2.4.2. Akibat kelebihan dan kekurangan zat besi bagi manusia
Kelebihan zat besi di dalam tubuh manusia akan menimbulkan efek samping pada seluruh gastrointestinal pada setiap orang, seperti rasa tidak enak
pada ulu hati, muntah, dan diare. Frekuensi efek samping ini berkaitan langsung dengan dosis zat besi. Dan tidak bergantung pada senyawa zat besi yang
digunakan, tidak satupun senyawa yang di tolerir lebih baik dari pada senyawa lain.
Akibat defisiensi zat besi adalah anemia yang dapat merugikan kesehatan. Akibat lain dari defisiensi zat besi yang lain adalah:
Bayi dan anak-anak: • Gangguan perkembangan motorik dan kordinasi
• Gangguan perkembangan bahasa dan kemajuaan belajar • Berpengaruh pada psikologis dan prilaku
• Penurunan aktifitas fisik Orang dewasa pria dan wanita:
• Penurunan kerja fisik dan daya pendapatan • Penurunan daya tahan terhadap keletihan
Wanita hamil: • Peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu
• Peningkatan angka kesakitan dan kematian janin Kuncinya adalah bahwa hemoglobin berperan mengangkut oksigen
kejaringan sehingga kemampuan bekerja dan prestasi fisik orang-orang yang kadar hemoglobinnya menurun akan berkurang. Dasar biokimiawi gangguan
Universitas Sumatera Utara
perkembangan dan perubahan perilaku masih belum jelas tapi mungkin berhubungan dengan perubahan enzim-enzim tertentu yang mengandung zat besi.
Soemantri, 1982
2.4.3. Efek Toksik Logam Fe
Tempat pertama dalam tubuh yang mengontrol pemasukan Fe ialah didalam usus halus. Bagian usus ini berfungsi untuk absorbsi dan sekaligus juga
sebagai ekskresi Fe yang tidak diserap. Toksisitas terjadi bilamana terjadi
kelebihan Fe kejenuhan dalam ikatan tersebut. Darmono, 2001
Kadar Fe yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan kerusakan selular akibat radikal bebas. Sementara itu, wanita menopause lebih beresiko terserang penyakit
jantung koroner karena tidak lagi terjadi proses menstruasi dalam tubuh sehingga pembuangan Fe berlebih dalam tubuh tidak terjadi. Para pekerja penambang Fe
dan industri yang menggunakan bahan Fe bisa terserang kanker paru-paru, tuberkulosis, dan fibrosis bila kadar Fe melebihi 10 mgm
3
. Orang yang sering mengkonsumsi minuman beralkohol bisa menderita kerusakan hati karena terjadi
penimbunan Fe. Widowati, 2008
Mengonsumsi Fe dalam dosis tinggi atau berlebih karena obat atau makanan yang difortifikasi zat besi Fe bisa menyebabkan toksisitas, dan
menyebabkan kematian pada anak-anak berusia kurang dari 6 tahun. Toksisitas ditandai dengan gejala muntah disertai dengan darah. Terjadi ulkerasi alat
pencernaan, diikuti gejala shock dan asidosis, kerusakan hati, gagal ginjal, dan serosis hati. Widowati, 2008
Universitas Sumatera Utara
Atas dasar pertimbangan tersebut maka ditetapkanlah standar konsentrasi maksimum besi dalam air minum oleh Dep. Kes. R.I. sebesar 0,1 – 1,0 mgl.
Dengan dipenuhi standar tersebut oleh air minum, maka tidak lagi terjadi toksisitas dan defisiensi Fe dalam tubuh. Sutrisno, 2004
Salah satu cara penurunan kadar Fe dalam air adalah menggunakan saringan pasir aktif. Daya kerja saringan pasir aktif tersebut diantaranya
diperngaruhi oleh jenis pasir dan ketebalan lapisan pasir. Penanggulangannya bisa juga dilakukan dengan menaikkan pH sehingga medium air berubah menjadi
hidroksida yang mudah mengendap. Larutan yang mengandung Fe sebesar 10 mgl akan berkurang menjadi 2 mgl. Widowati, 2008
2.5. Teori Umum Spektrofotometri