Produksi dan Analisis Usaha Pendederan Ikan Sinodontis Ukuran 1 inci dengan Padat Tebar Berbeda

PRODUKSI DAN ANALISIS USAHA PENDEDERAN
IKAN SINODONTIS UKURAN 1 INCI DENGAN
PADAT TEBAR BERBEDA

VIKIET ARDHITIO

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Produksi Dan Analisis Usaha
Pendederan Ikan Sinodontis Ukuran 1 Inci Dengan Padat Tebar Berbeda” adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2015
Vikiet Ardhitio
NIM C14100034

ABSTRAK
VIKIET ARDHITIO. Produksi dan analisis usaha pendederan ikan sinodontis
ukuran 1 inci dengan padat tebar berbeda. Dibimbing oleh DADANG
SHAFRUDDIN dan HARTON ARFAH.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan padat tebar optimal pada
pemeliharaan ikan sinodontis berukuran 1 inci yang dipelihara di dalam akuarium.
Perlakuan pada penelitian adalah tiga tingkat padat penebaran ikan, yaitu 15, 18,
dan 21 ekor/L, yang dipelihara dengan pergantian air sebanyak 100%. Kontrol
berupa pemeliharaan dengan padat tebar 15 ekor/L dan pergantian air sebanyak
60%. Panjang rata-rata benih ikan yang digunakan 2,55 ± 0,03 cm. Ikan dipelihara
pada akuarium berukuran 25x25x25 cm3 yang diisi air tawar sebanyak 8 liter,
selama 40 hari. Selama pemeliharaan ikan diberi pakan berupa cacing sutera pada
pagi dan sore hari. Hasil penelitian menunjukan perbedaan perlakuan tidak diikuti

dengan perbedaan kelangsungan hidup. Pada kepadatan 15 ekor/L, peningkatan
pergantian air menjadi 100% dapat meningkatkan pertumbuhan dibandingkan
kontrol. Namun demikian , peningkatan kepadatan selanjutnya diikuti dengan
penurunan laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan
panjang mutlak, dan efisiensi pakan. Ditinjau dari segi aspek ekonomi kepadatan
21 ekor/L memiliki nilai keuntungan yang paling tinggi.
Kata kunci : Produksi, padat penebaran, pertumbuhan, keuntungan, sinodontis

ABSTRACT
VIKIET ARDHITIO. Sinodontis nursery production and economic analysis in size
of 1 inch on different stock density. Supervised by DADANG SHAFRUDDIN and
HARTON ARFAH.
The research aimed to determine optimal stocking density of Synodontis
eupterus at body length of 1 inch reared in aquarium. The treatment in this research
was three levels of fish stocking density namely 15, 18, and 21 fishes/liter, and
water exchange of 100% a day. A control treatment was stocking density of 15
fishes/liter and 60% water exchange a day. The body length mean of fishes used
was 2.55 ± 0.03cm. The fishes reared in 25x25x25cm3 aquarium filled with 8L of
fresh water, for 40 days. The fishes were fed with bloodworm in the morning and
afternoon. The results showed that difference in treatment was not followed by the

differences in survival rate. On the 15 fishes/liter density, a 50% water exchanges
could increase the growth, compared to the control. However, increasing the
stocking density followed by decreasing of the specific growth rate, daily weight
growth, the absolute length growth and feed efficiency. In terms of economic aspect,
the 21 fishes/liter stocking density was the highest profit value.
Keywords: Production, stocking density, growth, profits, Synodontis

PRODUKSI DAN ANALISIS USAHA PENDEDERAN
IKAN SINODONTIS UKURAN 1 INCI DENGAN
PADAT TEBAR BERBEDA

VIKIET ARDHITIO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi : Produksi dan Analisis Usaha Pendederan Ikan Sinodontis Ukuran
1 inci dengan Padat Tebar Berbeda
Nama
: Vikiet Ardhitio
NIM
: C14100034
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya

