Pengujian Analisa Pengaruh Besar Nilai Kapasitor Eksitasi Terhadap

4.4 Pengujian Analisa Pengaruh Besar Nilai Kapasitor Eksitasi Terhadap

Karakteristik Beban Nol dan Berbeban Pada Motor Induksi Sebagai Generator MISG Penguatan Sendiri

4.4.1 Pengujian Pengukuran Tahanan Stator

Konstanta motor induksi yang digunakan untuk menghitung rugi-rugi tembaga stator dapat ditentukan dengan data-data dari hasil pengukuran pada suplai DC. Dari pengukuran dengan suplai DC dapat dihitung harga tahanan stator R dc. Pengukuran tahanan kumparan stator motor induksi dilakukan dengan menggunakan: 1. Ohm meter 2. Tegangan dc Cara lain adalah dengan menggunakan volt meter dan ampere meter, dimana ketiga impedansi terhubung bintang. Tahanan sebenarnya adalah setengah dari tahanan hasil pengukuran, karena kumparan terhubung bintang. Dengan cara ini tahanan yang terukur adalah merupakan tahanan dua phasa, maka tahanan perphasanya adalah: R phasa R = 0,5 R RT + R RS – R TS R phasa S = 0,5 R RS + R TS – R RT R phasa T = 0,5 R RT + R TS – R RS Universitas Sumatera Utara

4.4.1.1 Rangkaian Pengujian

A V U V W + - V DC Variabel R u R v R w Gambar – 4.1 Gambar 4.1 Rangkaian Percobaan Dengan Suplai DC

4.4.1.2 Prosedur Pengujian

a. Hubungan belitan stator dibuat hubungan Y, yang akan diukur adalah dua dari ketiga phasa belitan stator. b. Rangkaian belitan stator dihubungkan dengan suplai tegangan DC c. Tegangan DC suplai dinaikkan sampai besar tegangan adalah 1 volt d. Ketika tegangan menunjukkan pada besaran 1 volt, penunjukan alat ukur voltmeter dan amperemeter dicatat e. Rangkaian dilepas, kemudian diulang dari langkah 3 dilakukan dengan suplai tegangan variabel, dan dilakukan untuk masing-masing phasa.

4.4.1.3 Data Hasil Pengujian

Rdc = I V Ω Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Data hasil pengujian tahanan stator DC Phasa V volt I A R dc Ω R dc rata2 R ac Ω U-V 1 2 3 0,09 0,17 0,25 11,11 11,76 12 11,62 12,782 V-W 1 2 3 0,08 0,17 0,25 12,5 11,76 12 12,08 13,288 U-W 1 2 3 0,09 0,17 0,25 11,11 11,76 12 11,62 12,782

4.4.1.4 Analisa Data Pengujian

Contoh perhitungan data Untuk Ia = 0,09 Ampere Rdc = 09 , 1 Rdc rata-rata = 3 12 76 , 11 11 , 11 + + = 11,11 ohm = 11,62 ohm Karena belitan ini beroperasi pada tegangan bolak-balik maka tahanan ini harus dikalikan dengan faktor koreksi 1,1. Rac = Rdc rata-rata x faktor koreksi = 11,62 x 1,1 = 12,782 ohm Universitas Sumatera Utara Dari data hasil percobaan, diperoleh besar tahanan perphasa : R U ac = 0,5 R UV + R UW - R VW = 0,5 12,782 + 12,782 – 13,288 = 6,138 ohm R V ac = 0,5 R UV + R VW – R UW = 0,5 12,782 + 13,288 – 12,782 = 6,644 ohm R W ac = 0,5 R VW + R UW – R UV = 0,5 13,288 + 12,782 – 12,782 = 6,644 ohm Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya harga tahanan stator : Tahanan stator = 3 RW RV RU + + = 3 6,644 6,644 6,138 + + = 6,475 ohm Universitas Sumatera Utara 4.4.2 Pengujian Motor Induksi Sebagai Generator 4.4.2.1 Pengujian Beban Nol

4.4.2.1.1 Rangkaian Pengujian

Adapun gambar rangkaian pengujian untuk pengujian beban nol pada motor induksi sebagai generator dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Rangkaian pengujian beban nol MISG

4.4.2.1.2 Prosedur Pengujian

a. Motor induksi dikopel dengan motor DC, kemudian rangkaian pengujian dirangkai seperti gambar 4.2 b. Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan pengatur tegangan dalam posisi minimum. c. Switch S1 dan S2 ditutup, pengatur PTAC dinaikkan sampai tegangan yang dihasilkan maksimum tegangan yang terukur dalam pengujian adalah 356 Volt. d. Tunggu beberapa saat agar kapasitor eksitasi terisi. Universitas Sumatera Utara e. Tutup switch S3, pengatur PTDC dinaikkan dan pada saat yang bersamaan pengatur PTAC diturunkan lalu buka switch S1. f. Setelah switch S1 dibuka maka kapasitorlah yang menyuplai daya ke motor induksi dalam hal ini motor induksi telah sukses menjadi generator induksi. g. Catat tegangan keluaran generator, frekuensi generator dan kecepatan putar n r . h. Turunkan pengatur PTDC sampai posisi minimum, kemudian Switch S3 dilepas.

