UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 4-5 TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI PAUD CERIA DESA KUTA PINANG KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

i

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

USIA 4-5 TAHUN D E N GA N MEN GG U N A K A N M E T O D E

DEMONSTRASI DI PAUD CERIA DESA KUTA PINANG

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

RAYANI SINAGA

NIM: 1123371043

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Rayani Sinaga, NIM. 1123371043 : Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2015/2016. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Masalah dalam penelitian ini yaitu kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun dalam mengenal bentuk-bentuk geometri masih rendah karena kurangnya kegiatan yang dapat merangsang daya pikir secara interaktif di PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 4-5 melalui metode bermain demonstrasi.

Kemampuan Kognitif menurut Cavanagh (dalam Agustin dan Muslihuddin 2008:11) “Koginitif merupakan bagian intelegensi yang merujuk pada penerimaan, pemikiran, pengingatan, pengkhayalan, pengambilan keputusan, dan penalaran”. Metode demonstrasi menurut Sumantri (dalam Roestiyah 2008:82) adalah “cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru dan kemudian diikuti oleh anak”.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah anak usia 4-5 tahun (kelompok A) berjumlah 15 orang. Objek penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan kognitif anak mengenal bentuk-bentuk geometri dengan menggunakan metode demonstrasi . Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian membuktikan adanya peningkatan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk-bentuk geometri melalui metode demonstras anak secara keseluruhan pada tiap siklusnya yaitu Siklus I dalam dua kali pertemuan meningkat sebesar 6,67% yaitu dari 58,89 % menjadi 65,56%, dan pada akhir Siklus II kemampuan rata-rata seluruh anak sudah mencapai mencapai 84,44%, dimana tingkat kemampuan ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti yaitu ≥84%. Disimpulkan bahwa metode demonstrasi meningkatkan kemampuan kognitif danak usia 4-5 tahun dalam mengenal bentuk-bentuk geometri di PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2015/2016


(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

Skripsi ini berjudul : “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2015/2016”.

Disadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Oleh sebab itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan dan penyempurnaannya. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian. Terima Kasih.

Medan, 05 April 2016 Penulis

RAYANI SINAGA NIM : 1123371043


(6)

i

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan skipris ini, penulis mendapat banyak bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor UNIMED. 2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan FIP UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi MS, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan

4. Bapak Drs. Aman Simaremare MS, selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan.

6. Ibu Dra.Rosdiana, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersusah payah dalam membimbing dan mengarahkan penulis selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini.

7. Dosen Penguji Bapak Prof.Dr.Yusnadi, Dr.YasaratodoWau,MPd Drs. Elizon Nainggolan M,Pd yang telah memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat tersusun lebih baik lagi dan diletakkan di perpustakaan UNIMED.

8. Bapak dan Ibu dosen dan pegawai Jurusan PLS FIP UNIMED yang telah turut membantu kelancaran penulis di dalam penyusunan skripsi ini.

9. Ayahanda tercinta Bpk, Efendi Sinaga dan ibunda tercinta Ibu Ruminah serta kakak, abang, dan adikku tersayang yang telah


(7)

ii

mendukung dan memberikan pengorbanan, dorongan, semangat, kasih sayang, serta doa yang tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10. Ibu Dra.Hj. Dewi Iriani, M.Pd selaku Ketua PKBM DIRA’S yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti perkuliahan pada program Konversi PLS.

11. Ibu Rosmawita, Nur’Ainun Damanik, Rahmawati, Sri muliyani, Desi selaku Kepala Sekolah dan rekan Guru PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang Bedagai yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi, waktu, dan juga memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

12. Surya Indrawati M.Pd yang telah menyelesaikan skripsi dengan baik. 13. Rona Rives R.Sihombing, Farida Has, Katarina Siallagan teman

seperjuangan selama penyusunan skripsi, serta seluruh teman-teman di kelas konversi PLS, Rusmawati, Binsar Damanik S.Pd Putri Sri Winda gultom, Listar Siahaan, Mutiara Ginting, Lisna , Fahmi, Ayu, Tantri , Evi, Mega, Ratna Sari, Lasmaida Manullang, Litta, Liza Terima Kasih telah banyak memberikan solusi dan motivasi selama penyusunan, suka duka bersama selama berkuliah dan belajar.