Disetujui oleh

Ir. Dadang Shafruddin, M.Si.
Pembimbing I

Ir. Harton Arfah, M.Si.
Pembimbing II


Diketahui oleh

Dr. Ir. Sukenda, M.Sc.
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei s.d. Juni 2014 adalah budidaya ikan
hias yang dilakukan di Laboratorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor, dengan judul “Produksi dan analisis usaha pendederan ikan
sinodontis ukuran 1 inci pada padat tebar berbeda”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada kedua orang tua penulis, Hari Subagio dan Lida Lidiawati, adik
tercinta Giar Chandra Ditya yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi dan
doa. Kedua terima kasih sebesar-besarnya kepada beasiswa BIDIK MISI yang telah
membiayai perkuliahan di jenjang perguruan tinggi ini sampai dengan selesai.
Kemudian ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing, Ir. Dadang Shafruddin,

M.Si dan Ir. Harton Arfah, M. Si yang telah membimbing selama proses penelitian
dan proses penulisan skripsi. Kepada Cita Nabilla Thabrani yang selalu memotivasi
dan membantu sebelum dan selama penelitian dilakukan. Rekan-rekan
seperjuangan BDP angkatan 47 (M. Yuris Azza B, Haris Achmad, Fendy Bayu
Israwan, Rudy Angga, Syadam Husein F, Wira Tri Barkah, Dio Rheza, Endang
Saefudin, Agasthya Kusnandi, Deadasa, Riyan Maulana). Tak lupa para rekan
asisten luar biasa mata kuliah Oseanografi Umum (Rahmadimi Trulyan Perkasa,
Galang Laila Mubaraq, Deti Triani) yang selama 3 tahun menjadi asisten dan selalu
memotivasi agar skripsi ini cepat terselesaikan.
Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak lain
yang membutuhkan.
Bogor, Mei 2015
Vikiet Ardhitio

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL...............................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................ix
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
Latar Belakang ................................................................................................................ 1

Tujuan penelitian ............................................................................................................ 2
METODOLOGI .................................................................................................................. 2
Rancangan Penelitian ...................................................................................................... 2
Pelaksanaan Penelitian .................................................................................................... 3
Persiapan Wadah ......................................................................................................... 3
Penebaran Benih ......................................................................................................... 3
Pemberian pakan ......................................................................................................... 3
Pengelolaan Kualitas Air ............................................................................................ 3
Parameter Penelitian ....................................................................................................... 3
Laju Pertumbuhan Harian ........................................................................................... 4
Pertumbuhan Panjang Mutlak ..................................................................................... 4
Efisiensi Pakan ............................................................................................................ 4
Koefisien Keragaman Panjang .................................................................................... 4
Kelangsungan Hidup ................................................................................................... 5
Keuntungan Usaha ...................................................................................................... 5
Analisis Data ............................................................................................................... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................... 6
Hasil ................................................................................................................................ 6
Pembahasan................................................................................................................... 11
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................... 14

Kesimpulan ................................................................................................................... 14
Saran ............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
LAMPIRAN...................................................................................................................... 16
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................................... 17

DAFTAR TABEL
1. Nilai kualitas air masing-masing perlakuan, kontrol, 15, 18, dan 21 ekor/liter
selama pemeliharaan ..........................................................................................9
2. Persentase grade ukuran ikan sinodontis 1,5 inci dan 2 inci ............................ 10
3. Keuntungan usaha pendederan ikan sinodontis dengan padat tebar berbeda ... 10

DAFTAR GAMBAR
1. Kelangsungan hidup benih ikan sinodontis Synodontis eupterus yang dipelihara
pada kepadatan 15, 18, dan 21 ekor/L
..........................................................6
2. Laju pertumbuhan spesifik benih ikan sinodontis Synodontis eupterus yang
dipelihara pada kepadatan 15, 18, dan 21 ekor/L ..............................................6
3. Pertumbuhan bobot harian benih ikan sinodontis Synodontis eupterus yang
dipelihara pada kepadatan 15, 18, dan 21 ekor/L ............................................... 7

