Direktorat Jenderal Pajak tersebut untuk mensosialisasikan pada masyarakat akan pentingnya membayar pajak tersebut.
B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
1.1. Untuk mengetahui penerapan sistem perpajakan terhadap tingkat
kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
1.2. Untuk mengetahui penyebab kurangnya kesadaran Wajib Pajak dalam
membayar pajak terhutangnya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
1.3. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan pihak Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan dalam meningkatkan kepatuhan dan mencegah adanya Wajib Pajak untuk tidak melakukan
penghindaran pajak.
2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 2.1. Bagi Mahasiswai.
a. Menambah pengetahuan di bidang perpajakan.
b. Meningkatkan kedisiplinan dan profesionalitas serta rasa tanggung
jawab yang akan dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja
Universitas Sumatera Utara
c. Mendorong mahasiswaI untuk lebih mengembangkan kemampuan
berfikir serta menerapkan teori-teori yang telah diperoleh di perkuliahan
d. Meningkatkan cara berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun
tulisan e.
Mempersiapkan mahasiswai agar memperoleh pengalaman dalam menghadapi dunia kerja pada masa yang akan datang.
2.2. Bagi Prodip D III Administrasi Perpajakan FISIP USU
a. Meningkatkan hubungan Kerja sama dengan instansi-instansi Pemerintah, khususnya dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Belawan. b. Memberi uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan selama
perkuliahan. c. Membuka Interaksi antara dosen dan instansi Pemerintah khususnya
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. d. Meningkatkan ide-ide dan masukan untuk penyempurnaan kurikulum
sehingga mampu mencapai standar mutu pendidikan yang baik. e. Promosi Sumber Daya Manusia SDM Program Studi Diploma III
Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
C. Uraian teoritis 1. Pengertian Pajak
Menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH dalam Mardiasmo,2008:1, pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang
yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa imbal kontra pretasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran Negara. Menurut Dr.N.J. Feldmann dalam Resmi, 2008 : 2, pajak adalah prestasi
yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma- norma yang ditetapkan secara umum, tanpa adanya kontra prestasi dan
semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum. Menurut P.J.A Andriani dalam Waluyo, 2009 : 2, pajak adalah iuran
masyarakat kepada Negara yang dipaksakan yang terutang oleh yg wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum undang-undang dengan
tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung
tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Menurut Agus Wakinto, pajak ialah iuran masyarakat kepada Negara
dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayar menurut peraturan-peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapatkan
kontraprestasi yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
Universitas Sumatera Utara
pengeluaran umum berhubungantugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintah.
Sedangkan pengertian pajak berdasarkan Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan KUP No. 28 Tahun 2007 yaitu Pajak merupakan
kontribusi wajib pada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Adapun ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak adalah sebagai berikut :
1.1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya yang bersifat dapat dipaksakan.
1.2. Dalam membayar pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
1.3. Pajak dipungut oleh pemerintah Negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
1.4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah pusat maupun daerah.
1.5. Pajak juga mempunyai tujuan mengatur selain budgetair.
Universitas Sumatera Utara
2. Fungsi Pajak
Fungsi pajak ada dua, yaitu fungsi budgetair sumber keuangan negara, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk
membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan dan fungsi regularend
pengatur, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi serta
mencari tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
3. Pembagian Pajak
3.1. Berdasarkan Gologan a. Pajak Langsung
Adalah pajak yang dipikul sendiri oleh wajib pajak, dimana tidak dapat dibebankan dilimpahkan kepada pihak lain.
Contoh : Pajak penghasilan PPh b. Pajak Tidak Langsung
Adalah pajak yang pelimpahannya dilimpahkan oleh yang membayar pajak kepada orang lain konsumen .
Contoh : Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Penjualan Atas Barang Mewah.
3.2. Berdasarkan Sifatnya a. Pajak Subjektif
Universitas Sumatera Utara
Adalah pajak yang patokannya pada subjeknya, yaitu kepada wajib pajak itu sendiri.
Contoh : Pajak Penghasilan b. Pajak Objektif
Adalah pajak yang patokannya kepada objek yang dikenai pajaknya, yaitu ditemukan terlebih dahulu objeknya.
Contoh : Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Penjualan Atas Barang Mewah.
4. Sistem Pemungutan Pajak
4.1. Official Assesment System Suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah
fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. 4.2. Self Assesment System
Suatu sistem pemungutan pajak yang member wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.
