23
pekerjaan yang dilakukan tidak dinilai dari hasil pekerjaan mereka melainkan berdasarkan seberapa dekat pegawai itu dengan atasannya.
Dengan demikian untuk mengetahui semangat kerja pegawai haruslah diperhatikan dari kumpulan sikap-sikap individu dalam hubungannya dengan
kelompok atau organisasi, karena semangat kerja merupakan akibat adanya hubungan antara individu dari kelompok kerja maupun terhadap organisasinya.
Pegawai akan bertingkah laku tertentu untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk itu seorang pemimpin haruslah dapat memberikan perhatian dan menaruh minat
terhadap pegawai serta harus pula memberikan pengakuan kepada mereka atas hasil-hasil yang telah dicapai.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Sejauhmana pengaruh lingkungan kerja, dan iklim organisasi terhadap
semangat kerja pegawai Kantor Administrator Pelabuhan Utama Belawan? 2.
Sejauhmana pengaruh rekan kerja, sarana, dan prasarana terhadap lingkungan
kerja pada Kantor Administrator Pelabuhan Utama Belawan?
Universitas Sumatera Utara
24
I.3. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja, dan iklim organisasi terhadap semangat kerja pegawai Kantor Administrator Pelabuhan
Utama Belawan. 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rekan kerja, sarana, dan prasarana terhadap lingkungan kerja pada Kantor Administrator Pelabuhan
Utama Belawan.
I.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Sebagai sumbangan pemikiran dan masukan pada Kantor Administrator Pelabuhan Utama Belawan dalam upaya peningkatan semangat kerja pegawai
pada masa yang akan datang. 2.
Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara, khususnya di Program Studi Magister Ilmu
Manajemen. 3.
Sebagai bahan pengetahuan untuk memperluas wawasan peneliti dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai
semangat kerja pegawai Kantor Administrator Pelabuhan Utama Belawan.
Universitas Sumatera Utara
25
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan informasi bagi pihak
yang berkepentingan untuk mangkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.
I.5. Kerangka Berpikir Landasan Teori
Lingkungan kerja merupakan elemen organisasi yang mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan perilaku individu dan berpengaruh terhadap prestasi
organisasi. Nitisemito 2002 menyatakan bahwa, “Lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar para pegawai yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dibebankan”.
Sedarmayanti 2001 menyatakan bahwa, ”Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di
mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”.
Iklim organisasi adalah lingkungan internal atau psikologi organisasi.
Iklim organisasi mempengaruhi praktik dan kebijakan sumber daya manusia yang diterima oleh anggota organisasi.
Wirawan 2005 menyatakan bahwa, “Iklim organisasi sebagai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami
oleh anggota organisasi, mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi”.
Litwin and Stringer 1992 menyatakan bahwa, ”Organization Climate is a concept that portray characteristic of subjektif or quality of organization
environment”.
Universitas Sumatera Utara
26
Iklim organisasi merupakan suatu konsep yang melukiskan sifat subjektif atau kualitas lingkungan organisasi.
Menurut Robbins 2004 bahwa, “Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat
diharapkan lebih cepat dan lebih baik”. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja
merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar seseorang pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat
mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja. Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat penting untuk diperhatikan. Lingkungan kerja yang baik bagi
seseorang dapat menambah semangat dalam bekerja, dan pada akhirnya dapat pula meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak menyenangkan akan
dapat mengurangi semangat kerja yang pada akhirnya dapat menurunkan kinerja. Untuk mewujudkan kinerja yang baik tidak terlepas dari semangat kerja yang
tinggi. Sementara itu, lingkungan kerja menjadi faktor pendorong dan pendukung pegaawai dalam melaksanakan pekerjaannya, sebab lingkungan kerja juga merupakan
suatu tempat bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Lingkungan kerja yang mendukung akan sangat berpengaruh terhadap
semangat kerja karyawan dalam suatu pekerjaan yang dilakukan, sehingga organisasi haruslah mengusahakan agar faktor-faktor yang termasuk lingkungan
kerja dapat diusahakan sedemikian rupa dan memberi pengaruh positif.
Universitas Sumatera Utara
27
Lingkungan kerja yang dipersiapkan dengan baik akan mendukung produktivitas kerja karyawan yang lebih baik sehingga kemampuan pegawai juga semakin
baik. Kemampuan kerja yang baik akan menghasilkan keluaran organisasi yang lebih baik. Dimana salah satu keluaran itu tercermin dari semangat kerja
pegawai, Nitisemito, 2002. Jadi cukup beralasan bahwa semangat kerja pegawai dipengaruhi oleh
tersedianya kondisi lingkungan kerja, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial budaya untuk menciptakan semangat kerja yang baik.
Perlu diketahui bahwa setiap organisasi akan memiliki iklim organisasi yang berbeda. Keanekaragaman pekerjaan yang dirancang di dalam organisasi,
atau sifat individu yang ada akan menggambarkan perbedaan tersebut. Semua organisasi tentu memiliki strategi dalam memanajemen SDM.
