TINJAUAN UMUM LOKASI PERENCANAAN KONSEP DAN SKENARIO RENCANA TAPAK Tema

LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN MASTERPLAN TUGU DODOL KABUPATEN MINAHASA SELATAN BAB 6 KONSEP HASIL RANCANGAN

6.1. TINJAUAN UMUM LOKASI PERENCANAAN

Ditinjau secara umum lokasi perencanaan penyusunan Masterplan Tugu Dodol, terletak di kecamatan Amurang kabupaten Minahasa Selatan. CV. SPULU 83 6-1 LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN MASTERPLAN TUGU DODOL KABUPATEN MINAHASA SELATAN Dilihat dari kondisi geografis, areal perencanaan memiliki eksisting tapak yang relative bergelombang, dan berada di jalan trans Sulawesi. Gambaran eksisting lokasi dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 6.1 Kedudukan LokasiSite Terhadap Lingkungannya

6.2. KONSEP DAN SKENARIO RENCANA TAPAK

Tapak Tugu Dodol seperti seperti sudah disebutkan pada bab sebelumnya , secara umum mengikuti bentuk site yang dikembangkan dengan memperhatikan bentukan tapak eksisting sebagai bentukan yang harus dipertahankan keberadaannya. Disamping itu, harus mengacu pada grand design yang akan diterapkan yaitu “green architecture” atau arsitektur hijau, yang artinya semua bentuk perencanaan yang dilakukan mulai dari rencana tapak hingga rencana struktur dan utilitas, harus ramah terhadap lingkungan dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Green Architecture terdiri atas kesatuan upaya beradaptasi terhadap lingkungannya yang menyangkut respect rancangan terhadap site yang ada, juga terhadap penggunanya, dan penyesuaian rancangan terhadap iklim serta penggunaan bahan baru yang minimal, yang semuannya harus dipikirkan secar holistic. Konsep ini dapat dilihat dalam skema dibah ini: Gambar 6.2 Gramd Concept CV. SPULU 83 6-2 LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN MASTERPLAN TUGU DODOL KABUPATEN MINAHASA SELATAN Beberapa kajian aspek yang dapat membantu berhasilannya perencanaan Masterplan Tugu Dodol di Kabupaten Minahasa Selatan adalah :

a. Tema

Dengan tema suatu objek akan mempunyai kekhasan spesifik yang akan membedakan antara satu kawasan dengan kawasan lainnya, dalam hal ini adalah kawasan bangunan serupa. Tema ini dapat berkenan dengan kekhasan ekologi, iklim, sejarah, ataupun kegiatan ekonomi dan sosial budaya setempat. Dengan demikian, meskipun fungsi yang ditentukan bagi suatu pembangunan kawasan dapat sama dengan lokasi lain, namun iklim dan kondisi fisik lokasi akan mempengaruhi perbedaan bentuk perencanaannya, begitu pula dengan pemanfaatan material yang akan sangat memberikan sentuhan lain dan berbeda dengan bangunan serupa.

b. Citra Image