Persamaan Michaelis Menten Dan Lineweaver-Burk Plot

2.7.4 Penggunaan Klinik

Sebagai golongan antiinflamasi asam mefenamat sebagian besar telah diuji dalam pengobatan jangka pendek pada osteoarthritis dan rheumatoid arthritis dan tidak ada keuntungan yang lebih dibandingkan NSAID yang lainnya Gillman, 1996. Penggunaan asam mefenamat di indikasikan hanya sebagai analgesik dan untuk mengurangi gejala-gejala dari prymary dysmenorrhea Gillman, 1996.

2.7.5 Sediaan

Asam mefenamat tersedia dalam tablet dan kapsul dengan dosis 500 mg untuk pemberian awal, kemudian 3-4 kali sehari dengan dosis 250 mg maksimal selama 7 hari Tjay dan Kirana, 2002.

2.8 Persamaan Michaelis Menten Dan Lineweaver-Burk Plot

Konsentrasi substrat yang menghasilkan kecepatan setengah maksimal, disebut nilai K m atau konstanta Michaelis, dapat ditentukan secara eksperimental dengan membuat grafik vi sebagai fungsi [S]. Kecepatan awal reaksi yang dikatalisis enzim terhadap [S] dan terhadap K m dapat dilukiskan dengan menilai persamaan Michaelis-Menten berikut; Vi = ] [ ] [ S K S V m maks + 1. Bila [S] sangat kurang dibanding K m . Dengan penambahan [S] ke K m pada penyebut sekarang sangat sedikit merubah nilainya, sehingga [S] dapat dihilangkan dari penyebutnya. Karena V maks dan K m keduanya konstan, sehingga dapat dituliskan sebagai berikut: Vi = ≈ + ] [ ] [ S K S V m maks Vi= ≈ m maks K S V ] [ [ ] ≈ S K V m maks K[S] Dalam kata lain, bila konsentrasi substrat cukup rendah dari yang dibutuhkan untuk menghasilkan kecepatan setengah maksimal nilai K m , kecepatan awal Vi tergantung pada konsntrasi substrat [S]. 2. Bila [S] jauh lebih besar dari pada K m . Universitas Sumatera Utara Dengan penambahan K m ke [S] pada penyebut sangat sedikit merubah nilai pada penyebutnya, sehingga K m dapat dihilangkan dari penyebut. Vi = ≈ + ] [ ] [ S K S V m maks Vi= [ ] ≈ S S V maks ] [ V maks Ini menyataan bahwa bila konsentrasi substrat [S] jauh melebihi nilai K m , maka kecepatan awal Vi, adalah V maks. 3. Bila [S] = K m , maka: Vi = ] [ ] [ S K S V m maks + ; Vi= [ ] [ ] S S S V maks + ] [ = [ ] S S V maks 2 ] [ = 2 maks V Ini menyatakan bahwa bila nilai substrat [S] sama dengan nilai K m , maka kecepatan awal Vi adalah setengah maksimal. Ini juga menerangkan bagaimana mengevaluasi K m, yaitu untuk menentukan secara eksperimental konsentrasi substrat dimana kecepatan awal setengah maksimal. Karena banyak enzim memberikan kurva kejenuhan yang mudah membuat penilaian V maks dan oleh karena itu K m bila dibuat grafik Vi dan [S], maka sangat mudah menyusun kembali persamaan Michaelis-Menten untuk menyederhanakan penilaian K m dan V maks . Persamaan Michaelis-Menten dapat dibalik dan diberi faktor sebagai berikut: Vi= ] [ ] [ S K S V m maks + , dibalik menjadi ] [ ] [ 1 S V S K Vi maks m + = , diberi factor menjadi: [ ] [ ] [ ] S V S S V K Vi maks maks m + + = 1 1 , disederhanakan menjadi : [ ] maks maks m V S x V K Vi 1 1 1 + = Persamaan diatas merupakan persamaan untuk garis lurus: y = ax + b, dimana y = Vi 1 dan x = [ ] S 1 Jika y dipetakan sebagai fungsi x, garis potong y, b, adalah 1V maks , dan garis miring, a, adalah K m V maks . Garis potong intercept x negatif dapat dievaluasi dengan menyetel y = 0. Universitas Sumatera Utara X = - m K a b 1 = Pemetaan plot seperti ini disebut pemetaan rangkap timbal balik double reciprocal plot, yaitu kebalikan Vi 1Vi dirancang versus kebalikan [S] 1[S]. K m diperkirakan dari pemetaan rangkap timbal balik atau Lineweaver-Burk Plot dengan menggunakan baik kemiringan maupun garis potong y y-intercept atau garis potong x negatif. Karena [S] dinyatakan dalam molaritas, maka satuan K m adalah molaritas atau molar per liter. Bentuk kurva: 1Vi 1V maks 1K m 1[S] Martin, et al., 1987. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah homogenizer mixer modifikasi, voertex, sentrifuge, spektrofotometer UV-Visibel Shimadzu, neraca analitik Metler Toledo, waterbath, pH-meter Hanna, stopwatch, thermometer, buret, erlenmeyer, gelas ukur, polytube, pipet volum, maat pipet, tabung reaksi, mikro pipet, sarung tangan, masker, satu set alat bedah dan alat lain yang dibutuhkan.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan adalah asam mefenamat baku, eter p.a., natrium hidroksida p.a. E Merck, kalium dihidrogen fosfat p.a. E Merck, kalium biftalat, etanol, fenolftalein, NaCl fisiologis, aquadest, mukosa usus halus kelinci, es batu.

3.3 Hewan Percobaan

Hewan yang digunakan adalah kelinci jantan dengan berat 1,5 – 2 kg. 3.4 Pembuatan Pereaksi 3.4.1 Larutan Air bebas Karbondioksida Air murni yang telah dididihkan, kemudian dibiarkan selama 5 menit atau lebih dan didiamkan sampai dingin dan tidak boleh menyerap karbon dioksida dari udara Ditjen POM, 1995.

3.4.2 Larutan Kalium Dihidrogenfosfat 0.2 M

Dilarutkan sejumlah 27.218 g kalium dihidrogenfosfat P dalam air bebas karbondioksida P secukupnya hingga 1000 ml Depkes RI, 1979.

3.4.3 Larutan NaOH 0.1 N

Dilarutkan sejumlah 4.001 g natrium hidroksida secukupnya hingga 1000 ml Depkes RI, 1979. Universitas Sumatera Utara