4. Pertumbuhan panjang mutlak benih ikan sinodontis Synodontis eupterus yang
dipelihara pada kepadatan 15, 18, dan 21 ekor/L ............................................... 7
5. Laju pertumbuhan biomassa benih ikan sinodontis Synodontis eupterus yang
dipelihara pada kepadatan 15, 18, dan 21 ekor/L ............................................... 8
6. Efisiensi pakan benih ikan sinodontis Synodontis eupterus yang dipelihara pada
kepadatan 15, 18, dan 21 ekor/L ......................................................................... 8
7. Koefisien keragaman benih ikan sinodontis Synodontis eupterus yang
dipelihara pada kepadatan 15, 18, dan 21 ekor/L ............................................... 9

DAFTAR LAMPIRAN
1. Analisis ragam kelangsungan hidup .................................................................16
2. Analisis ragam laju pertumbuhan spesifik ........................................................ 16
3. Analisis ragam pertumbuhan bobot harian ....................................................... 16
4. Analisis ragam pertumbuhan panjang mutlak .................................................. 17
5. Analisis ragam laju pertumbuhan biomassa ..................................................... 17
6. Analisis ragam efisiensi pakan ......................................................................... 18
7. Analisis ragam koefisien keragaman ................................................................ 18
8. Kualitas air selama masa pemeliharaan ............................................................ 19
9. Persentase grade (%) ........................................................................................ 19
10. Biaya kebutuhan pakan .................................................................................. 20

11. Keuntungan usaha .......................................................................................... 20

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan hias merupakan komoditas andalan baru yang masih memerlukan upaya
pengembangan yang lebih intensif di Indonesia mengingat pasar ekspor yang sangat
prospektif. Ikan sinodontis (Synodontis eupterus) merupakan salah satu komoditas
ikan hias air tawar yang banyak diminati oleh para pecinta ikan hias air tawar. Ikan
ini banyak diminati karena memiliki keindahan pada sirip dorsalnya yang tegak dan
memanjang, sehingga disebut featherfin catfish. Selain itu, ikan ini juga biasa
disebut ikan upside-down karena memiliki kebiasaan berenang dalam posisi
terbalik (Alderton 2008). Tidak heran karena keindahan dan keunikannya, ikan ini
menjadi salah satu komoditas ekspor ikan hias air tawar. Pasar yang baik dan cukup
menjanjikan membuat minat para produsen untuk membudidayakannya. Ikan
sinodontis sudah banyak dibudidaya di Indonesia, namun pada kenyataannya
produktivitas dari ikan ini masih rendah. Hal ini karena pemeliharaan benih yang
dilakukan para petani saat ini masih dengan cara tradisional yang umumnya
ekstensif. Hasil survei yang telah dilakukan terhadap pembenih dalam kegiatan

pendederan ikan sinodontis di Cibuntu, Bogor, menggunakan kepadatan 3 ekor/L
mulai dari ukuran ¾ inci hingga mencapai ukuran 1,5 inci dalam kurun waktu
sebulan, dengan tingkat kelangsungan hidup mencapai 70-80%. Berdasarkan survei
inilah maka perlu dilakukan peningkatan produksi dengan melakukan budidaya
secara intensif, yang salah satunya adalah dengan peningkatan padat penebaran.
Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan ikan untuk menghasilkan
benih yang siap untuk masuk kedalam unit produksi ataupun menghasilkan benih
yang telah siap jual (Effendi 2004). Pendederan ikan hias secara intensif dengan
teknologi dan manajemen yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil
yang optimal. Salah satu cara meningkatkat produktivitas adalah dengan
meningkatkan padat penebaran dan mempertahankan kualitas air pada media
pemeliharaan agar tetap baik. Hepher dan pruginin (1981) mengatakan bahwa pada
kondisi lingkungan yang optimum dan pemberian pakan yang mencukupi,
peningkatan padat penebaran akan disertai dengan peningkatan hasil (produksi).
Upaya peningkatan produktivitas telah dilakukan sebelumnya oleh Azmi
(2011) pada pemeliharaan benih ikan sinodontis di dalam akuarium dari ukuran
rata-rata 1 inci selama 40 hari pada kepadatan 3 hingga 9 ekor/L dengan pergantian
air sebanyak 30%. Kemudian dilanjutkan Milonda (2013) pada pemeliharaan benih
ikan sinodontis dengan ukuran rata-rata 1 inci di dalam akuarium selama 40 hari
dengan kepadatan 6 hingga 15 ekor/L. Hasil yang diperoleh untuk nilai
kelangsungan hidup masing-masing perlakuan sama yang berkisar dari 99,07%
hingga 100%, laju pertumbuhan pada tiap perlakuan menurun dalam kecepatan
yang rendah sehingga laju pertumbuhan biomassa meningkat seiring dengan
meningkatnya padat penebaran, yakni berkisar antara 1,20 g/hari hingga 2,17 g/hari.
Nilai kelangsungan hidup dan pertumbuhan biomassa yang tinggi diperoleh pada
perlakuan 15 ekor/L, disertai kualitas lingkungan yang relatif baik pada
pemeliharaan ini, sehingga memungkinkan pemeliharaan ikan dilakukan dengan
kepadatan lebih tinggi. Namun demikian peningkatan kepadatan dapat berpengaruh

