Kompetensi Mahasiswa Keperawatan TINJAUAN PUSTAKA

Kompetensi seorang ners terdiri dari kompetensi hard skills dan soft skills. Kompetensi hard skill terkait penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmu keperawatan, sedangkan kompetensi soft skills yang harus dimiliki oleh seorang ners antaralain tanggung jawab dan tanggung gugat, empati, berfikir kritis, disiplin, leadership kepemimpinan, kreatif dan inovatif, inisiatif, komunikatif, dapat bekerja dalam tim, antusias, bersikap asertif, dapat mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan, tanggap, ikhlas, teliti, percaya diri, berperilaku etis, mampu memecahkan permasalahan keperawatan, dan sebagainya AIPNI, 2010. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Bloom, taksonomi tujuan pendidikan terdapat 3 domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. 1. Kognitif Domain kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir seperti kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah. Bloom mengatakan domain kognitif terdiri dari enam tingkatan atau tataran yaitu pengetahua n knowledge , pemahaman comprehension , penerapan application , analisis analysis , sintesis synthesis , evaluasi evaluation . Pengetahuan knowledge adalah kemampuan mengingat dan kemampuan mengungkapkan kembali informasi yang sudah dipelajari. Pemahaman comprehension adalah kemampuan untuk memberi arti pada suatu objek atau objek pembelajaran. Penerapan application adalah kemampuan untuk menggunakan konsep, prinsip, prosedur pada situasi tertentu. Analisis analysis adalah kemampuan menguraikan atau mengir is - iris suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-bagian atau unsur-unsur serta hubungan antar bagian bahan. Sintesis synthesis adalah kemampuan untuk mneghimpun atau meramu bagian-bagian ke dalam suatu keseluruhan yang bermakna seperti merumuskan tema, rencana atau melihat hubunga n abstrak dari berbagai informasi yang tersedia. Evaluasi evaluation adalah kemampuan memberikan pertimbangan judgement terhadap sesuatu, dan kemampuan memberikan suatu keputusan. 2. Afektif Domain afektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai, dan apresiasi. Domain afektif memiliki lima tingkatan atau tataran yaitu penerimaa n receiving , merespon responding , menilai valuing , mengorganisa s i organization , dan karakteristik nilai characterization of by values or value set . Penerimaan receiving adalah sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala, kondisi, keadaan atau suatu masalah. Merespon responding adalah kemauan untuk berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan seperti kemauan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, kemauan untuk mengikuti pelajaran, dan kemauan untuk membantu orang lain. Menilai valuing adalah kemauan untuk memberi penilaian atau kepercayaan kepada gejala atau suatu objek. Mengorganisasi organization adalah pengembangan nilai kedalam sistem organisasi termasuk hubunga n antarnilai dan tingkat prioritas nilai-nilai. Karakteristik nilai characterization of by values or value set adalah mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dengan pengkajian secara mendalam. 3. Psikomotor Domain psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Tujuh tingkatan yang termasuk ke dalam domain ini yaitu persepsi perception , meniru imitation , membiasakan habitual , menyesuaikan adaptation , dan menciptakan organization . Persepsi perception adalah kemampuan seseorang dalam memandang sesuatu yang dipermasalahkan, kesiapan set adalah kesediaan seseorang untuk melatih diri tentang keterampilan yang direfleks ika n dengan perilaku-perilaku khusus. Meniru imitation adalah kemampuan seseorang dalam mempraktikkan gerakan-gerakan sesuai dengan contoh yang diamatinya. Membiasakan habitual adalah kemampuan yang didorong oleh kesadaran dirinya walaupun gerakan yang dilakukannya masih seperti pola yang ada. Menyesuaikan adaptation adalah kemampuan yang sudah disesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi yang ada. Menciptakan organization adalah kemampuan seseorang untuk berkreasi dan menciptakan sendiri suatu karya.

2.3 Kerangka Teori Penelitian

Sistem pendidikan tinggi di Indonesia Input : - Nilai kelulusan - Sikap dan motivasi belajar Output : - IPK - Lama Studi - Predikat kelulusan Analisis proses belajar mengajar di pendidikan tinggi Model pengembangan kurikulum teaching learning Inovasi tea m ba sed lea rning Kompetensi : 1 Kognitif 2 Afektif 3 Psikomotor Proses : - Capaian pembelajaran lea rning outcomes yang jelas - Organisasi PT yang sehat - Pengelolaan PT yang transparan dan akuntabel - Ketersediaan rancangan pembelajaran PT dalam bentuk dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan pasar kerja. - Kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia akademik dan non akademik yang handal, serta profesional, - Ketersediaan sarana-prasarana belajar

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain pada penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu kuasi eksperimen dengan pendekatan pre post test with control group design . Notasi dari model ini adalah sebagai berikut : Skema 1. Rancangan penelitian pretest-posttest control group design Campbell and Stanley, 1963 Keterangan : - Subjek penelitian : mahasiswa pada institusi keperawatan Muhammadiyah yang terakreditasi C - P K : Pengukuran awal kompetensi pada kedua kelompok sebelum perlakuan. - X : Perlakuan atau intervensi yang diberikan pada kelompok perlakuan berupa Inovasi TBL selama 3 bulan - X : Pemberian intervensi standar yaitu teacher center learning - P 1 , K 1 : Pengukuran akhir kompetensi pada kedua kelompok sebelum perlakuan

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Institusi keperawatan Muhammadiyah yang masih terakreditasi C dari BAN PT.

3.3 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah mahasiswa keperawatan pada Institusi keperawatan Muhammadiyah yang masih terakreditasi C dari BAN PT. Mahasiswa yang dipilih pada setiap angkatan dimana di setiap angkatan mahasiswa akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penentuan kelompok dengan menggunakan random sampling . Pre test Perlakuan Post test Kelompok Perlakuan P X P 1 Kelompok Kontrol K X K 1 Subjek penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN SELF DIRECTED LEARNING (SDL) PADA MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang)

6 19 21

Manajemen Waktu Belajar Mahasiswa Keperawatan dalam Melaksanakan Metode Problem Based Learning (PBL) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

10 58 116

PENERAPAN “CASE BASED LEARNING” DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA KEPERAWATAN

15 51 198

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA KEPERAWATAN DI PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK

13 65 158

UJI KOMPARASI KEMAMPUAN SELF-DIRECTED LEARNING PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG MENJALANKAN PROBLEM-BASED LEARNING

4 25 222

INTEGRASI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA

0 4 9

PENGEMBANGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM ECOPEDAGOGY UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI EKOLOGIS MATA PELAJARAN IPS.

14 60 90

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA MATERI MIKROPROSESSOR DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

0 10 186

Silabus pembelajaran project based learning : model project based learning (PjBL) dalam pembelajaran mandiri pada pendidikan kesetaraan paket C - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 1 85

Model project based learning (PBL) dalam pembelajaran mandiri pada program paket C - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 55