Medan, April 2016 Penulis

RAYANI SINAGA NIM : 1123371043


(8)

i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Kemampuan Kognitif Anak ... 8

2.1.1.1 Pengertian Kemampuan Kognitif Anak ... 8

2.1.1.2 Klasifikasi Kemampuan Kognitif Anak ... 10

2.1.1.3 Karakteristik Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun ... 12

2.1.2 Pembelajaran Geometri Anak Usia Dini ... 14

2.1.2.1 Pengertian Geometri ... 14

2.1.2.2 Pengenalan Konsep Bentuk Geometri Pada Anak Usia Dini ... 15

2.1.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Anak Mengenal Bentuk Geometri ... 15

2.1.2.4 Jenis-Jenis Bentuk Geometri Yang Diajarkan Pada Anak Usia Dini ... 16


(9)

ii

2.1.3.1 Pengertian Metode Demonstrasi ... 17

2.1.3.2 Tujuan Metode Demonstrasi ... 18

2.1.3.3 Manfaat Metode Demonstrasi ... 18

2.1.3.4 Prinsip-Prinsip Penerapan Metode Demonstrasi ... 18

2.1.3.5 Langkah-Langkah Metode Demonstrasi ... 19

2.1.3.6 Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi ... 21

2.2 Kerangka Berpikir ... 23

2.3 Hipotesis Tindakan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 25

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 25

3.4 Desain Penelitian ... 25

3.5 Prosedur Penelitian ... 27

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.7 Teknik Analisis Data ... 38

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 41

4.2 Pembahasan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 58


(10)

i DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-kisi Instrumen Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Bentuk-Bentuk Geometri Dengan Menggunakan

Metode Demonstrasi ... 36 3.2 Penilaian Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Bentuk-

Bentuk Geometeri ... 37 3.3 Penilaian Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dengan

Menggunakan Metode Demonstrasi ... 37 3.4. Kriteria Penilaian ... 39 3.5 Jadwal Waktu Penelitian ... 40 4.1 Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Bentuk Geometri pada

Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ... 45 4.2 Rekapitulasi Kemampuan Kognitif Anak Mengenal Bentuk-Bentuk

Geometri pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ... 46 4.3 Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Bentuk Geometri pada

Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ... 50 4.4 Rekapitulasi Kemampuan Kognitif Anak Mengenal Bentuk-Bentuk

Geometri pada Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ... 51 4.5 Kemampuan rata-rata seluruh anak Pada Siklus I dan Siklus II ... 52


(11)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Alur PTK Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ... 26 4.1 Grafik Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Mengenal

Bentuk-bentuk Geometri pada Siklus I Pertemuan-1 dan 2 ... 46 4.2 Grafik Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Mengenal

Bentuk-bentuk Geometri pada Siklus II Pertemuan-1 dan 2... 52


(12)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Nama Anak Usia 5-6 Tahun PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2015/2016. Lampiran 2 : Lembar Observasi Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun

PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2015/2016

Lampiran 3 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Kegiatan Demonstrasi. Lampiran 4 : Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Lampiran 5 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Dalam Kegiatan Demonstrasi Lampiran 6 : Hasil Pengamatan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal

Bentuk-bentuk Geometri

Lampiran 7 : Foto Dokumentasi Kegiatan Demonstrasi Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian dari FIP UNIMED Medan

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian dari PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang Bedagai.


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.Pendidikan bagi anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang dilakukan pada anak baru lahir sampai dengan 6 tahun. Upaya yang dilakukan adalah dengan caramenstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak.