4.4.2.1.3 Data Hasil Pengujian

Tabel 4.2 Data hasil pengujian beban nol MISG C Δ fasa μF Vout L- L n s n r 16 423 3000 3050 20 428 3000 3050 24 435 3000 3050 Universitas Sumatera Utara 4.4.2.2 Pengujian Berbeban 4.4.2.2.1 Rangkaian Pengujian Adapun rangkaian pengujian untuk pengujian berbeban dan tanpa beban pada motor induksi sebagai generator dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut: Gambar 4.3 Rangkaian pengujian berbeban MISG

4.4.2.2.2 Prosedur Pengujian

a. Motor induksi dikopel dengan motor DC, kemudian rangkaian pengujian dirangkai seperti gambar 4.3 b. Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan pengatur tegangan dalam posisi minimum. c. Switch S1 , S2 dan S4 ditutup. d. Pengatur PTAC 1 dinaikkan sampai dengan tegangan 380 Volt begitu juga pengatur PTDC 1 dinaikkan hingga putaran motor dc sama dengan putaran sinkron motor induksi nr = ns. e. Tunggu lebih kurang 5 menit untuk pengisian kapasitor. Universitas Sumatera Utara f. Pengatur PTAC1 diturunkan secara perlahan hingga berada pada posisi minimum, sementara itu pengatur PTDC 1 dinaikkan hingga putaran motor dc melewati putaran sinkron motor induksi nrns . g. Kemudian Switch S1 dilepas, sehingga yang bekerja menyuplai daya ke motor induksi adalah kapasitor. h. Kemudian Switch S3 ditutup. i. Atur kecepatan motor DC agar konstan 3050 rpm. j. Catat arus di kapasitor, tegangan di beban, arus beban dan daya keluaran. k. Buka switch 3, catat kembali tegangan keluaran. l. Turunkan pengatur PTDC 1 sampai posisi minimum, kemudian Switch 4 dilepas. m. Ulangi langkah b-l untuk nilai kapasitor yang berbeda dan nilai beban yang berbeda. Universitas Sumatera Utara

4.4.2.2.3 Data Hasil Pengujian

Tabel 4.3 Data hasil pengujian berbeban MISG C Δ fasa μF Load watt V out L- L I L A I C A n r f Hz Slip 16 μF 150 416 0,28 0,12 3050 50 -1,67 250 389 0,42 0,17 3050 50 -1,67 400 370 0,65 0,2 3050 50 -1,67 20 μF 150 421 0,34 0,15 3050 50 -1,67 250 398 0,47 0,19 3050 50 -1,67 400 382 0,71 0,26 3050 50 -1,67 24 μF 150 429 0,41 0,2 3050 50 -1,67 250 408 0,54 0,24 3050 50 -1,67 400 394 0,81 0,32 3050 50 -1,67 Universitas Sumatera Utara 4.4.3 Analisa Data Pengaruh Karakteristik Beban Nol dan Berbeban Terhadap Regulasi Tegangan dan Efisiensi Pada Motor Induksi Sebagai Generator 4.4.3.1 Regulasi Tegangan Rumus untuk mencari besarnya nilai regulasi tegangan adalah: 100 × − = Vfl Vfl Vnl VR .................................................................4.1 a. Untuk C= 16 μF ; P out = 150 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 418 416 423 × − = 1,683 b. Untuk C=20 μF ; P out = 150 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl = 100 421 421 428 × − = 1,662 c. Untuk C= 24 μF ; P out = 150 watt VR = 100 × − Vfl Vfl Vnl Universitas Sumatera Utara = 100 429 429 435 × − = 1,398 Demikian selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai regulasi tegangan dari pembebanan dan harga kapasitor yang lainnya, yang dapat dilihat dalam tabel 4.5

4.4.3.2 Efisiensi

Efisiensi pada Motor Induksi Sebagai Generator adalah ukuran keefektifan MISG tersebut untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik yang dinyatakan sebagai perbandingan antara keluaran dengan masukan atau dalam bentuk energi listrik berupa perbandingan watt keluaran dan watt masukan. Juga sering dinyatakan dengan perbandingan antara keluaran dengan keluaran ditambah rugi-rugi, yang dirumuskan Loss out out in loss in in out P P P P P P P P + = − = = η 100 × ...............................4.2 Rugi-rugi gesekan angin dan rugi-rugi inti stator diabaikan. Sehingga rugi- rugi yang diperhitungkan adalah rugi-rugi tembaga stator. Rugi-rugi tembaga stator besarnya tergantung kepada arus beban, yang dirumuskan Loss P = 3. I 1 2 . R 1 Watt ...……………….………………………………4.3 Universitas Sumatera Utara

a. Untuk