gerakan saluran cerna, luas permukaan saluran cerna, waktu pengosongan lambung dan waktu transit dalam usus, serta banyaknya buluh darah pada tempat
absorpsi. d.
Faktor Lain-lain Faktor lain-lain yang berpengaruh terhadap proses absorpsi obat antara
lain adalah umur, diet makanan, adanya interaksi obat dengan senyawa lain dan adanya penyakit tertentu Siswandono, 1995.
2.2 Struktur Membran Sel
Sebelum obat yang diberikan dapat mencapai tempat kerjanya dalam konsentrasi efektif, obat tersebut harus menembus sejumlah pembatas atau
barrier. Barrier ini pada dasarnya merupakan membran-membran biologis seperti epitel lambung usus, paru-paru, darah, dan otak. Membran tubuh pada
umumnya digolongkan menjadi tiga tipe utama : a membran yang terdiri dari beberapa lapisan sel, seperti kulit; b membran yang terdiri dari satu lapis sel,
seperti epitel usus halus; c membran yang tebalnya kurang dari satu lapis sel, seperti membran dari suatu sel tunggal. Dalam banyak hal obat harus melalui
lebih dari satu tipe membran tersebut sebelum obat tersebut mencapai tempat kerjanya. Sebagai contoh suatu obat yang dimakan secara oral harus menembus
membran lambung-usus lambung, usus halus, dan usus besar, dapat masuk ke dalam sirkulasi umum, melewati organ atau jaringan dimana obat tersebut
mempunyai afinitas, dapat masuk kedalam jaringan tersebut, dan kemudian msuk kedalam sel-sel individualnya Ansel, 1989.
Penelitian Dawson dan Danielli 1936-1943 serta Stein dan Danielli 1956 mengemukakan suatu lembaran lipida protein sebagai model membran.
Model membran tersebut terdiri dari dua basal lipida monomolekular yang terdiri dari fosfolipida, tetapi juga kolesterol yang kutub hidrofobnya menghadap ke
bagian dalam, dan kutub hidrofilnya merupakan basal protein berada di fasa berair. Dua kutub hidrofil mengandung protein dan ujung fosfolipid yang polar
salah satu diantaranya yang berada pada permukaan luar mempunyai lapisan protein globular mengelilingi daerah pusat hidrofob. Tetapi tampaknya susunan
Universitas Sumatera Utara
statis tersebut bukan merupakan protein dan lipida dalam membran seluler yang hidup.
Dalam konsep mosaik cair, matrik membran terdiri atas dua lapisan lipida protein globular yang tidak berkesinambungan dan saling menyesuaikan menurut
susunan yang teratur atau tidak teratur. Gugusan polarnya terletak pada permukaan membran yang kontak dengan cairan intra atau ekstraseluler,
sedangkan gugus non polar menghadap ke arah dalam. Pori-pori yang tampak pada sumbu utama protein globuler tebalnya ± 85 Angstrom. Model ‘Mosaik
Cair’ konsisten tentang eksistensi dari chanel-chanel ion khusus dan reseptor- reseptor di dalam dan di sepanjang membran-membran permukaan Syukri, 2002.
Gambar 1. Stuktur Membran Sel
2.3 Usus Halus