PERAN BNN DALAM MENANGGULANGI PENYALAGUNAAN NARKOTIKA DI KELURAHAN MUTIARAKECAMATAN KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN.

(1)

PERAN BNN DALAM MENANGGULANGI PENYALAGUNAAN NARKOTIKA DI KELURAHAN MUTIARAKECAMATAN

KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh: ANDI PUTRA NIM. 3103111007

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

ANDI PUTRA. NIM 3103111007. Peran BNN Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkotika Di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran BNN dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan observasi atau pengamatan secara langsung kepada objek yang diteliti, dalam hal ini peneliti mengadakan metode observasi langsung ke Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan, kemudian dilakukan penyebaran angket kepada masyarakat juga pegawai BNN dan wawancara kepada pengurus BNN di Kabupaten Asahan. Peran BNN dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkotika di Kabupaten Mutiara Kecamatan kisaran timur dilihat dari usaha-usaha yang dilakukan oleh BNN Asahan dalam berbagai bentuk seperti sosialisasi dan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan. Populasi dalam penelitian ini adalah 14.739 jiwa (2947 KK), maka yang menjadi sampel adalah masyarakat Lingkungan Kelurahan Mutiara yaitu 2.347 jiwa (450 KK) dan yang menjadi sampelnya diambil 10% dari keseluruhan jumlah masyarakat Kelurahan Mutiara yaitu 10% dari 450 KK maka menjadi 47 KK dan jumlah pegawai BNN Kabupaten Asahan adalah 70 orang, maka penulis mengambil 25% dari seluruh jumlah pegawai BNN, 25% dari 70 pegawai maka 17 pegawai BNN Kabupaten Asahan dan untuk lebih memperkuat peneliti juga mengadakan wawancara kepada salah satu Staf BNN Kabupaten Asahan.

Pada penelitian ini adapun metode yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif, yakni menggambarkan fenomena dari suatu keadaan melalui perhitungan persentase, sehingga dari setiap angket yang disebarkan digambarkan bagaimana keadaan, kondisi serta pengetahuan masyarakat Kelurahan Mutiara mengenai Peran BNN dalam Menanggulangi Penalagunaan Narkotika. Kemudian hasil jawaban dari setiap angket yang dijawab oleh responden dipersentasikan. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan angket kepada pegawai BNN maka di ketahui bahwa jumlah presentase responden yang menjawab “A” sebanyak 81,73% dan hasil dari presentase angket yang dijawab oleh responden masyarakat yang menjawab “A” sebanyak 66,39%. Dilihat dari presentase tabel jawaban responden di ketahui bahwa BNN sangat memiliki peran penting dalam menanggulangi penyalagunaan Narkotika di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan, hal ini juga di perkuat oleh hasil dari wawancara kepada Staf BNN kabupaten Asahan.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Puji dan syukurkehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esayang selalu melimpahkan kesehatan dan kemampuan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini yaitu “Peran BNN Dalam Menanggulangi penyalagunaan Narkotika Di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabpaten Asahan”

Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom., M.Si selaku Rektor UNIMED beserta stafnya.

2. Ibuk Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan FIS UNIMED, Wakil Dekan beserta stafnya.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Wakil Dekan I di FIS UNIMED. 4. IbuDr. Reh Bungana PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan di jurusan PPKn


(6)

iii

5. Ibu Dra.Yusna Melianti. MH selaku Pembimbing Akademik penulis yang telah member semangat dan bimbingan kepada penulis.

6. Ibu Sri Hadiningrum SH,M.Hum selaku Dosen pembimbing sekeripsi yang telah member arahan, semangat dan motivasi sampai sekeripsi ini selesai. 7. Bapak Arief Wahyudi, S.H selaku Sekretaris Jurusan beserta bapak Jhon

selaku staf Tata Usaha di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah membantu penulis dalam mempersiapkan berkas-berkas.

8. Bapak/Ibu Dosen beserta staf pegawai di Jurusan PPKn yang telah membantu penulis dalam mempersiapkan berkas-berkas.

9. Bapak Kepala BNN Kabupaten Asahan yang telah mendukung dan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan para jajaran Staf.

