama yang merupakan analisis multivariate sidik
peubah ganda. Dengan analisis ini dihasilkan nilai koefisien korelasi dan ragam masing- masing peubah yang dapat menjelaskan perbedaan
pengaruh keempat peubah tersebut dan mengetahui faktor-faktor dominan terhadap keputusan pembelian konsumen produk beras organik. Dengan
demikian, perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang lebih tepat untuk mempertahankan maupun meningkatkan penjualan.
Strategi pemasaran ini mencakup empat inti pemasaran, yaitu atribut fisik produk, promosi, tempat distribusi dan harga. Atribut fisik produk
adalah ciri yang melekat pada suatu produk beras organik, yaitu rasa, bentuk dan kemasan. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan
responden untuk membeli produk dan diukur dari respon responden, jika jenis yang biasa dibeli mengalami kenaikan harga. Promosi adalah
informasi produk yang diberikan kepada konsumen melalui iklan dan ditempat penjualan. Faktor ini diukur dari media yang paling berpengaruh
terhadap pembelian beras organik, pengaruh promosi produk lain dan bentuk promosi penjualan yang paling disukai. Tempat adalah
ketersediaan dan kemudahan konsumen untuk mendapatkan beras organik disuatu tempat. Faktor ini dilihat dari tempat pembelian beras organik dan
alasan pemilihan tempat pembelian.
2. Pendekatan Studi Kasus
a. Konsep Perilaku Konsumen
Menurut Engel, dkk 1994, perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, menyimpan dan menghabiskan barang dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan tersebut. Sedangkan menurut Shiffman and Kanuk 1994, perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan
konsumen selama proses pencarian, pembelian, penggunaan dan penyimpanan atau pembuangan setelah pemakaian suatu produk atau
jasa untuk memenuhi kepuasan konsumen.
Mempelajari perilaku konsumen berarti mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya yang
dimilikinya waktu, uang dan usaha untuk memperoleh barang atau jasa yang diinginkan. Model perilaku konsumen merupakan
penyederhanaan dari konsepsi mengenai bagaimana perilaku konsumen terjadi dan dibentuk oleh peubah-peubah yang
mempengaruhinya. Ba nyak model yang telah dikembangkan dan salah satunya akan dibahas disini adalah model Engel dkk 1994 yang
dikenal dengan Engel, Kollat dan Blackwell EKB. Engel, dkk 1994 telah mengembangkan model yang
komprehensif yang dapat digunakan sebagai kerangka acuan untuk memahami proses pengambilan keputusan konsumen dan faktor- faktor
yang mempengaruhinya. Model perilaku pengambilan keputusan EKB dapat dijelaskan pada Gambar 1.
Gambar 1. Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan faktor- faktor yang mempengaruhi Engel, dkk, 1994
Pengaruh Eksternal Pengaruh Lingkungan
§ Kelas sosial
§ Pengaruh pribadi
§ Keluarga
Perbedaan Individu
§ Motivasi dan keterlibatan
§ Pengetahuan § Kepribadian dan
gaya hidup
Proses Keputusan
§ Pengenalan kebutuhan
§ Pencarian informasi § Evaluasi alternatif
§ Pembelian § Evaluasi setelah
pembelian
Proses Psikologis
§ Pengolahan informasi
§ Pembelajaran § Perubahan
sikapperilaku
Proses keputusan konsumen dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu keputusan rasional keputusan yang didasari atas pertimbangan
yang cermat dan evaluasi produk yang utilarian, keputusan hedonik keputusan yang berdasarkan atas pertimbangan simbolis, emosi,
kesenangan indra, lamunan dan estetika. Menurut Engel, dkk 1994 keputusan konsumen terdiri dari lima tahapan, yaitu :
1 Pengenalan kebutuhan
Tahapan pengenalan kebutuhan mulai dirasakan konsumen ketika adanya ketidaksesuaian antara keadaan aktual situasi
konsumen sekarang dan keadaan yang diinginkan. Jika tingkat ketidaksesuaian yang dirasakan itu berada di bawah tingkat
ambang, maka pengenalan kebutuhanpun tidak terjadi. Tetapi apabila tingkat kesesuaian yang dirasakan itu berada di atas
ambang, maka terjadi pengenalan kebutuhan.