Stimulasi memang sangat penting diberikan pada anak usia dini sejak baru dilahirkan. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Mutiah (2010:5) bahwa “Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting dilakukan, karena dalam pendidikan tersebut merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia, sehingga peletak dasar budi pekerti luhur, kepandaian, dan keterampilan”. Hasil penelitian menyebutkan apabila anak jarang disentuh, jarang diberikan rangsangan baik visual, verbal maupun kinestetik maka perkembangan otaknya 20% sampai 30% lebih kecil dari ukuran normal anak seusianya. Perkembangan intelektual anak usia 4 tahun telah mencapai perkembangan otak sebesar 40% dan pada usia 8


(14)

2

tahun mencapai 50% serta pada usia sekitar 18 tahun perkembangan otaknya sudah mencapai 100%.

Salah satu aspek perkembangan yang perlu mendapatkan stimulus dengan baik adalah aspek kognitif anak.Menurut Cavanagh (dalam Agustin dan Muslihuddin, 2008:11) “Kognitif merupakan bagian intelegensi yang merujuk pada penerimaan, penafsiran, pemikiran, pengingatan, pengkhayalan, pengambilan keputusan, dan penalaran.Dengan kemampuan kognitif inilah individu mampu memberikan respon terhadap kejadian yang terjadi secara internal dan eksternal”.

Kemampuan kognitif biasanya selalu berhubungan erat dengan ilmu matematika.Matematika merupakan salah satu jenis pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Pengetahuan matematika sudah dapat dikenalkan dan diajarkan pada anak usia dini. Seperti yang dikemukakan Sudaryanti (2006:3) bahwa “Tujuan utama pengenalan matematika adalah untuk mengembangkan aspek perkembangan dan kecerdasan anak dengan menstimulasi otak untuk berpikir logis dan matematis”.

“Pada pembelajaran matematika terdapat materi tentang pengenalan bentuk-bentuk geometri yang merupakan salah satu standar isi pembelajaran matematika yang direkomendasikan oleh NCTM-National Council Of The Teacher Of Matematics”(Triharso, 2013:50).

Pembelajaran geometri merupakan hal yang penting bagi anak karena anak dapat menganalisa karakteristik dan sifat-sifat bentuk geometri dua atau tiga dimensi dalam mengembangkan argumentasi matematika mengenai hubungan-hubungan geometri (Sriningsih, 2009:56).


(15)

3

Membangun konsep geometri pada anak dimulai dengan mengidentifikasi bentuk, menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar biasa seperti : lingkaran, persegi, segitiga, persegi panjang, belah ketupat, trapesium dan jajaran genjang. Seperti yang dipersyaratkan dalam Permendikbud No.137 Tahun 2014 tentang Standar PAUD pada aspek berpikir logis, bahwa tingkat pencapaian perkembangan anak usia 4-5 tahun yaitu “Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi, bentukatau warna atau ukuran”. Secara rinci juga dijelaskan bahwa perkembangan dasar anak usia 4-5 tahunadalahmampu mengenal bentuk-bentuk geometri dengan indikator yaitu “Anak mampu menyebutkan dan mengelompokkan bentuk-bentuk geometri berupa lingkaran, segitiga dan segiempat”(Depdiknas, 2009).

Fenomena yang terjadi di lapangan sungguh berbeda dengan harapan dan standar pendidikan anak usia dini. Salah satunya adalah penyelenggaraan pembelajaran di PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2015/2016yang memiliki kendala yaitu masih rendahnya kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun dalam mengenal bentuk-bentuk geometri seperti menyebutkan bentuk segi tiga, segi empat, lingkran, dan membuat bentuk-bentuk geometri dengan menggunakan plastisin. Hal ini didukung oleh observasi awal, dimana dari jumlah keseluruhan murid 15 anak, hanya ada 2 anak (13,33%) yang sudah bisa mengenal dan membuatbentuk-bentuk geometri dengan menggunakan plastisin. Secara sederhana berupa lingkaran, segitiga dan segiempat, sementara yang lainnya sebanyak 13 anak (86,67%) hanya mampu mengenal satu atau dua bentuk geometri, bahkan diantaranya ada yang sama sekali belum bisa mengenal bentuk-bentuk geometri dasar.