10.Teristimewa buat kedua Orang tua penulis yang tercinta, Ayahanda Sarno dan Ibunda tercinta Alm. Sariem yang telah membesarkan dan meyekolahkan penulis sampai keperguruantinggi, membimbing, mengarahkan, memberinasehat dengan penuh kasih sayang dan telah berkorban baik secara moril maupun materil, serta selalu membawa nama penulis kedalam setiap doanya. Kini saatnya penulis bias berdiri sampai di sini, itupun oleh karena perjuangan kalian. Takbanyak yang bias saya perbuat untuk membalas kasih dan pengorbanan kalian selaindoa yang tulus kiranya Tuhan memberikan kesehatan dan panjang umur pada kalian. Doakan anakmu ini agar tetap tegar dalam menjalani segala cobaan dan tantangan dalam perjalanan hidup.


(7)

iv

11.Buat Keluargaku yang kucintai dan kusayangi yaitu kakak- kakakku yaitu kak DewiSusanti, Endang Andriani, Sri Gantini, dan Abang-abangku Dedek Ardiyanto, Muliyadi, Koko Era Sandi, dan keduaa dikku Joko Prasutyo dan Uci Wulan Dari. Yang telah member semangat, dukungan doa bagi penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

12.Buat semua saudara baik kakek, nenek,uwak, paman, bibi, terima kasih atas semua dukungannya.

13.Yang terkasih dan Tersayang yaitu adinda Yunita Sahrie terima kasih atas motivasi, saran dan kritik yang semuanya adalah demi kebaikan dan demi terselesaikannya skripsi penulis.

14.Sahabat-sahabat penulis Reguler A 2010 PPKn Unimed terimakasih buat dukungan kalian semua. Tetap semangat, tetap kompak dan jangan menyerah. 15.Buat Sahabat-sahabat penulis di Kampus,Muhammad Zaid Fahry,M.Ridho

Kurniawan, Heri syahputra,Santoso Budi utomo,M.Irsyad Hasibuan, Ade Chepy Andrean,Dan buat Abang-abangku Al-amin Syahputra, Muhammad Hamdi, Riduan Sinurat, Reza Laksmana,Agus Irawanto, Juga buat Adik-adik ku, Irsyadul Habib,Parlaungan Harahap,Adilpan Harahap,Halima, Budiman,dan terima kasih telah memberikan motivasi dan tempat berbagi. banyak kebersamaan suka dan duka yang pernah penulis jalani bersama kalian semua.

16.Buat sahabat-sahabat di kisaran terima kasih banyak teman dan tetap semangat.


(8)

v

Penulis menyadari skripsi ini belumsempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2016 Penulis

Andi Putra NIM. 3101111007


(9)

i

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ………...i

KATA PENGANTAR ……….ii

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. KerangkaTeoritis ... 7

1. Tinjauan Peran dan Badan Narkotika Nasional (BNN) ... 7

a. Pengertian Peran... 7

b. Sejarah BNN ... 8

c. Tugas dan Fungsi BNN... ... 12

2. MenanggulangiPenyalagunaan Narkotika ... 16

a. Pengertian Menangguangi ... 16

b. Penyalagunaan Narkotika ... 18

c. PengertianNarkotika ... 18

d. Jenis-jenis Narkotika ... 21

e. Bentuk-bentukPenyalagunaan Narkotika ... 23

f. KerangkaBerpikir... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Lokasi Penelitian ... 29

B. Populasi dan sampel ... 29

C. Variabel Peneitian dan Instrumen Peneitian ... 31


(10)

ii

E. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 35

A. Deskripsi Data Penelitian ... 35

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... ... 72

A. Kesimpulan ... ... 72

B. Saran ... ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyalagunaan dalam penggunaan narkotika adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobat-obatan atau penelitian serta di gunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang di anjurkan dalam dunia kedokteran saja maka penggunaan narkotika secara terus menerus akan mengakibatkan ketergantungan,depedensi,adiksi atau kecanduan apalagi penggunaan narkotika yang tidak sesuai aturan dan tidak sesuai dengan dosis yang telah di tentukan.