2

terhadap pertumbuhan ikan yang selanjutnya berpengaruh pula terhadap
produktivitasnya.
Masalah yang biasa dihadapi dalam budidaya intensif adalah meningkatnya
limbah metabolisme dengan disertai penurunan kadar oksigen dalam air (Stickney
1979). Pertumbuhan akan menurun seiring dengan peningkatan kepadatan, bila
jumlah pakan, kandungan oksigen di air, dan limbah buangan metabolisme tidak
dapat disesuaikan. Hepher dan Pruginin (1981) mengatakan bahwa menurunnya
kandungan oksigen dan meningkatnya kandungan amonia dalam air dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain jumlah dan ukuran ikan yang
dipelihara. Kandungan oksigen terlarut di dalam air dapat mengurangi nafsu makan
ikan yang pada akhirnya akan menyebabkan proses pertumbuhan terganggu (Boyd
1990), sehingga peningkatan kepadatan pada ikan budidaya harus diikuti dengan
peningkatan pergantian air (Goddard 1996).
Dengan demikian upaya mencapai produksi yang optimal lebih lanjut dalam
pendederan sinodontis dapat dilakukan melalui peningkatan kepadatan yang
disertai dengan peningkatan volume pergantian air. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan produksi terbaik ikan sinodontis Synodontis eupterus yang dipelihara
pada padat penebaran 15, 18, dan 21 ekor/Liter dengan pergantian air sebanyak
50%.
Tujuan Penelitian
Menentukan produksi terbaik ikan sinodontis Synodontis eupterus yang
dipelihara pada padat penebaran 15, 18, dan 21 ekor/Liter dengan pergantian air
sebanyak 50%.

METODOLOGI
Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu rancangan acak lengkap
dengan 3 perlakuan dan satu kontrol. Kontrol (K) adalah pendederan ikan dengan
pergantian air 60% per hari dan padat penebaran 15 ekor/liter (Milonda 2013).
Selanjutnya pada perlakuan penelitian pergantian air ini ditingkatkan menjadi 100%
dan padat penebaran meningkat hingga 21 ekor/liter, dengan demikian perlakuan
terdiri atas :
1) Perlakuan 1 dengan kepadatan 15 ekor/Liter.
2) Perlakuan 2 dengan kepadatan 18 ekor/Liter.
3) Perlakuan 3 dengan kepadatan 21 ekor/Liter
Setiap perlakuan dan kontrol dibuat ulangan sebanyak 3 kali.
Model rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Yij = µ + σi + εij
Keterangan:
Yij = Data hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ = Nilai tengah dari pengamatan
σi = Pengaruh aditif dari perlakuan ke-i
εij = Pengaruh galat hasil percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
(Steel dan Torrie, 1993).