(16)

4

Kemampuan anak usia 4-5 yang masih rendah dalam mengenal bentuk-bentuk geometri di PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang Bedagaidisebabkan penerapan proses pembelajaran yang dilakukan selama ini belum maksimal. Media yang digunakan guru selama ini hanya berupa papan tulis dan gambar-gambar bentuk geometriyang tentunya kurang menarik perhatian anak saat pembelajaran berlangsung. Metode pengajaran yang diterapkan juga hanya sebatas metode ceramah yaitu guru hanya bercerita di depankelas menerangkan gambar-gambar bentuk gemetri.Akibatnya anak menjadi cepat bosan, banyak anak yang bercerita dengan teman, dan ada yang bermain sendiri.Selain itu anak-anak lebih sering dibebani dengan tugas atau PR dengan caramengerjakan dan mengulang-ulang lembar kertas anak tanpa diselingi dengan kegiatan bermain.

Dalam usaha mencapai suatu pemahaman yang benar dalam pembelajaran geometri, guru seyogianya membutuhkan metode yang tepat.Salah satu yang direkomendasikan dan dianggap dapat meningkatkan pemahaman konsep geometri dalam mengenal bentuk-bentuk geometri adalah dengan menggunakan metode demonstrasi.

Dipilihnya metode demonstrasi karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode ceramah.Kelebihan metode demonstrasi menurut Roestiyah(2008:87) yaitu “Perhatian anak lebih terpusat, meminimalisir kesalahan yang mungkin dilakukan anak dan mampu diatasi oleh guru serta dapat memotivasi anak saat belajar”. Lebih lanjut dijelaskan oleh Djamarah (2008:67)“Agar metode demonstrasi akan dapat dilakukan dengan efektifsebaiknya dipilih alat peraga yang disenangi anak misalnya menggunakan


(17)

5

plastisin untuk membuat bentuk-bentuk geometri”.Kemampuan anak mengenal bentuk geomeri melalui metode demonstrasi dengan menggunakan plastisinterbuktimeningkat dari 45% menjadi 80% sebagaimana hasil penelitian oleh Masyhur di TK Remaja, Desa Poowo Kabupaten Bone Bolango.

Berdasarkan upaya yang dipertimbangkan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :“Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang BedagaiTahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kognitif anak, antara lain :

1. Kurang tersedianya media pembelajaran pengenalan geometri yaitu guru hanya menggunakan media papan tulis dan gambar-gambaryang kurang menarik perhatian anak.

2. Kegiatan pembelajaran pengenalan bentuk-bentuk geometri yang tidak diselingi dengan kegiatan bermain. Selama ini guru lebih terfokus melalui pemberian tugas atau PR dalam bentuk lembar kertas anak.

3. Belum diterapkannya metode demonstrasi yaitu memperagakan cara membuat plastisin berbentuk geometri yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan anak dalam pembelajaran geometri.


(18)

6

1.3 Pembatasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini tidak menjadi meluas, maka perlu dilakukan pembatasan terhadap masalah-masalah yang telah diidentifikasikan di atas.Adapun masalah penelitian ini dibatasi pada : “Penggunaan metode demonstrasi melalui peragaan bentuk-bentuk geometri dengan menggunakan plastisin untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun”.

1.4 Rumusan Masalah

Dengan ditetapkannya batasan masalah tersebut di atas, makayang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan penggunaan metode demonstrasi melalui peragaan bentuk-bentuk geometri menggunakan plastisin dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahundi PAUD Ceria Desa Kuta Pinang Kabupaten Serdang BedagaiTahun Ajaran 2015/2016 ?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif anak usia 4-5 dalam mengenal bentuk-bentuk geometri melalui penggunaan metode demonstrasi.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut :


(19)

7

Memberi sumbangan ilmiah di bidang ilmu pendidikan anak usia dini tentang peningkatan kemampuan kognitif anak usia dini dalam pembelajaran geometri.