Penyalagunaan narkotika juga berpengaruh pada tubuh dan mental emosional para pemakainya. Jika semangkin sering di konsumsi, apalagi dalam jumblah berlebih maka akan merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi sosial di dalam masyarakat. Pengaruh narkotika dapat berdampak buruk bagi para korbanya terlebih kepada remaja yang dapat berdampak sangat fatal, karena menghambat perkembangan keperibadian remaja tersebut, narkotika juga dapat merusak potensi diri,sebab dapat di anggap sebagai cara yang”wajar” bagi seseorang menyaagunaan narkotika dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari.

Penyalagunaan narkotika merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik (dapat merusak bagian/organ tubuh) dan harus menjadi perhatian


(12)

2

segenab pihak terlebih pemerintah yg menjadi pro aktif dalam memberantas dan menanggulangi penyalagunaan narkotika. Meskipun sudah terdapat banyak informasi yang menyatakan dampak negative yang di timbulkan oleh penyalagunaan dalam konsumsi narkotika, tetapi hal ini belum memberikan angka yang cukup signifikan dalam mengurangi tingkat penyalagunaan narkotika. Oleh karena itu pemerintah harus mencari strategi yang efektif dan jituh untuk menangulangi penyalagunaan narkotika dengan segenab jajaran birokrasi maupun penegak hukum yang berlaku terhadap penyalagunaan narkotika di tanah air.

Maslah narkotika di Indonesia telah menjadi masalah nasional, bahkan menjadi masalah global di dunia.Banyaknya korban akibat penyalagunaan narkotika semangkin meningkat.Sejarah penyalagunaan obat narkotika dan obat berbahaya (narkoba) terjadi pada era tahun tujuh puluhan hingga sekarang.Penyalagunaan narkotika telah menyerang banyak kalangan, bahkan yang sangat memprihatinkan narkotika sudah masuk ke pelosok-pelosok daerah dan masuk ke kalangan anak-anak di bawah umur seperti pelajar SMP dan SMA. Maka dari itu sangat di perlukan peran Negara dalam mengantisipasi dan menangani masalah penyalagunaan narkotika yang akan merusak mentalitas generasi bangsa.

Penyalagunaan narkotika merupakan perbuatan yang selama ini menjadi momok yang menakutkan di semua lapisan. Dalam menanggapi masalah ini sebagai suatu bentuk penangulangan narkotika yang kerap terjadi,pemerintah telah membentuk lembaga non kementrian yang bertugas dan berwenang dalam upaya penanggulangan narkotika. Lembaga yang di maksud adalah Badan Narkotika


(13)

3

Nasional (BNN) yang berpedoman kepada Undang-undang nomor 35 tahun 2009.Lahirnya Badan Narkotika Nasional di tinjak lanjuti dengan lahirnya Badan Narkotika provinsi yang mempunyai tanggung jawab terhadap Gubenur. Lembaga yang bergerak di bawah Badan Narkotika Nasional dan membantu gubenur dalam penanggulangan penyalagunaan narkotika di provinsi yang terdiri dari sub daerah yaitu kabupaten/kota,kecamatan hingga pedesaan.

Menurut undang-undangan No 35 tahun 2009 Narkotika zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Perkembangan penyalagunaan narkotika sangat menhawatirkan, sehingga mendorong pemerintah untuk melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi peredaran dan penyalagunaan narkotika di tanah air.Penangguangan permasalahan peredaran dan penyalagunaan narkotika dapat dilakukan dengan memperkuat kelembagaan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Maraknya peredaran di lingkungan masyarakat seperti di kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan memiliki dampak buruk sehingga kerugian baik kerugian materi maupun kerugian sosial yang di timbukanya, karena berdasarkan observasi dan pengamatan penulis anak muda setempat yang ada di lingkungan kelurahan mutiara memiliki kecendrungan untuk mengkonsumsi narkotika yang sangat membahayakan bagi lingkungan karena narkotika merusak generasi penerus bangsa yang akan merusak mentalitas dan moralitas anak muda yang ada di lingkungan tersebut sehingga membuka


