Sumber-Sumber Air Kualitas Air

berpengaruh kepada kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya. Air minum memerlukan persyaratan yang ketat karena air minum itu langsung berhubungan dengan proses biologis tubuh yang dapat menentukan kualitas kehidupan manusia. Lebih dari 70 tubuh terdiri dari air dan lebih dari 90 proses biokimiawi tubuh memerlukan air sebagai mediumnya. Bila air minum manusia itu tidak berkualitas baik, maka jelas akan mengganggu proses biokimiawi tubuh dan mengakibatkan gangguan fungsional. Sebagian besar, air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari air permukaan seperti sungai, danau, dan sebagainya. Salah satu langkah penting pengolahan untuk mendapatkan air bersih adalah menghilangkan kekeruhan dari air baku tersebut. Kekeruhan disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid yang berukuran sangat kecil. Partikel-partikel koloid tersebut tidak lain adalah tanah liat, sisa tanaman, ganggang, dan sebagainya. Alaerts, 1987.

2.1.2. Sumber-Sumber Air

1. Air Hujan Bagi daerah yang tidak memiliki sumber air atau hanya memiliki sedikit sumber air tanah maupun sumber air permukaan, maka air hujan merupakan sumber air yang sangat penting. Air hujan dapat dipercaya kemurniannya, karena sudah memenuhi syarat-syarat bakteriologi, fisik, dan kimia. 2. Air Laut Mempunyai rasa asin karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3, dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi Universitas Sumatera Utara syarat untuk air minum. 3. Air Permukaan Adalah air hujan yang mengalir dipermukaan bumi. Pada umumnya air permukaan sudah mengalami pencemaran, dan pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya. 4. Air Tanah Terbagi atas air tanah dangkal, air tanah dalam, dan mata air. Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri. Lapisan tanah disini berfungsi sebagai saringan. Air tanah dangkal dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal. Air tanah dalam, harus menggunakan bor dan memasukkan pipa kedalam tanah sehingga dalam suatu kedalaman tanah biasanya antara 100-300 m akan didapatkan suatu lapis air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air ini dapat menyembur ke luar dan ke dalam, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Sutrisno, 2004.

2.1.3. Kualitas Air

1. Karakteristik Fisik. − Air tidak boleh berwarna. − Air tidak boleh berasa. − Air tidak boleh berbau. Universitas Sumatera Utara − Air harus jernih. − Tidak mengandung zat padatan. − Suhu air hendaknya dibawah sela udara sejuk kira-kira 25 C. 2. Karakteristik Kimia. − Tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan. − pH normal. − Kesadahan rendah. 3. Karakteristik Biologi. − Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri pathogen. − Tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas- batas yang telah ditentukannya yaitu 1 Coli100 ml air. Sutrisno, 2004.

2.2. Proses Pengolahan Air