4.2.2 Pengujian Kuat Lentur
Sampel uji berbentuk persegi panjang dengan ukuran 130 mm x 15 mm yang disesuaikan dengan standar ASTM D-790. Pengujian kuat lentur menggunakan
Electronic System Universal Tensile Machine Type SC-2DE. Jarak antar penumpuh adalah 105 mm. Pada tabel 4.3 di bawah ini disajikan data hasil
pengujian kuat lentur papan komposit serat batang pisang abaka.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Lentur Papan Komposit Serat Batang Pisang Abaka - Poliester
No. Komposisi
Ukuran sampel Jarak
antar Tumpu
mm Beban P
Kuat Lentur
MPa Serat
Batang Pisang
Abaka Poliester
Lebar mm
Tebal mm
kgf N
1 5
95 15
3,34 105
1,16 11,34
4,354 2
10 90
15 3,51
105 3,52
34,54 4,870
3 15
85 15
4,12 105
3,36 32,88
6,380 4
20 80
15 3,92
105 2,04
20,02 6,503
5 25
75 15
3,56 105
2,85 27,96
7,487
Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari hasil pengujian kuat lentur terbesar dimiliki oleh sampel dengan perbandingan komposisi serat batang pisang abaka :
poliester sebesar 25 :75 dengan nilai 7,487 MPa. Sedangkan Perbandingan 5 :95nilai kuat lenturnya paling rendah dibandingkan dengan perbandingan
yang lain. Hasil pengujian kuat lentur menunjukkan bahwa semakin banyak komposisi serat maka nilai kuat lenturnya akan semakin meningkat. Penurunan
kuat lentur pada komposisi 5:95 dapat disebabkan karena kurangnya pendistribusian serat secara merata sehingga menyebabkan terjadinya void ruang
kosongdalam struktur komposit hingga mampu menurunkan kekuatan mekanik. Dengan demikian, papan komposit berbasis serat batang pisang abaka
– polyester pada komposisi 5 : 95 dan komposisi 10 : 90 belum
memenuhi syarat minimum kuat lentur papan serat . Berdasarkan SNI 01-4449- 2006 , syarat minimum kuat lentur papan serat yaitu yaitu 5 MPa.
Grafik 4.3 Hubungan kuat Lentur dengan komposisi serat batang pisang abaka - poliester
4.2.3 Pengujian Kuat Impak
Pengujian Kekuatan Impak merupakan suatu kriteria untuk mengetahui kegetasan bahan. Semakin besar komposisi serat pengisi pada papan komposit maka kuat
impaknya semakin besar pula. Table 4.4 Hasil Pengujian Kekuatan Impak Komposit Serat Batang Pisang Abaka
– Poliester
No. Komposisi
Ukuran Sampel Kuat Impak
kJm
2
Serat Batang Pisang Abaka
Poliester Panjang
mm Lebar
mm Tebal
mm 1
5 95
130 15
3,47 5,8228
2 10
90 130
15 3,50
7,5504 3
15 85
130 15
4,16 9,1346
4 20
80 130
15 4,25
10,454 5
25 75
130 15
3,80 11,940
5 4.354
10 4.87
15 6.38
20 6.503
25 7.487
1 2
3 4
5 6
7 8
5 10
15 20
25 30
K u
at le
n tu
r M
Pa
Komposisi serat batang pisang abaka
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat grafik hubungan antara kekuatan impak dengan komposisi serat batang pisang abaka sebagai berikut :
Grafik 4.4 Hubungan Kuat Impak dengan Komposisi Serat Batang pisang abaka - Poliester.
Dari grafik 4.4 dapat dilihat kuat impak yang paling tinggi yaitu pada komposit dengan komposisi serat batang pisang abaka 25 :75 . Bertambahnya
jumlah serat yang digunakan pada komposit maka kemampuan komposit dalam menerima gaya yang diberikan semakin besar. karena serat mampu meneruskan
gaya yang diberikan oleh matriks dengan baik. Namun pada komposisi serat batang pisang abaka terjadi penurunan yang
kemungkinan terjadi karena kurang meratanya serat atau dalam proses pencampuran serat dan resin tidak homogen sehingga terdapat ruang kosong pada
papan komposit syang mengakibatkan terjadi penurunan kekuatan mekanik pada papan komposit .
5 5.8228
10 7.5504
15 9.1346
20 10.454
25 11.94
2 4
6 8
10 12
14
5 10
15 20
25 30
ku at
im p
ak k
J m
2
Komposisi serat pisang abaka
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Dari Penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Densitas papan komposit serat batang pisang abaka yang dihasilkan telah memenuhi SNI 01-4449-2006. Dengan Densitas 0,74 gcm
3
-1,10 gcm
3
. Hasil ini telah memenuhi SNI 01-4449-2006.
2. Kuat impak, kuat lentur dan kuat tarik papan komposit dari campuran serat
batang pisang abaka dan poliester telah memenuhi standard nasional Indonsesia SNI 01-4449-2006. Dengan kuat impak optimum 11,9403
KJm
2,
dan Kuat Lentur optimum 7,487 MPa, sedangkan kuat Tarik Mencapai 17,76 MPa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya
peningkatan kekuatan mekanik papan komposit seiring dengan meningkatnya komposisi serat, hal ini menunjukkan bahwa penambahan
jumlah serat dapat menambah kekuatan pada papan komposit. 3.
Berdasarkan komposisi serat, maka semakin besar komposisi serat densitas papan semakin menurun, sedangkan untuk sifat mekanik semakin besar
komposisi serat maka semakin besar pula kuat mekaniknya.
5.2 Saran