(14)

4

kesadaran bagi kalangan untuk menggerakan “perang” terhadap narkotika dan

obat-obat terlarang lainya(narkoba).Namun tidak cukup hanya menyatakan “perang” melawan narkotika namun di butuhkan peran pemerintah yang lebih pro aktif daam memberantas penyalagunaan narkotika.Langka yang bisa di tempuh adalah dengan mengadakan penyuluhan terhadap dampak negative atau bahaya penyalagunaan narkotika terhadap masyarakat dengan memanfaatkan fungsi dan peran lembaga non kementrian seperti BNN dalam menanggulangi penyalagunaan narkotika sekala nasional maupun hingga ke pelosok daerah. Pemerintah harus menjalankan fungsi hukum yang telah berlaku karena Indonesia memiliki instrument hukum terkait dengan penyalagunaan narkotika yang harus di jalankan seperti Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang pisikotropika dan Undang-undang 22 tahun 1997 tentang Narkotika. Kedua Undang-Undang-undang tersebut memberikan ancaman hukuman yang cukup berat baik terhadap produsen, peredar, maupun pemakainya.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis mencoba mencermati penyalagunaan narkotika yang terjadi di kabupaten asahan dan peran BNN dalam penanggulangi permasalahan tersebut.Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul” Peran BNN Dalam Menanggulangi Penyalagunaan Narkotika di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan”.


(15)

5

B. Identifikasi Masalah

Masalah dalam penelitian ini didentifikasikan sebagai berikut :

1. Peran BNN dalam menanggulangi masalah penyalagunaan narkotika.

2. Strategi yang di gunakan BNN dalam menanggulangi penyalagunaan narkotika.

3. Bahaya penyalagunaan narkotika.

4. Strategi sosialisasi dalam penyuluhan bahaya penyalagunaan narkotika. 5. Dampak negative penyalagunaan narkotika bagi kesehatan.

6. Penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penyalagunaan narkotika.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian ini dan agar penelitian berjalan dengan efektif dan efisien serta mengingat keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk menentukan arah yang jelas.Adapun pembatasan masalah yang di kaji dalam peneitian ini adalah di batasi dengan peran BNN dalam menanggulangi masalah penyalagunaan narkotika.

D. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar beakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka selanjutnya dapat di rumuskan permasalahanya yang akan di teliti yaitu : Bagaimana peran BNN dalam menanggulangi penyalagunaan narkotika di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan?.


(16)

6

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan yang jelas sehingga penetapan suatu tujuan penelitian sangat penting untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui peran BNN dalam menanggulangi penyalagunaan narkotika di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan?.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adaah sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi kepala BNN di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan?.

2. Sebagai bahan masukan bagi seluruh anggota BNN di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan?.

3. Dapat menambah wawasan penulis dalam hal karya ilmiah khususnya penyalagunaan narkotika.


(17)

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya. Selain itu di dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan.Penyalagunaan narkotika di Kabupaten Asahan secara umum di latarbelakangi oleh pergaulan bebas para remaja yang di latarbelakangi dengan masalah yang berbeda-beda seperti dari keadaan keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya perhatian dari orang tua terhadap anaknya maupun permasalahan lainya yang menyebabkan seorang remaja itu setres dan mencari pelarian untuk menghindari masalah yang di hadapi. Oleh karena itu untuk mengatasi peredaran dan penyalagunaan narkotika. BNN Kabupaten Asahan sangatla memiliki peran penting yang di harapkan dapat menanggulangi masalah narkotika. BNN juga memiliki peran dalam melaksanakan program atau kegiatan yang di laksanakan, diantaranya ;

1. BNN memiliki peran sebagai sosialisator atau penyuluhpencegahan, pemeberantasan, penyalagunaan dan peredaran gelap narkotika.


(18)

73

2. BNN memiliki peran sebagai fasilitator misalnya dalam memperingati hari besar Anti Narkoba (HANI) atau kampanye bahaya narkotika.

