2.7Karakterisasi Papan Partikel Komposit
Karakterisasi dari papan partikel komposit dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis campuran polimer dengan serat. Karakterisasi dilakukan dengan
menggunakan standar SNI 03-2105-2006 yang meliputi sifat fisik seperti kerapatan, kadar air dan pengembangan tebal dan siat mekanis seperti kuat patah
MOR, kuat lentur MOE, keteguhan pererekat internal internal bonddan kuat imfak.Karakterisasi papan partikel komposit berdasarkan standar SNI 03-2105-
2006 pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Sifat fisis dan mekanis dari papan Partikel No
Sifat Fisik dan Mekanik SNI 03-2105-2006
1 Kerapatan grcm
3
0,5-0,9 2
Kadar air 14
3 Pengembangan tebal
Maks 12 4
MOR kgfcm
3
Min 82 5
MOE kgfcm
3
Min 20.400 6
Kuat rekat internal kgcm
3
Min 1,5 7
Kuat Pegang Sekrup kg Min 30
8 Kuat Impak
- Sumber : Badan Standarisasi Nasional
2.7.1 Kerapatan Density
Untuk Mengetahui sifat fisis papan partikel komposit dilakukan pengujian kerapatan ρ.
Kerapatan Density Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volume kering
udara, sampel uji berukuran 10 cm x 10 cm x 1 cm ditimbang massanya, lalu diukur rata-rata panjang, lebar dan tebalnya untuk menetukan volumenya.
Rapat massa suatu bahan yang homogen didefenisikan sebagai massa persatuan volume. Rapat massa dilambangkan dengan huruf Yunani
rho . secara matematis dapat ditulis :
......................................................................................................2.1
Dimana; ρ = kerapatan grcm
3
m = massa sampel uji gr v = volume sampel uji cm
3
Berat jenis suatu bahan ialah perbandingan antara rapat massa bahan itu terhadap rapat massa air dan sebab itu berupa bilangan semata tanpa satuan.
Istilah berat jensi sebenarnya merupakan istilah keliru karena tidak ada sangkut pautnya dengan gravitasi. Lebih tepat disebut rapat relatif karena lebih
memperjelas konsepnya. Sears, 1982
2.7.2 Kuat Tarik
Sifat mekanis biasanya dipelajari dengan mengamati sifat kekuatan tarik σ
terhadap suatu material yang diberikan tekanan menggunakan alat pengukur yang disebut tensiometer atau dinamometer. Kekuatan tarik dapat diartikan sebagai
ketahanan suatu bahan yang bekerja paralel pada bahan yang menyebabkan bahan tersebut putus tarik.
Kuat tarik dapat dihitung dengan persamaan berikut : σ
.............................................................................................2.2 Dengan :
σ =kekuatan tarik Nm
2
F = gaya tarik N A
o
= luas penampang awal m
2
Selama perubahan bentuk, dapat diasumsikan bahwa volume spesimen tidak berubah. Perpanjangan tegangan pada saat bahan terputus disebut kemuluran.
Besaran kemuluran ε dapat didefenisikan sebagai berikut: ε =
x 100 .......................................................................2.3 Dengan :
ε = kemuluran = panjang spesimen mula-mula mm
2.7.3 Kuat Impak