1.6.2 Manfaat praktis: a. Bagi guru

Menambah wawasan guru dalam menerapkan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk-bentuk geometri.

b. Bagi siswa

Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini anak dalam menyebutkan, menunjukkan dan mengelompokkan bentuk-bentuk geometri melalui metode demonstrasi

c. Bagi sekolah

Memberikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas anak didik dalam mengembangan kemampuan kognitifnya dengan berpikir secara logis dan matematis.

d. Bagi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

Memberikan sumbangan pemikiran dan inspirasi untuk meningkatkan kualitas program pembelajaran bagi pengembangan profesi guru.

e. Bagi peneliti

Sebagai bahan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang kemampuan kognitifanakdalam mengenal bentukgeometri.


(20)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan rata-rata seluruh anak dalam mengenal bentuk-bentuk geometri pada Siklus I melalui dua kali pertemuan mengalami peningkatan sebesar 6,67% yaitu dari 58,89 % menjadi 65,56%, namun hasil ini belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu ≥84%.Masalah yang ditemui pada Siklus I antara lain : suasana kelas belum kondusif, anak terlihat kurang antusias, penjelasan setiap tahapan kurang dipahami anak.

2. Pada Siklus II dilakukan upaya perbaikan dengan caramengkondusifkan suasana kelas, merangsang daya pikir melalui kegiatan tebak gambar, dan memperjelas setiap tahapan demonstrasi. Hasilnya kemampuan rata-rata seluruh anak pada pertemuan-2 mencapai 84,44%, dimana tingkat kemampuan ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti yaitu ≥84%.

3. Metode demonstrasi selain meningkatkan kemampuan kognitif dalam pembelajaran geometri, juga memberi manfaat lain yaitu meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam memecahkan suatu permasalahan sesuai pengalaman dan kesan yang didapat selama berinteraksi dalam kegiatan demonstrasi.


(21)

58

5.2Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, peneliti mencoba memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru PAUD hendaknya menerapkan metode demonstrasi ini secara konsisten agar kemampuan kognitif dalam pembelajaran geometri semakin berkembang lebih baik.

2. Sekolah hendaknya selalu mendukung kegiatan guru dalam mengintensifkan setiap program pembelajaran melalui metode demonstrasi.

3. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan, terlebih dahulu harus mempersiapkan segala sesuatunya secara matang baik peralatan maupun media yang digunakan agar tidak ditemui kendala yang berarti saat menerapkan metode demonstrasi.


(22)

59

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Aqib, Z. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru..Bandung: Yrama Widya. Ariyanti, Fitri, dkk. (2007). Diary Tumbuh Kembang Anak Usia 0-6 Tahun.

Bandung: Read Publishing House.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Agustin dan Muslihuddin. (2008). Mengenali Dan Mengembangkan Potensi Kemampuan Jamak Anak Usia Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal. Bandung: Rizqi Press

Djamarah, Syaiful. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gunarti, Winda dkk.2010.Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak UsiaDini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Haryadi, Moh. 2009. Statistik Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Jamaris, Martini. 2006.Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta : Gramedia.

Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Lestari, K, W. 2011. Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini, Direktorat Jendral Pendidikan AUD Nonformal dan Informal. Jakarta. . Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran di Taman kanak-Kanak.Jakarta :

Rineka Cipta.

Musfiroh, Takdirotun. 2005. Bermain Ssambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana

Perdana Media Group

Negoro dan Harahap. 2010. Ensiklopedia Matematika. Bogor: Ghalia Indonesia. Prihandoko, Cahya. 2006. Memahami Konsep Matematika secara Benar dan

Menyajikan dengan Menarik. Jakarta: Depdiknas.


(23)

60

Poerwadarminta, W.J.S. 2007.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Robbins S.P. dan Timothy A.J. 2009, Perilaku Organisasi, Edisi 12, Diterjemahkan oleh Diana Angelica, Salemba Empat, Jakarta.