2 Pencarian informasi
Pencarian informasi didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam
ingatan pencarian internal atau perolehan informasi dan lingkungan pencarian eksternal. Pencarian informasi yang
dilakukan seseorang tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi
tambahan, nilai yang diberikan pada informasi tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari pencarian tersebut. Jika pencarian
informasi secara internal tidak memadai untuk memberikan arah tindakan yang memuaskan, maka pencarian akan beralih kepada
pencarian eksternal. Berdasarkan Kotler 1997, ada empat sumber informasi yang
diperoleh konsumen, yaitu sumber pribadi, sumber komersial, sumber pengalaman dan sumber umum. Dalam kajian ini sumber
informasi yang digunakan adalah sumber pribadi. Sumber-sumber konsumen dapat dilihat pada Gambar 2.
3 Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif adalah konsumen mengevaluasi berbagai alternatif dan membuat pertimbangan nilai yang terbaik untuk
memenuhi kebutuhan. Pada tahapan ini konsumen harus 1 menentukan kriteria evaluasi yang digunakan, 2 memutuskan
alternatif mana yang akan dipertimbangkan, 3 menilai kinerja dari alternatif yang dipertimbangkan dan 4 memilih dan
menerapkan kaidah keputusan untuk membuat suatu pilihan akhir.
Gambar 2. Sumber-sumber informasi konsumen Kotler,1997 Sumber Informasi
Konsumen
Sumber Pengalaman
Penanganan Pemeriksaan
Penggunaan Produk
Sumber Umum
Media massa Organisasi
Penilaian Konsumen
Sumber Komersial
Iklan Sales
Grosir Agen
Sumber Pribadi
Keluarga Teman
Tetangga Kenalan
Dalam pemilihan alternatif, konsumen menggunakan dimensi atau atribut tertentu yang disebut dengan kriteria evaluasi yang
terdiri dari harga, rasa, kemudahan memperoleh produk, kandungan gizi dan kriteria asal yang bersifat hedonik prestise dan
status. Penentuan kriteria evaluasi tertentu yang akan digunakan oleh konsumen selama pengambilan keputusan akan bergantung
pada beberapa faktor, diantaranya adalah pengaruh situasi, kesamaan alternatif pilihan, motivasi, keterlibatan dan
pengetahuan. Setelah menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan
untuk menilai alternatif, maka konsumen memutuskan altenatif mana yang akan dipertimbangkan. Tahap ini terdiri dari
menentukan alternatif-alternatif pilihan, menilai alternatif-alternatif pilihan dan terakhir menyeleksi kaidah keputusan Engel, dkk,
1994
4 Keputusan pembelian
Konsumen harus mengambil keputusan mengenai kapan akan membeli, dimana membeli dan bagaimana membayar. Kotler
1997 menerangkan bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi niat pembelian dan keputus an pembelian. Faktor
pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Sejauhmana pendirian orang lain dapat mempengaruhi proses alternatif yang
disukai seseorang tergantung pada dua hal, yaitu 1 intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai
konsumen dan 2 motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin kuat sikap negatif orang lain dan semakin
dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka konsumen akan semakin menyesuaikan maksud pembeliannya. Sebaliknya,
preferensi seseorang terhadap suatu merek akan meningkat, jika orang yang disenangi juga menyukai keputusan yang sama. Faktor
kedua yang mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian adalah faktor situasi yang tidak diantisipasi. Adanya
faktor ini akan dapat mengubah rencana pembelian suatu produk yang akan dilakukan konsumen. Tahapan antara evaluasi alternatif
dan keputusan pembelian dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Tahap-tahap antara evaluasi alternatif dan keputusan pembelian Kotler,1997
