Ayat 4: Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Adapun hal yang dapat disimpulkan dari Undang-Undang tersebut ialah bahwa perseroan diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab
sosial dan lingkungan dan adanya sanksi bagi perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban tersebut. Akan tetapi, Undang-Undang tersebut
hanya terbatas pada perusahaan bisnis yang berbasis sumber daya alam, seperti yang tertulis pada ayat 1. Pasal ini banyak menimbulkan masalah
terutama stakeholder yang terpengaruh dengan pengertian perusahaan
yang hanya terbatas pada bidang sumber daya alam saja. Untuk mengurangi masalah tersebut, sebaiknya pemerintah segera mengeluarkan
Undang-Undang Perseroan Terbatas yang lebih aplikatif dan konstruktif, sehingga pengaturan CSR tidak merugikan
stakeholder.
b. Komponen Dasar Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility
John Elkington 1997 yang dikutip oleh Hasibuan dan Sedyono 2006: 73, menyatakan bahwa
corporate social responsibility dibagi menjadi tiga komponen utama, yaitu: people, profit, dan planet. Ketiga
komponen inilah yang dijadikan sebagai dasar perencanaan, implementasi, dan evaluasi program
corporate social responsibilityi yang kemudian dikenal dengan
triple bottom line.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 The Triple Bottom Line of Corporate Social Responsibility
People Profit
Planet Definisi
Sebuah bisnis harus bertanggung
jawab untuk memajukan dan
mensejahterakan masyarakat sosial
serta seluruh stakeholdernya.
Perusahaan tidak boleh hanya
memiliki keuntungan bagi
organisasinya saja, tetapi harus dapat
memberikan kemajuan
ekonomi bagi para stakeholdernya.
Perusahaan harus dapat menggunakan
sumber daya alam dengan sangat
bertanggung jawab dan menjaga
keadaan lingkungan serta memperkecil
jumlah limbah produksi.
Jenis Kegiatan
Kegiatan kedermawanan
yang dilakukan secara tulus untuk
membangun masyarakat dan
sumber daya manusia.
Tindakan perusahaan untuk
terjun langsung di dalam masyarakat.
Penerapan proses produksi yang
bersih, aman, dan bertanggung jawab.
Contoh - Beasiswa
pendidikan. - Sumbangan
bencana alam - Bantuan modal
dan kredit. - Pemberdayaan
tenaga lokal. - Pengelolaan
limbah. - Kampanye
lingkungan hidup. Sumber:
CSR Communication: A Challenge On Its Own, Economic Business Accounting Review
Triple bottom line merupakan sinergi dari tiga elemen yang merupakan komponen dasar dari pelaksanaan dasar
Corporate Social Responsibility. Triple bottom line sering dijadikan acuan dalam program Corporate Social
Responsibility. Teguh Prambudi 2006: 13, menyebutkan program- program
Corporate Social Responsibility dapat dikelompokkan atas tiga aspek, yaitu:
1 Program Sosial Program sosial merupakan program perusahaan yang melakukan
kegiatan kedermawanan untuk membangun masyarakat dan meningkatkan taraf hidup manusia. Di dalam program sosial ada
Universitas Sumatera Utara
berbagai macam program yang dapat dijalankan oleh perusahaan, diantaranya: sumbangan kepada korban bencana alam, beasiswa
pendidikan, dan pelayanan kesehatan umum. 2 Program Lingkungan
Program lingkungan merupakan program perusahaan yang bertujuan untuk menjaga ekosistem dan lingkungan agar terjaga dari kerusakan
dan meminimalisir terjadinya polusi akibat dari aktivitas perusahaan. Program lingkungan memiliki berbagai program yang dapat dijalankan
oleh perusahaan, yaitu penanaman pohon, kampanye lingkungan hidup, dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
3 Program Ekonomi Pada saat ini, perusahaan pada aktivitasnya tidak lagi berusaha untuk
meningkatkan nilai keuntungan sebesar-besarnya, akan tetapi harus dapat memberikan kemajuan ekonomi bagi para
stakeholdernya. Program ekonomi merupakan program perusahaan yang melakukan
tindakan untuk terjun langsung di dalam masyarakat untuk membantu memperkuat ketahanan ekonomi dan menjadikan masyarakat yang
tangguh dan mandiri.
5. Nilai Perusahaan