Roestiyah.N.K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sriningsih, N. (2009). Pembelajaran Matematika Terpadu Anak Usia Dini.Bandung : Pustaka Sebelas.

Sudaryanti. 2006. Modul Pengenalan Matematika Anak Usia Dini. Yogyakarta: UNY.

Suhendra, Suwarma. 2006. Kapita Selekta Matematika. Bandung : UPI Press Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini, Pengantar Dalam

Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat.

Triharso, Agung, 2013. Permainan Kreatif &Edukatif Untuk Anak Usia Dini, Yogyakarta : Andi.

Wardhani, IGAK dan Kuswaya Wihardit, 2008.Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

Wiraatmadja,Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Skripsi :

Masyhur, Munawira. 2013. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Bangun Datar Sederhana Melalui Metode Demonstrasi di Kelompok B Taman Kanak-Kanak Remaja Desa Poowo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Tahun Ajaran 2013/2014.Skripsi (Online). FIP, UNG, dalam http://eprints.ung.ac.id/322/, diakses tanggal 18 Maret 2015.


(24)

61

Peraturan Perundang-Undangan :

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No.137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Permendikbud.

Website :

Elizar.2011. Keunggulan Metode Demonstrasi (Online). Tersedia pada: http://ariesforfreedom.blogspot.com/2011/01/ptk-metode-demon-strasi.html, diakses tanggal 23 \Maret 2015.

Susilo, S. Kurikulum PAUD (Online). Tersedia pada .http://kurikulumpaud.blogspot.com/2013/07/pengertian-kognitif-pada-paud.html, diakses tanggal 05 Oktober 2015.

Widiyanto, R. 2012. Pentingnya Kecerdasan Spasial dalam Pembelajaran

Geometri.(Online).Tersedia pada: http://rendikwidiyanto.

wordpress.com/2012/11/07/pentingnya-kecerdasan-spasial-dalam-pembelajaran-geometri, diakses tanggal 19 \Maret 2015.


(1)

Memberi sumbangan ilmiah di bidang ilmu pendidikan anak usia dini tentang peningkatan kemampuan kognitif anak usia dini dalam pembelajaran geometri.

1.6.2 Manfaat praktis: a. Bagi guru

Menambah wawasan guru dalam menerapkan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk-bentuk geometri.

b. Bagi siswa

Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini anak dalam menyebutkan, menunjukkan dan mengelompokkan bentuk-bentuk geometri melalui metode demonstrasi

c. Bagi sekolah

Memberikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas anak didik dalam mengembangan kemampuan kognitifnya dengan berpikir secara logis dan matematis.

d. Bagi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

Memberikan sumbangan pemikiran dan inspirasi untuk meningkatkan kualitas program pembelajaran bagi pengembangan profesi guru.

e. Bagi peneliti

Sebagai bahan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang kemampuan kognitifanakdalam mengenal bentukgeometri.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan rata-rata seluruh anak dalam mengenal bentuk-bentuk geometri pada Siklus I melalui dua kali pertemuan mengalami peningkatan sebesar 6,67% yaitu dari 58,89 % menjadi 65,56%, namun hasil ini belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu ≥84%.Masalah yang ditemui pada Siklus I antara lain : suasana kelas belum kondusif, anak terlihat kurang antusias, penjelasan setiap tahapan kurang dipahami anak.

2. Pada Siklus II dilakukan upaya perbaikan dengan caramengkondusifkan suasana kelas, merangsang daya pikir melalui kegiatan tebak gambar, dan memperjelas setiap tahapan demonstrasi. Hasilnya kemampuan rata-rata seluruh anak pada pertemuan-2 mencapai 84,44%, dimana tingkat kemampuan ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti yaitu

≥84%.

3. Metode demonstrasi selain meningkatkan kemampuan kognitif dalam pembelajaran geometri, juga memberi manfaat lain yaitu meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam memecahkan suatu permasalahan sesuai pengalaman dan kesan yang didapat selama berinteraksi dalam kegiatan demonstrasi.