3. BNN memiliki peran sebagai koordinator dalam rapat-rapat dan konsultasi dalam dan luar daerah serta dalam hubungan kerjasama dengan instansi terkait seperti POLRI, Dinas kesehatan dan Lembaga rehabilitasi.

Selain itu peran Badan Narkoti Nasional Kabupaten Asahan dalam upaya yang di lakukan dalam penanggulangan penyalagunaan narkotika ini melalui beberapa pendekatan yang secara garis besar di kelompokan menjadi tiga bagian,diantaranya iyalah :

a. Supply control yaitu upaya secara terpadu melalui kegiatan menekankan atau meniadakan ketersediaan narkotika di pasar ataupun di lingkungan masyarakat. Contohnya seperti mengadakan razia pada tempat hiburan malam atau daerah rawan narkotika.

b. Demand reduction yaitu upaya terpadu melalui kegiatan yang bersifat rehabilitative yang berguna meningkatkan ketahanan masyarakat sehingga memiliki daya tangkal dan tidak tergoda untuk melakukan penyalagunaan narkotika baik untuk diri sendiri maupun masyarakat sekelilingnya. Contoh seperti sosialisasi pembinaan tentang bahaya narkotika.

c. Harm reduction yaitu upaya melakukan kegiatan yang bersifat rehabilitative dan intervensi kepada korban atau pengguna yang suda


(19)

74

ketergantungan agar tidak semangkin parah atau membahayakan bagi dirinya dan mencegah agar tidak terjadi dampak negative yang secara berkelanjutan. Contoh seperti rehabilitasi..

Dengan melakukan beberapa kegiatan positif seperti sosialisasi bahaya narkotika, penyuluhan terhadap masyarakat, kepada anak sekolah dari SLTA, SMA maupun mahasiswa dan juga kepada mereka yang belum mengenal narkotika. Selain itu juga membuat spanduk-spanduk atau iklan tentang bahaya narkotika dan melak`ukan rajia-rajia di tempat hiburan malam serta di daerah-daerah yang di curigai sangat rawan terhadap peredaran gelab narkotika.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan setelah memperoleh data berdasarkan jawaban responden, bahwa ternyata peran BNN dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan mendapat apreasiasi penuh dari masyarakat sehingga BNN dapat bekerja optimal dan akan mampu menghadapi permasalahan narkotika yang terus meningkat.


(20)

75

B. Saran

1. Disarankan agar BNN dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan narkotika jangan hanya mengandalkan program pelaksanaan sosialisasi dan advokasi saja. BNN perlu merancang pemikiran baru agar lebih aktif lagi dalam memberantas penyalahgunaan narkotika yang ada di daerah sekitar Kelurahan Mutiara.

2. Disarankan agar di negara kita terutama masyarakat umum menyadari akan bahaya memakai atau mengkonsumsi Narkotika. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman bergaul, sebab jika kita salah pilih teman lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu hendaknya kita berfikir lebih dulu untuk bersahabat dengan mereka

3. Disarankan kepada pihak BNNK Asahan untuk dapat lebih aktif lagi untuk dalam melaksanakan perannya untuk memberantas penyalahgunaan narkotika yang ada di daerah Kisaran khususnya di daerah Mutiara.

4. Disarankan kepada seluruh masyarakat di Kelurahan Mutiara untuk lebih giat lagi dalam mengikuti setiap sosialisasi yang dilakukan oleh BNN Kota Kisaran baik melalui penyuluhan-penyuluhan maupun seminar yang dilakukan oleh BNNK Asahan sehingga setiap masyarakat dapat lebih mengerti dan memahami akan bahaya penyalahgunaan narkotika.


(21)

79

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ali, Muhammad. 2002.PenelitianPendidikan.Jakarta :PustakaAman. Arikunto, Suharsimi.2006.ProsedurPenelitian. Jakarta: Rineka Cipta Aqib, Zainal. 2008. PenelitianTindakanKelas.Bandung. CV. YramaWidya. Arif, 2010. HukumPidana. Bandung : PT. Bandung Express

FakultasIlmuSosial. 2005. PedomanPenyusunanSkripsi. Medan: UNIMED Hamdan, 1997. Social WefarePoitic. Jakarta : PT. Raja Wali

Hawari,2003.PenyalagunaanNarkotikaDikonseptualisasikanSebagaiGangguan Jiwa. Jakarta : RinkaCipta

Karsono, 2004.Ancaman PenyalagunaanNarkobaTerhadapGenerasiMuda. Makasar : CV. BimaKencana.

