Studi fenologi pembungaan Studi fenologi pembungaan dan keragaman genetik menggunakan marka morfologi dan marka molekuler pada tanaman jarak kepyar (Ricinus communis L.)

tanaman. Dari tiap tanaman, masing-masing diamati lima bunga betina dan bunga jantan. Variabel pengamatan pada studi fenologi pembungaan meliputi: a. Panjang malai Panjang malai diukur untuk mengetahui pertumbuhan malai saat pembentukan bunga berlangsung. Variabel ini diukur dari titik pertumbuhan hingga ke ujung malai yang dinyatakan dalam satuan sentimeter cm. b. Lama individu bunga mekar Lama individu bunga mekar diketahui berdasarkan selisih waktu antara waktu bunga mulai mekar hingga bunga layu. c. Waktu bunga betina reseptif dan waktu antera bunga jantan pecah anthesis Waktu bunga betina reseptif diketahui dari ciri-ciri bunga betina reseptif, diantaranya dilihat dari warna bagian bunga yang menarik, memiliki eksudat di kepala putik, atau memiliki aroma khas pada bunganya. Sementara itu, waktu antera bunga jantan pecah adalah jika kantong sari sudah pecah, dan serbuk sari keluar dari antera. d. Lama malai mekar Lama malai mekar diketahui berdasarkan selisih waktu antara waktu individu bunga pertama mekar hingga semua individu bunga mekar dalam satu malai. e. Lama perkembangan buah Lama perkembangan buah diperoleh dari waktu mulai bunga terserbuki hingga buah matang. f. Panjang dan diameter buah cm Panjang adalah sisi yang membujur, sedangkan diameter adalah sisi yang melintang. Pengukuran panjang dan diameter buah dilakukan untuk mengetahui perkembangan buah setelah peristiwa pembuahan. Data lingkungan yang mendukung adalah suhu udara dan kelembaban udara yang diukur setiap hari selama masa pembungaan berlangsung. Suhu udara dan kelembaban udara yang diukur pada pagi hari, siang hari, dan malam hari dirata-ratakan dan dijadikan data lingkungan harian.

2. Analisis hubungan kemiripan dan keragaman genetik berdasarkan

marka morfologi Penelitian analisis hubungan kemiripan berdasarkan karakter morfologi di lapangan disusun dalam Rancangan Kelompok Lengkap Teracak RKLT satu faktor. Faktor yang digunakan yaitu genotipe jarak kepyar yang terdiri atas 14 genotipe. Percobaan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 42 satuan percobaan. Model rancangan yang digunakan adalah: Yij = μ + i + j + εij, i: 1,2,3,...13 j: 1,2,3 Dengan: Yij = respon pengamatan dari genotipe ke-i pada ulangan ke-j μ = nilai tengah populasi i = pengaruh genotipe ke-I; j = pengaruh ulangan ke-j εij = pengaruh galat percobaan dari genotipe ke-i pada ulangan ke-j Pengamatan morfologi tanaman dilakukan setelah tanaman di dipindahtanam ke lapang, yaitu di kebun penelitian di Citeureup. Pengamatan marka morfologi dilakukan terhadap karakter kualitatif dan kuantitatif. Penentuan karakter kualitatif dan kuantitatif disesuaikan dengan yang dilakukan di Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat Balittas, Malang. Pengamatan di lapang terhadap karakter vegetatif dilakukan secara serentak pada saat tanaman berumur 6 bulan setelah dipindahtanam, sedangkan pengamatan terhadap karakter generatif dilakukan saat tanaman berumur 1 tahun. Karakter kualitatif yang diamati terdiri atas: a. Warna tangkai daun tua dan tangkai daun muda b. Warna batang tua dan batang muda c. Lapisan lilin d. Bulu daun e. Warna daun muda dan daun tua f. Tekstur daun g. Bentuk ujung daun h. Warna bunga betina dan bunga jantan i. Warna bakal buah j. Warna rambut buah dan buah masak k. Bentuk biji dan warna biji l. Tipe malai shifriss dalam william et al. 1967 Setiap karakter kualitatif diamati secara visual, terutama warna. Sementara itu, karakter lain yang berkaitan dengan bentuk fisik diamati dengan visual dan juga indera peraba. Daun tua yang dipilih untuk diamati dalam penelitian ini adalah daun yang muncul pada tiga ruas batang pertama dari permukaan tanah, sementara daun muda adalah daun yang muncul pada tiga ruas batang dari atas pada tanaman yang sama tiap genotipe. Batang tua yang diamati dipilih dari tiga ruas batang pertama dari permukaan tanah, sedangkan batang muda adalah tiga ruas dari bawah. Karakter kuantitatif yang diamati terdiri atas: a. Tinggi tanaman cm Tinggi tanaman diukur dari permukan tanah hingga titik tumbuh. b. Diameter batang cm Diameter batang diukur pada batang dengan ketinggian satu pertiga tinggi batang dari permukaan tanah. c. Panjang ruas batang tua dan batang muda cm Panjang ruas batang tua dan batang muda masing-masing diukur dari ruas pada batang tua dan batang muda yang dipilih secara acak. d. Panjang tangkai daun cm Panjang tangkai daun diukur dari daun tua. e. Panjang dan lebar daun cm Panjang dan lebar daun diukur dari daun tua. f. Jumlah jari daun buah Jumlah jari daun dihitung dari daun tua. g. Jumlah buah per pohon buah Jumlah buah per pohon diperoleh dari satu kali pengamatan dalam satu tahun. Buah yang masih hijau ataupun yang sudah menghitam dihitung jumlahnya secara serentak dari tiap tanaman per genotipe baik tanaman yang memiliki cabang ataupun tidak. h. Lebar, panjang, dan tebal biji cm Biji jarak kepyar berbetuk agak lonjong memanjang, namun sisi diameternya tidak bulat sempurna. Dimensi pengukuran yang dapat menggambarkan bentuk bijinya adalah lebar, panjang, dan tebal biji.