5 Evaluasi setelah pembelian.
Setelah pembelian terjadi, konsumen akan mengevaluasi hasil pembelian yang dilakukannya. Hasil evaluasi setelah pembelian
Evaluasi alternatif
Niat pembelian
Keputusan pembelian Sikap orang
lain Situasi yang tidak
diantisipasi
dapat berupa kepuasan atau ketidakpuasan. Jika konsumen merasa puas, maka keyakinan dan sikap yang terbentuk akan berpengaruh
positif terhadap pembelian selanjutnya. Kepuasan berfungsi mengukuhkan loyalitas pembeli, sementara ketidakpuasan dapat
menyebabkan keluhan, komunikasi lisan yang negatif dan upaya untuk mempertahankan pelanggan menjadi hal yang sangat penting
dalam strategi pemasaran.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian Proses keputusan konsumen umumnya bervariasi dari satu individu
dan ke individu lainnya. Hal ini disebabkan karena keputusan pembelian yang dilakukan dipengaruhi oleh banyak faktor. Pengaruh yang mendasari
perilaku konsumen menurut Engel, dkk 1994 digolongkan dalam tiga kriteria, yaitu 1 pengaruh lingkungan, 2 pengaruh individu dan 3
proses psikologi, yang kemudian berpengaruh pada lingkungan disebut sebagai pengaruh eksternal dan pengaruh individu, serta proses psikologi
yang disebut sebagai pengaruh internal. Selain itu, faktor- faktor lainnya yang mempengaruhi konsumen
dalam pengambilan keputusan pembelian produk adalah pengaruh bauran pemasaran ya ng terdiri dari harga, produk, tempat dan promosi Engel
dkk, 1994. Secara rincinya dapat dijabarkan sebagai berikut : 1
Pengaruh Eksternal lingkungan i.
Kelas Sosial Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang
terdiri dari individu- individu yang terbagi nilai- nilai, minat dan
perilaku termasuk perilaku pembelian yang sama. Ukuran-ukuran yang dapat digunakan untuk menggolongkan masyarakat ke dalam
kelas sosial seperti pendapatan, pendidikan, pekerjaan, kekayaan dan sebagainya.
Kelas sosial menunjukkan preferensi produk dan pemilihan merek yang berbeda-beda dalam berbagai kategori produk tertentu
seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan waktu luang dan kendaraan. Hal ini dapat membantu produsen memfokuskan usaha
pada satu kelas sosial atau lebih.
ii. Pengaruh pribadi
Pengaruh ini berasal dari orang-orang yang berhubungan dengan kelas, yaitu kelompok acuan dan pimpinan opini. Kelompok
acuan adalah kelompok-kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang. Contoh kelompok acuan adalah keluarga, organisasi formal dan perkumpulan olahraga. Sedangkan pemimpin opini
adalah orang yang dapat dipercaya, dianggap sebagai pemberi pengaruh dan sebagai sumber informasi mengenai pembelian dan
pemakaian produk.
iii. Keluarga
Keluarga merupakan pemberi pengaruh utama pada sikap dan perilaku individu, karena dibandingkan dengan kelompok-kelompok
lain dimana seseorang berhubungan langsung, keluarga memainkan
peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia. Oleh karena itu, manajemen pemasaran berkepentingan
mempelajari perilaku anggota keluarga, terutama dalam melakukan pembelian barang untuk memenuhi kebutuhannya
iv. Pengaruh situasipenjual
Situasi dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam perilaku konsumen. Pengaruh situasi ini dapat timbul dari lingkungan fisik
lokasi, tata ruang, suara dan warna, lingkungan sosial orang lain, waktu atau momen, tugas tujuan dan sasaran pembelian dan
keadaan anteseden suasana hati dan kondisi sementara konsumen
2 Pengaruh Internal
i. Perbedaan individu
i Motivasi dan keterlibatan
Kebutuhan adalah peubah utama dalam motivasi. Kebutuhan didefinisikan sebagai perbedaan yang didasari
keadaan ideal dan keadaan sebenarnya, yang memadai untuk mengaktifkan perilaku. Jika kebutuhan diaktifkan akan
menimbulkan adanya motivasi, yaitu suatu dorongan dalam diri seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya
diarahkan pada tujuan memperoleh kepuasan. Sedangkan keterlibatan mengacu pada tingkat relevansi yang didasari dalam
tindakan pembelian dan konsumsi.