Sasangka, 2003. Jenis-jenisNarkotika Alam dan Sintesis. Jakarta : Pustaka Aman.

Sasangka, 2003.Jenis-jenisdanGolonganNarkotika.Jakarta :PustakaAman.

Sudijono, Anas. 2005. PengantarStatistikPendidikan. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada

Taufik, 2005. BadanNarkotikaNasionaldenganFungsionalnya.Tanggerang : CV. TanggerangPersada


(22)

80

80

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Badan Narkotika Nasional.

Internet:

. http://wordpress.com/2010/04/13/Narkotika-macam-jenis/. Diaksestanggal 26 oktober 2015.

Nurman, 2009.BNN-Narkotika-fisikot.http://wordpress.com/2009/09/06/model-pembelajaran-cooperatif-learning-tipe-jigsaw. Diaksestanggal 26 oktober 2015

Alfiannurdin, 2011.http://aadesanjaya.ogspot.com/2011/01/Badan-Narkotika-Nasional.html.Diaksestanggal 27 oktober 2015


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya. Selain itu di dalam UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan.Penyalagunaan narkotika di Kabupaten Asahan secara umum di latarbelakangi oleh pergaulan bebas para remaja yang di latarbelakangi dengan masalah yang berbeda-beda seperti dari keadaan keluarga yang kurang harmonis dan kurangnya perhatian dari orang tua terhadap anaknya maupun permasalahan lainya yang menyebabkan seorang remaja itu setres dan mencari pelarian untuk menghindari masalah yang di hadapi. Oleh karena itu untuk mengatasi peredaran dan penyalagunaan narkotika. BNN Kabupaten Asahan sangatla memiliki peran penting yang di harapkan dapat menanggulangi masalah narkotika. BNN juga memiliki peran dalam melaksanakan program atau kegiatan yang di laksanakan, diantaranya ;

1. BNN memiliki peran sebagai sosialisator atau penyuluhpencegahan, pemeberantasan, penyalagunaan dan peredaran gelap narkotika.


(2)

73

2. BNN memiliki peran sebagai fasilitator misalnya dalam memperingati hari besar Anti Narkoba (HANI) atau kampanye bahaya narkotika.

3. BNN memiliki peran sebagai koordinator dalam rapat-rapat dan konsultasi dalam dan luar daerah serta dalam hubungan kerjasama dengan instansi terkait seperti POLRI, Dinas kesehatan dan Lembaga rehabilitasi.

Selain itu peran Badan Narkoti Nasional Kabupaten Asahan dalam upaya yang di lakukan dalam penanggulangan penyalagunaan narkotika ini melalui beberapa pendekatan yang secara garis besar di kelompokan menjadi tiga bagian,diantaranya iyalah :

a. Supply control yaitu upaya secara terpadu melalui kegiatan menekankan atau meniadakan ketersediaan narkotika di pasar ataupun di lingkungan masyarakat. Contohnya seperti mengadakan razia pada tempat hiburan malam atau daerah rawan narkotika.

b. Demand reduction yaitu upaya terpadu melalui kegiatan yang bersifat rehabilitative yang berguna meningkatkan ketahanan masyarakat sehingga memiliki daya tangkal dan tidak tergoda untuk melakukan penyalagunaan narkotika baik untuk diri sendiri maupun masyarakat sekelilingnya. Contoh seperti sosialisasi pembinaan tentang bahaya narkotika.

c. Harm reduction yaitu upaya melakukan kegiatan yang bersifat rehabilitative dan intervensi kepada korban atau pengguna yang suda


(3)

ketergantungan agar tidak semangkin parah atau membahayakan bagi dirinya dan mencegah agar tidak terjadi dampak negative yang secara berkelanjutan. Contoh seperti rehabilitasi..