(3)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, peneliti mencoba memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru PAUD hendaknya menerapkan metode demonstrasi ini secara konsisten agar kemampuan kognitif dalam pembelajaran geometri semakin berkembang lebih baik.

2. Sekolah hendaknya selalu mendukung kegiatan guru dalam mengintensifkan setiap program pembelajaran melalui metode demonstrasi.

3. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan, terlebih dahulu harus mempersiapkan segala sesuatunya secara matang baik peralatan maupun media yang digunakan agar tidak ditemui kendala yang berarti saat menerapkan metode demonstrasi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Aqib, Z. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru..Bandung: Yrama Widya. Ariyanti, Fitri, dkk. (2007). Diary Tumbuh Kembang Anak Usia 0-6 Tahun.

Bandung: Read Publishing House.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Agustin dan Muslihuddin. (2008). Mengenali Dan Mengembangkan Potensi Kemampuan Jamak Anak Usia Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal. Bandung: Rizqi Press

Djamarah, Syaiful. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gunarti, Winda dkk.2010.Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak UsiaDini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Haryadi, Moh. 2009. Statistik Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Jamaris, Martini. 2006.Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta : Gramedia.

Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Lestari, K, W. 2011. Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini, Direktorat Jendral Pendidikan AUD Nonformal dan Informal. Jakarta. . Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran di Taman kanak-Kanak.Jakarta :

Rineka Cipta.

Musfiroh, Takdirotun. 2005. Bermain Ssambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana

Perdana Media Group

Negoro dan Harahap. 2010. Ensiklopedia Matematika. Bogor: Ghalia Indonesia. Prihandoko, Cahya. 2006. Memahami Konsep Matematika secara Benar dan

Menyajikan dengan Menarik. Jakarta: Depdiknas.


(5)

Poerwadarminta, W.J.S. 2007.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Robbins S.P. dan Timothy A.J. 2009, Perilaku Organisasi, Edisi 12, Diterjemahkan oleh Diana Angelica, Salemba Empat, Jakarta.

Roestiyah.N.K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sriningsih, N. (2009). Pembelajaran Matematika Terpadu Anak Usia Dini.Bandung : Pustaka Sebelas.

Sudaryanti. 2006. Modul Pengenalan Matematika Anak Usia Dini. Yogyakarta: UNY.

Suhendra, Suwarma. 2006. Kapita Selekta Matematika. Bandung : UPI Press Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini, Pengantar Dalam

Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat.

Triharso, Agung, 2013. Permainan Kreatif &Edukatif Untuk Anak Usia Dini, Yogyakarta : Andi.

Wardhani, IGAK dan Kuswaya Wihardit, 2008.Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

Wiraatmadja,Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Skripsi :

Masyhur, Munawira. 2013. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Bangun Datar Sederhana Melalui Metode Demonstrasi di Kelompok B Taman Kanak-Kanak Remaja Desa Poowo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Tahun Ajaran 2013/2014.Skripsi (Online). FIP, UNG, dalam http://eprints.ung.ac.id/322/, diakses tanggal 18 Maret 2015.


(6)

Peraturan Perundang-Undangan :

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No.137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Permendikbud.

Website :

Elizar.2011. Keunggulan Metode Demonstrasi (Online). Tersedia pada: http://ariesforfreedom.blogspot.com/2011/01/ptk-metode-demon-strasi.html, diakses tanggal 23 \Maret 2015.

Susilo, S. Kurikulum PAUD (Online). Tersedia pada .http://kurikulumpaud.blogspot.com/2013/07/pengertian-kognitif-pada-paud.html, diakses tanggal 05 Oktober 2015.

Widiyanto, R. 2012. Pentingnya Kecerdasan Spasial dalam Pembelajaran

Geometri.(Online).Tersedia pada: http://rendikwidiyanto.

wordpress.com/2012/11/07/pentingnya-kecerdasan-spasial-dalam-pembelajaran-geometri, diakses tanggal 19 \Maret 2015.