Klasifikasi Poliester Matriks Unsaturated Polyester

polikondensasi. Jenis asam karboksilat yang terkonversi menjadi produk inilah yang menetukan jenis poliester jenuh saturated atau tidak jenuh unsaturated. Sesuai dengan Explanatory notes pos 3907, dinyatakan bahwa poliester jenuh saturated dapat terbuat dari asam karboksilat jenis terephthalic acid, dan hellip, polyester tidak jenuh unsaturated dapat terbuat dari asam karbosilat jenis asam fumaric dan asam maleat, penggunaan asam tak jenuh dengan berbagai cara sebagai bagian dari asam basa, yang menyebabkan terdapat ikatan tak jenuh dalam rantai utama polyester yang dihasilakan, sehingga disebut polyester tak jenuh. Polyester merupakan resin yang paling banyak digunakan sebagai matrik pada fiber glass untuk badan kapal, mobil, tandon air dan sebagainya. Umumnya resin polyester mempunyai karakteristik tahan terhadap dingin relatif baik, sifat listriknya terbaik diantara resin termoset, tahan terhadap asam kuat kecuali asam pengoksida, tetapi lemah terhadap alkali. Surdia, 2005

2.10.1 Klasifikasi Poliester

Poliester secara umum diklasifikasikan ke dalam polimer jenuh dan tak jenuh. Kedua jenis ini dibagi lagi sebagaimana berikut ini : 1. Poliester tak jenuh a. Resin Pelapis dan Pengecoran. Resin ini merupakan dibasa dan alkohol dihidrat. Unit poliester yang terbentuk harus mampu bereaksi kopolimerisasi dengan monomer vinil, sehingga menghasilkan kopolimer vinil-poliester atau hanya poliester sederhana yang memiliki struktur termoset. b. Alkyds. Alkysd ini jenisnya sama dengan resin pelapis dan pengecoran meskipun glyptal permukaannya berlapis, merupakan jenis yang dimodifikasi dengan minyak atau asam lemak. Istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan sekelompok cetakan termoset berdasarkan reaksi dari alkohol dihidrat dengan asam tak jenuh seperti maleat untuk menggantikan asam ftalat biasa. Sebuah monomer vinil juga diperlukan untuk mempengaruhi kecepatan dari reaksi ikat silang dan memperbaiki sifat - sifatnya dan digunakan sebagai cetakan bubuk untuk pemampatan dan teknik pencetakan Hartomo, 1992. 2. Poliester jenuh a. Serat dan Film. Serat dan film Merupakan suatu reaksi asam tereftalat dengan etilena glikol dan berbentuk linier, juga merupakan polimer dengan berat molekul tinggi yang tidak mengalami reaksi ikat silang. b. Poliuretan. Poliuretan adalah suatu poliester tertentu yang memiliki kandungan hidroksil yang tinggi yang direaksikan dengan beragam isosianat untuk membentuk poliuretan, secara umum digunakan sebagai perekat, pelapis permukaan, sebagai busa, dan elastomer.

2.10.2 Matriks Unsaturated Polyester

Bentuk polimer pertama dari kelompok poliester adalah poliester linier yang mengandung alifatik tak jenuh yang menyediakan sisi aktif untuk ikat silang. Polimer jenis ini pertamakali tersedia di Amerika Serikat pada tahun 1946, polimer dibuat dari dietilen glikol dan anhidrida maleat dan dapat berikat silang dengan bereaksi terhadap stirena.Resin poliester tak jenuh adalah penambahan produk dari berbagai asam jenuh, asam tak jenuh dan glikol. Banyak paten yang dikeluarkan untuk produksi poliester ini dalam 30 tahun terakhir. Poliester dibuat dengan cara yang mirip dengan poliamida. Salah satu dari dua monomer yang saling melengkapi adalah asam, tetapi yang lainnya adalah alkohol, yang mengambil tempat amina yang digunakan dalam pembuatan poliamida. Air dibebaskan sebagai asam ujungGrup bereaksi dengan alkohol ujung-Grup, dan struktur kimia yang dihasilkan adalah sebuah ester.Poliester – poliester tak jenuh termasuk diantara polimer paling umum yang dipakai bersama dengan penguatan serat gelas poliester tak jenuh dipreparasi dari monomer-monomer fungsional, salah satunya mengandung ikatan rangkap dua yang mampu menjalani polimerisasi adisi dalam suatu reaksi ikat – silang berangkai. Poliester tak jenuh linier tersebut diproses sampai mencapai berat molekul yang relatif rendah, kemudian dilarutkan dalam monomer seperti stirena untuk membentuk larutan yang kental. Reaksi ikat silang yang biasanya diinisiasi dengan inisiator - inisiator radikal bebas, dengan demikian merupakan kopolimer vinil antara poliester dan monomer pelarut. Sejauh ini stirena merupakan pelarut yang paling umum dipakai, meskipun bisa memakai monomer lain seperti vini asetat atau metal metakrilat atau untuk memperoleh sifat -sifat tahan nyala lebih baik, monomer terhalogenasi seperti orto-para –bromostirena. Satu-satunya bahan yang mempunyai nilai komersial untuk mengintrodusir ketidakjenuhan ke dalam kerangka polimer adalah anhidrida maleat dan asam fumarat dikarenakan harga yang murah, jika hanya digunakan asam tak jenuh dan glikol, produk akhirnya terlalu terikat silang dan rapuh sehingga tidak bisa dipakai. Unsaturated Poliester resin yang digunakan dalam penelitian ini adalah seri Yukalac 157 BQTN-EX Series. Resin poliester tak jenuh UPR merupakan jenis resin termoset atau lebih populernya sering disebut poliester saja. UPR berupa resin cair dengan viskositas yang cukup rendah, mengeras pada suhu kamar dengan penggunaan katalis tanpa menghasilkan gas sewaktu pengesetan seperti banyak resin termoset lainnya. Nurmaulita, 2010. Sifat-sifat polyester dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.2 Beberapa Sifat Polyester Sifat Polyester Besaran Kuat Tarik 40 Mpa Elongasi 1,8 Kuat Tekan 5,5 Mpa Modulus Elastisitas 300 Gpa Kuat Impak 0,4 Jm Densitas Kerapatan 1,1 kgm 3 Rasio Poison 0,33 Sumber: Surdia, 2005 Karena sifat-sifat ini, polyester sering digunakan secara luas sebagai plastik penguat serat fiber plastic reinforcement = FPR dengan menggunakan serat gelas. Terdapat pengaruh penambahan serat pada jenis resin yang berbeda pada kekuatan impak komposit dari poliester. Hasil penelitian ini menghasilkan komposisi terbaik dengan perbandingan resin dengan serat 60 : 40 dengan kekuatan impak sekitar 23,86 Jm Polyester yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari toko bahan kimia Justus Kimia Raya, Jl Putri Hijau Baru Medan, dengan kode produk Yukalac 157 BQTN-EX. Spesifikasi polyester berasal dari hasil sintesa antara asam maleat AM, asam fumarat A dan propilena glikol PG. Bahan ini berupa fluida yang sangat kental, transparan dan berbau sangat menyengat. Mohammad, 2007

2.11 Katalis Metil Etil Keton Peroksida MEKPO