Dengan melakukan beberapa kegiatan positif seperti sosialisasi bahaya narkotika, penyuluhan terhadap masyarakat, kepada anak sekolah dari SLTA, SMA maupun mahasiswa dan juga kepada mereka yang belum mengenal narkotika. Selain itu juga membuat spanduk-spanduk atau iklan tentang bahaya narkotika dan melak`ukan rajia-rajia di tempat hiburan malam serta di daerah-daerah yang di curigai sangat rawan terhadap peredaran gelab narkotika.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan setelah memperoleh data berdasarkan jawaban responden, bahwa ternyata peran BNN dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan mendapat apreasiasi penuh dari masyarakat sehingga BNN dapat bekerja optimal dan akan mampu menghadapi permasalahan narkotika yang terus meningkat.


(4)

75

B. Saran

1. Disarankan agar BNN dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan narkotika jangan hanya mengandalkan program pelaksanaan sosialisasi dan advokasi saja. BNN perlu merancang pemikiran baru agar lebih aktif lagi dalam memberantas penyalahgunaan narkotika yang ada di daerah sekitar Kelurahan Mutiara.

2. Disarankan agar di negara kita terutama masyarakat umum menyadari akan bahaya memakai atau mengkonsumsi Narkotika. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman bergaul, sebab jika kita salah pilih teman lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu hendaknya kita berfikir lebih dulu untuk bersahabat dengan mereka

3. Disarankan kepada pihak BNNK Asahan untuk dapat lebih aktif lagi untuk dalam melaksanakan perannya untuk memberantas penyalahgunaan narkotika yang ada di daerah Kisaran khususnya di daerah Mutiara.

4. Disarankan kepada seluruh masyarakat di Kelurahan Mutiara untuk lebih giat lagi dalam mengikuti setiap sosialisasi yang dilakukan oleh BNN Kota Kisaran baik melalui penyuluhan-penyuluhan maupun seminar yang dilakukan oleh BNNK Asahan sehingga setiap masyarakat dapat lebih mengerti dan memahami akan bahaya penyalahgunaan narkotika.


(5)

79

Ali, Muhammad. 2002.PenelitianPendidikan.Jakarta :PustakaAman. Arikunto, Suharsimi.2006.ProsedurPenelitian. Jakarta: Rineka Cipta Aqib, Zainal. 2008. PenelitianTindakanKelas.Bandung. CV. YramaWidya. Arif, 2010. HukumPidana. Bandung : PT. Bandung Express

FakultasIlmuSosial. 2005. PedomanPenyusunanSkripsi. Medan: UNIMED Hamdan, 1997. Social WefarePoitic. Jakarta : PT. Raja Wali

Hawari,2003.PenyalagunaanNarkotikaDikonseptualisasikanSebagaiGangguan Jiwa. Jakarta : RinkaCipta

Karsono, 2004.Ancaman PenyalagunaanNarkobaTerhadapGenerasiMuda. Makasar : CV. BimaKencana.

Sasangka, 2003. Jenis-jenisNarkotika Alam dan Sintesis. Jakarta : Pustaka Aman.

Sasangka, 2003.Jenis-jenisdanGolonganNarkotika.Jakarta :PustakaAman.

Sudijono, Anas. 2005. PengantarStatistikPendidikan. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada

Taufik, 2005. BadanNarkotikaNasionaldenganFungsionalnya.Tanggerang : CV. TanggerangPersada


(6)

80

80

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Badan Narkotika Nasional.

Internet:

. http://wordpress.com/2010/04/13/Narkotika-macam-jenis/. Diaksestanggal 26 oktober 2015.

Nurman, 2009.BNN-Narkotika-fisikot.http://wordpress.com/2009/09/06/model-pembelajaran-cooperatif-learning-tipe-jigsaw. Diaksestanggal 26 oktober 2015

Alfiannurdin, 2011.http://aadesanjaya.ogspot.com/2011/01/Badan-Narkotika-Nasional.html.Diaksestanggal 27 oktober 2015