Robbins 2004 menyatakan bahwa, ”Ada dua tipe iklim organisasi, yaitu: 1 Iklim organisasi terbuka, semangat kerja karyawan sangat tinggi, dorongan
pimpinan untuk memotivasi karyawannya agar berprestasi sangat besar; sedangkan rutinitas administrasi rendah, karyawan yang meninggalkan
pekerjaan seperti bolos, ijin dan sebagainya juga rendah, perasaan terpaksa untuk bekerja juga rendah; dan 2 Iklim organisasi tertutup, semangat kerja
karyawan sangat rendah, dorongan pimpinan untuk memotivasi karyawannya berprestasi sangat rendah, sedangkan rutinitas administratif tinggi, karyawan
yang meninggalkan pekerjaan tinggi, perasaan terpaksa untuk bekerja juga tinggi”.
Iklim organisasi yang terbuka memacu karyawan untuk mengutarakan
kepentingan dan ketidakpuasan tanpa adanya rasa takut akan tindakan balasan dan perhatian. Ketidakpuasan seperti itu dapat ditangani dengan cara yang
positif dan bijaksana. Iklim keterbukaan, bagaimanapun juga hanya tercipta jika
Universitas Sumatera Utara
28
semua anggota memiliki tingkat keyakinan yang tinggi dan mempercayai keadilan tindakan.
Iklim organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi
penentuan tingkah laku anggota selanjutnya. Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan, dibangun dan dihargai oleh organisasi. Organisasi harus
menciptakan iklim yang mendorong manajemen karir yang komprehensif. Contohnya adalah sebuah organisasi yang mengenalkan suatu sistem penilaian kerja yang
menitikberatkan pada pengembangan, Simamora, 2001. Iklim organisasi merupakan hal yang perlu mendapat perhatian seorang
pimpinan karena faktor tersebut sedikitnya ikut mempengaruhi tingkah laku pegawai. Dengan demikian hendaknya organisasi yang berkembang secara dinamis akan
berdampak positif bagi bagi kelangsungan dan keuntungan organisasi. salah satu cara dalam pengembangan organisasi adalah tercapainya iklim organisasi yang kondusif.
Iklim tidak dapat disentuh namun ia ada seperti udara dalam ruangan berputar dan berpengaruh terhadap kejadian di suatu organisasi. Membahas tentang iklim
organisasi, kita sebenamya sedang membahas sifat-sifat atau ciri yang di rasa dalam lingkungan kerja dan timbul terutama karena kegiatan organisasi yang dilakukan
secara sadar atau tidak, dan yang dianggap mempengaruhi tingkah laku kemudian. Dengan kata lain, iklim dapat dipandang sebagai ”kepribadian” organisasi seperti
yang dilihat oleh para anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
29
Dari uraian di atas, iklim organisasi dapat memberikan pengaruh pada perilaku pegawai dan pada akhirnya akan mempengaruhi semangat kerja pegawai tersebut.
Apabila semangat kerja pegawai menurun, akan berdampak negatif terhadap perkembangan suatu organisasi. Hal ini disebabkan oleh menurunnya moral kerja dari
pegawai karena adanya perasaan tidak puas terhadap cara-cara yang dipergunakan oleh pemimpin untuk menggerakkan bawahannya, Wirawan, 2005.
Bagi kebanyakan pegawai, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan
mendukung menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No.7 Tahun 2006 dinyatakan
bahwa, “ Sarana kerja adalah fasilitas yang secara langsung berfungsi sebagai penunjang proses penyelenggaraan instansi pemerintahan dalam mencapai
sasaran yang ditetapkan, antara lain: ruangan kantor, perlengkapan kerja, dan kendaraan dinas. Sedangkan prasarana kerja adalah fasilitas yang secara tidak
langsung berfungsi menunjang terselenggaranya suatu proses kerja aparatur dalam meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya,
seperti gedung kantor, rumah jabatan dan rumah instansi“. Sedarmayanti 2001 menyatakan bahwa, “Lingkungan kerja fisik adalah
semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung“. Punya banyak teman ditempat kerja sangat menyenangkan. Selain bisa
bertukar pikiran, makan siang bersama, sampai menghilangkan penat dengan bercanda di saat senggang. Akan tetapi setiap orang tentu memiliki karakter yang
berbeda-beda. Sehingga seseorang harus pintar-pintar menghadapi rekan yang mungkin memiliki sikap yang menyebalkan. Lingkungan kerja yang baik dapat
Universitas Sumatera Utara
30
tercipta dari keharmonisan hubungan pegawai dengan pegawai lain dalam suatu organisasi.
Di samping itu, lingkungan kerja fisik merupakan faktor lain yang mempengaruhi lingkungan kerja secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
berkaitan dengan lingkungan kerja fisik adalah ketersediaan sarana dan prasarana di tempat kerja tersebut.
I.6. Hipotesis