Aliran Daya Nyata Generator Induksi Penguatan Sendiri Efisiensi Motor Induksi Sebagai Generator Penguatan Sendiri Keadaan Berbeban

yang mengalir pada rangkaian maknetis menjadi terlalu besar sehingga akan dapat merusak mesin. Dari sini dapat dimengerti bahwa tegangan induksi yang dapat dihasilkan juga mempunyai batas. Besar tegangan induksi maksimum yang dapat dihasilkan tergantung pada desain mesin induksi yang bersangkutan. Pada pengaturan tegangan generator induksi, yang dilakukan adalah menambah atau mengurangi nilai kapasitansi sehingga arus yang mengalir pada rangkaian maknetiknya mengalami kenaikan atau penurunan sehingga tegangan induksi yang diinginkan dapat terpenuhi. Perubahan nilai kecepatan akan menyebabkan perubahan nilai X m , hal ini disebabkan oleh arus yang mengalir pada kapasitor adalah arus reaktif dan dilihat dari rangkaian ekivalen perubahan arus reaktif yang pada rangkaian maknetis X m . Perubahan arus yang mengalir pada X m akan menyebabkan perubahan nilai X m itu sendiri. Jadi hasil akhir dari perubahan nilai kapasitor adalah perubahan posisi titik operasi generator induksi pada kurva magnetisasi.

3.12 Aliran Daya Nyata Generator Induksi Penguatan Sendiri

Diagram aliran daya nyata dan rugi-rugi daya generator induksi penguatan sendiri ditunjukkan dengan Gambar 3.10. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.10. Diagram aliran daya nyata. Rugi-rugi gesekan dan angin P g+a, rugi-rugi inti stator P i biasanya dianggap konstan dan disebut rugi-rugi beban nol. Sedangkan rugi-rugi tembaga stator dan rotor tidak tetap dan besarnya sangat tergantung kepada arus beban. Diagram aliran daya dan rugi-rugi daya nyata generator induksi dapat dinyatakan dengan persamaan-persamaan sebagai berikut : P 1 = P mek – P. g+a ……………………………………….…...3.15 P c = P 1 - P cu2 ………………………….…….…..………….3.16 P 2 = P c – P cu1 – P i ………..………………………………...3.17 dengan: P 1 = daya masukan rotor Watt P 2 = daya keluaran stator Watt P mek = daya mekanis dari prime mover Watt P g+a = rugi-rugi gesek dan angin Watt P i = rugi-rugi inti stator Watt P c = daya pada celah udara Watt P cu1 = rugi-rugi tembaga stator Watt P cu2 = rugi-rugi tembaga rotor Watt Universitas Sumatera Utara

3.13 Efisiensi

Sama halnya dengan mesin–mesin listrik yang lain, pada motor induksi sebagai generator rugi–rugi terdiri dari rugi–rugi tetap dan rugi–rugi variabel. Pada kondisi beban nol daya outputnya sama dengan nol, sehingga efisiensi bernilai nol. Apabila motor induksi berbeban ringan, maka rugi–rugi tetap akan lebih besar jika dibandingkan terhadap outputnya, sehingga efisiensi rendah. Jika beban meningkat, maka efisiensinya juga akan meningkat dan akan menjadi maksimum sewaktu rugi – rugi variabel sama dengan rugi–rugi inti. Efisiensi maksimum terjadi saat 80 hingga 95 persen dari rated output. Jika beban ditingkatkan secara terus–menerus hingga melampaui efisiensi maksimumnya rugi–rugi beban akan meningkat dengan sangat cepat daripada outputnya, sehingga efisiensi menurun.

3.14 Motor Induksi Sebagai Generator Penguatan Sendiri Keadaan Berbeban

Adapun rangkaian generator induksi dalam dapat dilihat pada gambar: Gambar 3.11. Rangkaian generator induksi hubungan short-shunt Universitas Sumatera Utara Rangkaian ekivalen perfasa generator induksi berbeban diperlihatkan pada gambar berikut : Gambar 3.12. Rangkaian ekivalen per fasa generator induksi keadaan berbeban

3.15 Persamaan Tegangan, Arus dan Daya Pada Generator Induksi