Bilangan Iod SNI 01-3555-1998 Kadar air Metode Oven, SNI 01-3555-1998 KekentalanViskositas 25

glasial dan 1 ml larutan Kalium Iodida jenuh. Erlenmayer segera ditutup dan dikocok kira-kira 5 menit di tempat gelap pada suhu 15 – 25 C . Larutan ditambahkan 75 ml air suling dan dikocok dengan kuat, kemudian dititrasi dengan larutan standar Natrium tiosulfat 0,02 N dengan larutan kanji sebagai indikator. Dengan cara yang sama dilakukan penetapan blanko. Perhitungan : Bilangan peroksida dapat dinyatakan dalam : Miligram oksigen aktif per 100 g = V1 – V0 x T x 8 x 100m Keterangan : V0 : Volume larutan natrium tiosulfat yang diperlukan untuk titrasi blanko dinyatakan dalam ml V1 : Volume natrium tiosulfat yang diperlukan pada titrasi contoh, dinyatakan dalam ml T : Normalitas larutan standar natrium tiosulfat yang digunakan M : Bobot contoh, dinyatakan dalam gram

4. Bilangan Iod SNI 01-3555-1998

Prinsip : Penambahan larutan iodium monokhlorida dalam campuran asam asetat dan karbon tetraklorida ke dalam contoh. Setelah melewati waktu tertentu dilakukan penetapan halogen yang dibebaskan dengan penambahan kalium iodida KI. Banyaknya Iod yang dibebaskan dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat dan indikator kanji Prosedur : Sampel minyak sebanyak 25 gram ditimbang ke dalam erlenmayer 300 ml yang bertutup. Sampel tersebut kemudian dilarutkan dalam 10 ml khloroform dan ditambahkan 25 ml larutan wijs dengan menggunakan pipet ukur volumetrik. Campuran ini dibiarkan bereaksi selama 2 jam di tempat gelap sambil dikocok beberapa kali. Sampel tersebut kemudian ditambahkan 10 ml larutan KI 20 dan 100 ml air suling. Sampel tersebut kemudian dikocok dalam erlenmayer tertutup, lalu dititrasi dengan menggunakan larutan natrium tiofosfat 0,1 N dan larutan kanji sebagai indikator. Dengan cara yang sama dilakukan penetapan blanko. Perhitungan : Bilangan Iod = 12,69 x T x V 3 - V 4 M

5. Kadar air Metode Oven, SNI 01-3555-1998

Prinsip : Penguapan air dengan menggunakan energi panas. Kadar air dihitung berdasarkan kehilangan bobot pada pemanasan suhu 105 C Prosedur : Wadah dipanaskan di dalam oven pada suhu 105 C selama 1 jam, kemudian didinginkan di dalam desikator selama setengah jam dan ditimbang bobotnya. Minyak ditimbang sebanyak 5 gram pada wadah yang telah diketahui bobot kosongnya, kemudian di dalam desikator selama setengah jam. Wadah yang berisi sampel ditimbang dan dipanaskan kembali sampai diperoleh bobot tetap. Perhitungan : Kadar air = M1 - M2 M1 x 100 Keterangan : M1 : bobot sampel, dinyatakan dalam gram M2 : bobot sampel setelah pengeringan, dinyatakan dalam gram

6. KekentalanViskositas 25

C Brookfield Viscosimeter Nilai kekentalan minyak akan meningkat dan dapat diukur dengan menggunakan alat Brookfield Viscosimeter Prinsip : Kekentalan suatu bahan berbanding terbalik dengan kecepatan perputaran rotasi spindel dan ukuran spindel. Prosedur : Sampel yang akan diuji didinginkan sampai mencapai suhu 25 C. sampel minyak yang akan diukur viskositasnya ditempatkan dalam wadah dengan diameter dalam 3,25 inchi atau gelas piala 600 ml. Spindel kemudian dicelupkan ke dalam larutan hingga batas yang telah ditentukan dan alat dihidupkan selama 3 menit dengan rpm tertentu. Viskositas dari sampel dapat dibaca dari angka yang ditunjukkan oleh jarum skala pada alat. Pembacaan pada alat diusahakan berkisar 10 – 100 dengan cara mengatur spindel dan kecepatan yang digunakan pada alat. Nilai kekentalan diperoleh dari perkalian antara nilai pembacaan pada alat dengan bilangan tertentu faktor tergantung dari nomor spindel dan rpm yang digunakan.

7. Ion logam Atomic Absorbtion Spectrophotometer