Analisis Data Prosedur .1 Pembakuan Larutan NaOH 0,1 N

Kemudian ditambahkan etanol sebanyak 600 µl lalu disentrifusi dengan 3000 rpm selama 3 menit. Bagian supernatan dipipet 0,5 ml lalu dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml diencerkan dengan larutan dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda. Kemudian diukur pada panjang gelombang maksimum Tamai, I., et.al., 1987. 3.5.7.4 Percobaan Up-take Asam Mefenamat dengan variasi Konsentrasi dan variasi waktu pada Mukosa Usus Halus Kelinci Masing-masing mukosa yang sudah dihomogenkan dipipet 50 µl dimasukkan kedalam politube dan disimpan dalam es. Kemudian di pre inkubasi selama 3 menit pada suhu 37 C, dilakukan up-take larutan obat asam mefenamat sebanyak 100 µl pada suhu 37 C dengan variasi waktu 20 detik, 25 detik, 30 detik, 2 menit, 5 menit, dan 10 menit dan konsentrasi 0,001 M. Kemudian ditambahkan etanol sebanyak 600 µl lalu disentrifusi dengan 3000 rpm selama 3 menit. Bagian supernatan dipipet 0,5 ml lalu dimasukkan kedalam labu tentukur 10 ml diencerkan dengan larutan dapar fosfat pH 7,4 sampai garis tanda, kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum 285 nm dengan spektrofotometer ultraviolet. Dilakukan cara yang sama dengan cara diatas untuk konsentrasi 0,0015 M, 0,002 M, dan 0,005 M Tamai, I., et.al., 1987.

3.5.8 Analisis Data

Untuk mengetahui ketergantungan konsentasi terhadap laju absorpsi asam mefenamat, dilakukan pengujian dalam dapar fosfat 7,4 pada temperatur 37 C sehingga diperoleh data laju absorpsi asam mefenamat pada berbagai konsentrasi. Data hasil perhitungan diuji dengan menggunakan ANOVA program SPSS dengan taraf kepercayaan 95 α = 0,05. Dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui antar perlakuan. Ketergantungan konsentrasi terhadap laju absorpsi asam mefenamat pada mukosa usus halus kelinci dihitung dengan persamaan Michaelis-Menten. Untuk mengetahui harga kecepatan absorpsi maksimum V maks, konstanta Michaelis Km, dilakukan dengan menggunakan Lineweaver-Burk plot. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Normalitas NaOH

Untuk mengetahui normalitas NaOH maka dilakukan pembakuan dengan menggunakan lebih kurang 150 mg kalium biftalat P yang sebelumnya telah dihaluskan dan dikeringkan pada suhu 120 C selama 2 jam dan dilarutkan dengan air bebas karbondioksida P dalam labu tentukur 50 ml. Ditambahkan 2 tetes fenolftalein LP dan dititrasi dengan larutan natrium hidroksida hingga terjadi warna merah muda yang mantap. Normalitas NaOH yang diperoleh adalah sebesar 0,0948 N. Hasil dapat dilihat pada lampiran 2.

4.2 Penetapan Kadar Asam Mefenamat

Penetapan kadar asam mefenamat dilakukan secara titrasi semi bebas air yaitu dengan menggunakan NaOH 0,0948 N sebagai pentiter dan indikator fenolftalein sehingga diperoleh kadar asam mefenamat sebesar 99,88 . Hasil dapat dilihat pada lampiran 2.

4.3 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Asam Mefenamat Dalam Larutan Dapar Fosfat pH 7,4

Untuk mengetahui panjang gelombang maksimum asam mefenamat dalam larutan dapar fosfat pH 7,4 maka dilakukan pengukuran pada larutan induk baku asam mefenamat 10 mcgml dengan menggunakan alat spektrofotometer ultraviolet. Dari pengukuran diperoleh panjang gelombang asam mefenamat dalam larutan dapar fosfat pH 7,4 adalah 285,0 nm. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam literatur Moffat, 1986.

4.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi Asam Mefenamat Pada Larutan Dapar Fosfat pH 7,4

Untuk menentukan kurva kalibrasi dari asam mefenamat baku dalam larutan dapar fosfat pH 7,4 dilakukan pengukuran absorbansi dari larutan induk asam mefenamat pada konsentrasi 4,0 mcgml; 5,0 mcgml; 10,0 mcgml; 11,0 Universitas Sumatera Utara