ii Pengetahuan
Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai kumpulan informasi yang disimpan dalam ingatan konsumen. Pengetahuan
konsumen terbagi menjadi tiga kategori, yaitu 1 pengetahuan produk mencakup atribut produk dan kepercayaan merek, 2
pengetahuan membeli dimana dan kapan membeli dan 3 pengetahuan pemakaian dari ingatan konsumen dan iklan.
iii Sikap
Sikap seseorang adalah suatu keadaan yang mudah terpengaruh untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan
lingkungan yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut. Sikap ini dilakukan konsumen berdasarkan
pandangan terhadap produk dan proses belajar, baik dari pengalaman maupun dari yang lainnya.
iv Kepribadian, gaya hidup dan demografi
Kepribadian didefinisikan sebagai karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang
relatif tetap dan konsisten pada lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan ciri-ciri bawaan seperti kepercayaan
diri, dominasi, otonomi, perbedaan, kondisi sosial, keadaan pembelaan diri dan kemampuan beradaptasi. Gaya hidup adalah
pola orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Bentuk
operasional gaya hidup diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini seseorang.
Beberapa karakteristik demografi yang sangat penting untuk memahami konsumen adalah usia, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan, lokasi geografi dan kelas sosial.
Dalam hal ini, memahami usia konsumen adalah penting, karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk
atau jasa yang berbeda. Perbedaan usia juga akan mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek. Dari sisi
pemasaran, semua penduduk berapapun usianya adalah konsumen. Namun pemasar perlu mengetahui dengan pasti,
apakah usia dijadikan dasar untuk segmentasi pasar produknya. Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik
konsumen yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
konsumen. Selanjutnya pekerjaan dapat mempengaruhi
pendapatan yang diterimanya. Pendapatan dan pendidikan tersebut kemudian akan mempengaruhi proses keputusan dan
pola konsumsi seseorang. Lokasi tempat tinggal berpengaruh pada kemudahan
mendapatkan produk. Konsumen yang tinggal di perkotaan akan lebih mudah mendapatkan kebutuhannya, jika dibandingkan
dengan konsumen yang tinggal di pedesaan. Dalam hal ini, para
pemasar harus memahami dimana konsuman tinggal, agar fokus kemana akan memasarkan produknya. Pendapatan konsumen
akan menggambarkan daya beli seorang konsumen. Daya beli akan menggambarkan banyaknya produk dan jasa yang bisa
dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh anggota keluarganya Sumarwan, 2003.
ii. Proses psikologis
Pembelian yang dilakukan dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan
dan pendirian. Proses psikologis meliputi tiga proses, yaitu 1 pemrosesan informasi suatu proses dimana stimulus diterima,
ditafsirkan, disimpan dalam inga tan dan belakangan diambil kembali, 2 pembelajaran proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan
dalam pengetahuan, sikap atau perilaku; 3 perubahan sikap dan perilaku.
c. Konsep Analisis Komponen Utama
Alat analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah menggunakan metode komponen utama, karena dapat digunakan untuk mengidentifkasi
faktor- faktor yang mempengaruhi dalam proses keputusan pembelian beras organik. Komponen utama merupakan salah satu metode analisis
multivariate sidik peubah ganda yang bertujuan untuk meringkas sejumlah besar peubah asal menjadi beberapa kelompok peubah baru.