3

Prosedur Penelitian
Persiapan Wadah
Wadah pemeliharaan yang digunakan berupa akuarium. Akuarium yang
digunakan berdimensi 25x25x25 cm3 sebanyak 12 unit. Sebelum wadah
pemeliharaan digunakan, wadah terlebih dahulu didesinfektan dengan kalium
permanganate. Setelah itu dibilas dengan air bersih dan dikeringkan. Akuarium
dilengkapi dengan aerator, dan akuarium diisi dengan air tawar sebanyak 8 liter.
Penebaran Benih
Benih ikan sinodontis yang digunakan yaitu benih berukuran panjang ratarata 1 inci. Sebelum ditebar ke akuarium perlakuan, benih terlebih dahulu
diadaptasikan selama seminggu. Untuk selanjutnya dilakukan pengambilan contoh
masing-masing sebanyak 30 ekor untuk pengukuran panjang dan bobot awal benih
sebelum ditebar. Kemudian benih-benih tersebut ditebar ke masing-masing
akuarium sesuai dengan rancangan percobaan.
Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan berupa cacing sutera.
Cacing dibersihkan dahulu dengan air tawar, kemudian diletakkan di dalam wadah
yang airnya mengalir. Pakan diberikan 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore
hari secara at satiation. Sebelum pakan diberikan ke benih, pakan terlebih dahulu
ditimbang dengan timbangan digital. Setelah 1 jam berikutnya pakan sisa pada
masing-masing akuarium diambil lalu ditimbang kembali.
Pengelolaan Kualitas Air
Selama pemeliharaan dilakukan pengelolaan kualitas air yang berupa
penyifonan kotoran di dasar akuarium pemeliharaan dengan menggunakan selang
berdiameter ¾ inci dan pergantian air sebanyak 4 liter (50%) dari total volume air
pemeliharaan. Penyifonan kotoran dan pergantian air dilakukan sebanyak 2 kali
sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Pengecekan parameter suhu, pH, DO (oksigen
terlarut), TAN, nitrit, dan alkalinitas dilakukan 10 hari sekali.
Parameter Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 40 hari. Jumlah ikan yang mati dihitung
setiap hari. Setiap 10 hari dilakukan sampling panjang dan bobot ikan sebanyak 30
ekor dari masing-masing akuarium. Panjang dan bobot masing-masing benih diukur
kemudian dicatat untuk pendataan. Data yang diperoleh dari tiap-tiap sampling
yaitu data yang digunakan untuk penghitungan parameter aspek produksi yang
meliputi laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan
panjang mutlak, laju perumbuhan biomassa, efisiensi pakan, koefisien keragaman
panjang, derajat kelangsungan hidup, serta keuntungan usaha.

4

Laju Pertumbuhan Harian
Laju pertumbuhan spesifik (� , pertumbuhan bobot harian (GR), dan laju
pertumbuhan biomassa dihitung dengan menggunakan rumus:


Laju Pertumbuhan Spesifik = √

��

�0



×

(Zonneveld et al, 1991)

Pertumbuhan Bobot Harian = [(Wt-Wo)/t)]

(Hepher dan Pruginin, 1981)

Laju Pertumbuhan Biomassa = [(Bt-Bo)/t]

(Hepher dan Pruginin, 1981)

Keterangan :

Wt
Bt
Wo
Bo
t

= Bobot rata-rata benih pada waktu ke-t pemeliharaan (g)
= Bobot biomassa benih pada waktu ke-t pemeliharaan (g)
= Bobot rata-rata benih pada awal pemeliharaan (g)
= Bobot biomassa benih pada waktu ke-t pemeliharaan (g)
= Waktu pemeliharaan (hari)

Pertumbuhan Panjang Mutlak
Pertumbuhan panjang mutlak adalah perubahan panjang rata-rata individu
pada tiap perlakuan dari awal hingga akhir pemeliharaan, dengan rumus:
[Pm = Ĺt – Ĺo]
Keterangan : Pm = Pertumbuhan panjang mutlak benih (cm)
Ĺt = Panjang rata-rata benih pada waktu ke-t pemeliharaan (cm)
Ĺ0 = Panjang rata-rata benih pada awal pemeliharaan (cm)
(Effendie, 1979).
Efisiensi Pakan
Efisiensi pemberian pakan menunjukkan seberapa banyak pakan yang
dimanfaatkan oleh ikan dari total pakan yang diberikan, dengan rumus:
��+�� −��
EP =[
]�

Keterangan : EP = Efisiensi pakan (%)
Wt = Biomassa benih waktu ke-t pemeliharaan (g)
Wd = Biomassa benih mati (g)
Wo = Biomassa benih pada awal pemeliharaan (g)
F = Jumlah pakan yang diberikan pada benih (g)
(Zonneveld et al., 1991).
Koefisien Keragaman Panjang
Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi panjang ikan, yang
dinyatakan dalam koefisien keragaman, dihitung menggunakan rumus:
KK = (s/y) x 100
Keterangan : KK = Koefisien keragaman
s = Simpangan baku
y = Rata-rata contoh
(Steel dan Torrie, 1993).

5

Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup yaitu persentase jumlah ikan yang hidup pada akhir
pemeliharaan dibandingkan dengan jumlah ikan yang ditebar. Persamaan yang
digunakan untuk menghitung tingkat kelangsungan hidup adalah:
SR = (Nt/N0) x 100
Keterangan : SR = Kelangsungan hidup benih (%)
Nt = Jumlah benih yang hidup di akhir pemeliharaan (ekor)
N0 = Jumlah benih yang hidup di awal pemeliharaan (ekor)
(Zonneveld et al., 1991).
Keuntungan Usaha
Keuntungan usaha pada penelitian ini dihitung berdasarkan selisih antara total
penerimaan yang diperoleh dengan total pengeluaran yang dikeluarkan selama
penelitian. Total penerimaan bergantung kepada jumlah ikan yang dijual dan harga
produk. Penerimaan dapat dihitung dengan rumus (Kasmir 2003):
TR = Q x P
Keterangan: TR = Total Revenue (total penerimaan)
Q
= Quantity (jumlah ikan yang dijual)
P
= Price (harga)
Keuntungan diperoleh pada saat total penerimaan dikurangi dengan biaya
pengeluaran yang dilakukan selama pemeliharaan. Biaya total adalah biaya yang
dikeluarkan selama proses pemeliharaan, terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap.
Biaya tetap diasumsikan nol karena tidak ada pengeluaran untuk biaya operasi dan
penyusutan investasi. Total penerimaan dihitung dengan menggunakan rumus
(Nurmalina et al, 2010):
π = TR – TC
Keterangan:
π = Laba
TR = Total Revenue (total penerimaan)
TC = Total Cost (total pengeluaran)

Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian kemudian diolah dalam program
Microsoft Excel 2010 dan program IBM SPSS 20,0 meliputi:
 Analisis Ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang kepercayaan 95%,
digunakan untuk menentukan apakah perbedaan padat penebaran (perlakuan)
berbeda nyata terhadap parameter kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot dan
panjang, efisiensi panjang, dan koefisiensi keragaman panjang.
 Analisis deskriptif untuk menjelaskan parameter kerja dan kelayakan media
pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan sinodontis selama penelitian.

6

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil

KELANGSUNGAN HIDUP (%)

Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup benih ikan sinodontis pada kepadatan 15-21 ekor/Liter
berkisar antara 98,89±0,351 % – 99,17±0,152 % (Gambar 1). Nilai kelangsungan
hidup tertinggi pada perlakuan 15 ekor/Liter dengan pergantian air 100% per hari,
walaupun demikian berdasarkan analisis ragam (Lampiran 1) peningkatan
kepadatan tidak berpengaruh terhadap tingkat kelangsungan hidup.
100,00
90,00
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00

98,89

99,17

99,07

99

a

a

a

a

K

15

18

21

PADAT TEBAR

Gambar 1. Kelangsungan hidup benih ikan sinodontis Synodontis eupterus yang
dipelihara selama 40 hari pada kepadatan 15, 18, dan 21 ekor/Liter

LAJU PERTUMBUHAN
SPESIFIK (%)

Laju Pertumbuhan Spesifik
Laju pertumbuhan spesifik benih ikan sinodontis berkisar antara
2,03±0,063 % hingga 2,51±0,021 % (Gambar 2). Berdasarkan analisis ragam
(Lampiran 2), pada perlakuan 15 ekor/Liter dengan pergantian air 50% memiliki
laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Peningkatan
padat penebaran dari 15 hingga 21 ekor per liter diikuti dengan penurunan laju
pertumbuhan spesifik (p