Tetapi peringkasan data ini tetap mempertahankan keragaman total data
dan kelompok-kelompok peubah baru yang jumlahnya lebih sedikit dari peubah asal ini disebut principal component atau komponen utama
Jollife, 1986 Pemilihan komponen utama yang akan diambil untuk menerangkan
keragaman dapat dilihat dari akar ciri yang dimiliki komponen utama tersebut. Gasperz 1995, memberikan batasan hanya akar ciri yang lebih
besar dari satu yang diambil sebagai peubah baru. Dengan demikian akar ciri yang kecil dibawah satu atau yang mendekati nol biasanya tidak
dipergunakan karena kontribusinya dalam menerangkan keragaman data sangat kecil. Dillon 1998 menyatakan bahwa beberapa komponen utama
yang terpilih harus dapat menerangkan keragaman dari peubah asal antara 70-80.
Komponen utama merupakan komponen peubah yang mempunyai koefisien korelasi antara peubah asal dengan komponen utama tersebut.
Koefisien korelasi antar sekelompok peubah asal dengan komponen utamanya secara relatif lebih tinggi dibandingkan koefisien korelasi
kelompok peubah tersebut dengan komponen utama lainnya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa komponen utama merupakan sekelompok
peubah asal yang mempunyai koefisien lebih tinggi pada komponen utama tersebut dibandingkan dengan komponen utama lainnya. Koefisien
korelasi ini disebut dengan loading dan dilambangkan dengan α
. Pengelompokan komponen asal ke dalam suatu komponen utama
menunjukkan bahwa antar peubah dalam suatu kelompok terdapat keterkaitan. Keterkaitan ini merupakan dasar bagi pengelompokkan
peubah asal ke dalam suatu komponen utama. Analisis ini dapat digunakan untuk menentukan peubah yang mempunyai derajat pengaruh paling besar
terhadap suatu contoh kajian. Cara menentukan peubah yang mempunyai derajat pengaruh paling
besar dari sejumlah peubah asal terhadap contoh kajian adalah dengan mengkuadratkan loading peubah asal terhadap seluruh komponen utama
yang terpilih. Hasil pengkuadratan dijumlahkan untuk semua peubah asal dan semuanya disebut communality, dilambangkan dengan h
2
. Peubah asal mempunyai h
2
terbesar peubah yang berpengaruh paling besar terhadap contoh.
d. Konsep Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit usaha diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya.
Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran perusahaan, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran Kotler,
1997. Pada dasarnya, strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan peubah-peubah seperti segmentasi pasar, indentifikasi
pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran Tjiptono, 1995.
Salah satu konsep dalam teori pemasaran moderen adalah bauran pemasaran. Menurut Kotler 1997, bauran pemasaran adalah seperangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat
unsur yang dikenal dengan empat P four P, yaitu Product produk, price
harga, place tempat dan promotion promosi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.
1 Strategi Produk
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Selain itu juga produk merupakan
alat bauran pemasaran yang paling mendasar. Macam produk dapat berciri fisik dan dapat berciri jasa layanan. Strategi produk
didefinisikan sebagai suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang dipasarkan. Strategi
produk yang tepat akan menempatkan perusahaan dalam suatu posisi persaingan yang lebih unggul dari para pesaingnya.
Pengertian produk tidak dapat dilepaskan dengan kebutuhan, karena produk merupakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Produk dapat mencakup sesuatu benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi maupun ide. Menurut Kotler dan Amstrong 1997,
terdapat tiga aspek dari produk yang perlu diperhatikan, yaitu :
Bauran Pemasaran
Produk Harga
Promosi Tempat
Pasar sasaran
Gambar 4. Empat P dalam bauran pemasaran Kotler, 1997
i. Produk Inti Core Product
Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginannya. ii.
Produk Yang Diperluas Augmented Product Disamping manfaat inti atau produk inti, suatu produk mungkin
memberikan manfaat- manfaat tambahan yang lain kepada konsumen. Produk ini mencakup berbagai tambahan manfaat yang
dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya. iii.
Produk formal Formal Product Produk formal adalah produk yang merupakan “menampilkan atau
mewujudkan“ dari produk inti maupun perluasan produknya, lebih dikenal sebagai daya tarik yang tampak langsung tangibel offer di
mata konsumen. Lima komponen yang terdapat pada produk formal adalah desain atau bentuk coraknya, daya tahan atau mutu,
daya tarik atau keistimewaan, pengemasan atau bungkus dan nama merek atau brand name.
2 Strategi Harga
Harga merupakan jumlah uang tertentu yang harus dibayar oleh pelanggan untuk produk tertentu. Menurut Kotler 1997, harga suatu
produk merupakan ukuran terhadap besar kecilnya nilai kepuasan seseorang terhadap produk yang dibelinya.
Strategi harga adalah satu-satunya strategi yang menghasilkan pendapatan penjualan bagi perusahaan Tjiptono, 1995. Strategi ini
meliputi memilih metode penetapan harga produk, memodifikasi harga yang sudah ada, serta memprakarsai dan menanggapi perubahan harga.
Tujuan dari strategi harga ini adalah untuk mempertahankan pangsa pasar, mencapai keuntungan maksimum dan mencapai pertumbuhan
penjualan yang tinggi. Sebelum penetapan harga dilakukan, perusahaan harus menentukan apa yang ingin dicapai dari produk yang
dipasarkannya, dengan mempertimbangkan faktor pelanggan, pesaing dan biaya produksi.
3 Strategi Distribusi
Menurut Kotler 1997, saluran distribusi atau tempat adalah himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil hak atau
membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa selama berpindah dari produsen ke konsumen. Distribusi merupakan kegiatan
pemasaran yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirim dan menyampaikan barang yang
dipasarkannya kepada konsumen Tjiptono, 1995. Dalam pendistribusian ini dibutuhkan penyalur-penyalur, baik
milik perusahaan itu sendiri maupun yang bukan milik perusahaan. Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi ada beberapa macam,
diantaranya agen, penyalur, distributor, pedagang besar, pengecer dan perwakilan dagang di luar negeri. Perusahaan harus mengerti berbagai
jenis pengecer, pedagang grosir dan perusahaan distribusi fisik.
4 Strategi Promosi
Produk yang sudah direncanakan dengan baik belum menjamin keberhasilan pemasaran produk tersebut. Kegiatan promosi tidak boleh
terhenti hanya pada memperkenalkan produk kepada konsumen saja, akan tetapi harus dilanjutkan agar konsumen menjadi tertarik dan
kemudian membeli produk tersebut. Promosi menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam
mengkomunikasikan kebagusan produknya, membujuk, mengingatkan para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut
Kotler, 1997. Alat-alat yang dapat digunakan untuk mempromosikan suatu
produk ada beberapa macam, yaitu : i.
Iklan atau advertensi yang dilakukan melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, dan lain- lain. Penentuan media harus sesuai dengan
konsumen sasaran. ii.
Promosi penjualan dilakukan dengan cara memberikan contoh produk kepada calon konsumen atau demonstrasi ditempat yang
ramai dengan tujuan, agar langsung menarik perhatian konsumen. iii.
Publisitas digunakan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar tahu dan menyenangi produk
yang dipasarkan, yaitu dilakukan melalui berita disurat kabar, radio atau televisi yang umumnya bersifat memasyarakat.
iv. Personal selling adalah kegiatan untuk melakukan kontak langsung
dengan calon konsumen, melalui cara door to door selling, mail order, telephon selling dan direct selling.
Promosi ini merupakan suatu kegiatan yang sangat menentukan
untuk meningkatkan nilai penjualan dan pertumbuhan produk. Hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan kebijakan promosi adalah
menentukan tujuan komunikasi, memilih media yang tepat, waktu penyampaian dan menetapkan anggaran promosi.
B. METODE