4.3. With Holding System Suatu sistem pajak yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga bukan
fiskus atau wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
5. Asas Pemungutan Pajak
Asas pemungutan pajak hendaknya dipungut sesuai dengan asas keadilan, dimana keadilan tersebut dibedakan menjadi dua yaitu :
5.1 Benefit Principle Dalam sistem perpajakan yang adil, setiap Wajib Pajak harus membayar
pajak sejalan dengan manfaat yang dinikmatinya dari pemerintah. Pendekatan ini disebut dengan Revenue and Expenditure Approach.
5.2 Ability Principle Dalam pendekatan ini menyarankan agar pajak dibebankan kepada Wajib
Pajak atas dasar kemampuan membayar.
6. Pengertian Wajib Pajak
Wajib Pajak yaitu orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan. Pemotong pajak yaitu Wajib Pajak yang ditunjuk oleh Kantor Pelayanan Pajak
sebagai pemotong pajak penghasilan pasal 15, pasal 21, pasal 26 dan pasal 4 ayat 2 atas transaksi yang terjadi, sehingga apabila tidak ditunjuk sebagai pemotong
pajak Wajib Pajak tidak bisa memotong pajak atas transaksi yang terjadi. Pemungut pajak yaitu Wajib Pajak yang ditunjuk oleh Kantor Pelayanan Pajak
sebagai pemungut Pajak Penghasilan pasal 22 dan Pajak Pertambahan Nilai atas
Universitas Sumatera Utara
transaksi yang terjadi, sehingga apabila yang ditunjuk sebagai pemungut Wajib Pajak tidak bisa memungut pajak atas transaksi yang terjadi.
7. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
7.1. Hak Wajib Pajak Wajib Pajak mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan kerahasiaan
atas seluruh informasi yang telah disampaikan pada Direktorat Jenderal Pajak DJP dalam rangka menjalankan ketentuan perpajakan.
7.2. Kewajiban Wajib Pajak Wajib Pajak mempunyai kewajiban mendaftarkan diri, melakukan sendiri
perhitungan pembayaran dan pelaporan pajak terutangnya. Menurut Mardiasmo, pajak ialah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
undang-undang dapat dipaksakan dengan tiada mendapatkan jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum. Kepatuhan Perpajakan ialah suatu keadaan dimana Wajib Pajak memnuhi semua
kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Dalam ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini penulis mengadakan penelitian di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. Penulis
membahas mengenai :
Universitas Sumatera Utara
1. Analisis Penerapan Sistem Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan.
2. Faktor-faktor yang memengaruhi Wajib Pajak dalam membayar pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
3. Upaya-upaya yang dilakukan fiskus agar Wajib Pajak dapat mematuhi kewajibannya sebagai Wajib Pajak dan dapat membayar pajaknya tepat
waktu.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi yang sesuai, maka metode yang digunakan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis melakukan pengajuaan judul kepada Ketua Program
studi Diploma III Administasi Perpajakan serta penulis melakukan penentuan tempat Praktik
Kerja Lapangan
Mandiri PKLM, mencari
dan mengumpulkan data-data
untuk pembuatan proposal dan melakukan konsultasi dengan pihak dosen yang bersangkutan.
Adapun data yang digunakan ada 2 jenis yaitu : 1.1. Data Primer yaitu pengumpulan data yang langsung diambil atau
berasal dari objek yang bersangkutan KPP Pratama Medan Belawan.
1.2. Data Sekunder yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku atau undang-undang mengenai perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis dan Evaluasi Setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap maka penulis
melakukan analisis dan evaluasi sehingga mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
F. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan PKLM
Adapun cara pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Interview
Kegiatan mengumpulkan,mencari data dan informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan objek kajian secara
langsung atas lisan maupun tulisan kepada pihak-pihak yang memahami objek kajian, khususnya kepada pihak Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama
Medan Belawan 2. Daftar Observasi Observation Guide
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang dilakukan dalam pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian.
3. Daftar Dokumentasi Optional Guide Yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
tingkat kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan yang diperoleh berdasarkan bahan bacaan di Perpustakaan, Undang-
Undang Perajakan, Peraturan Pemerintah dan data lain yang diperlukan
Universitas Sumatera Utara
melalui Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan dan Instansi yang terkait untuk memperoleh keterangan yang diinginkan.
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Adapun yang menjadi sistematika dalam penulisan Tugas Akhir Ini adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan secara sigkat alasan penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. Tujuan dan
manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, uraian teoritis Praktik Kerja lapangan Mandiri PKLM, ruang lingkup Praktik Kerja
Lapangan Mandiri PKLM, metode Praktik Kerja lapangan Mandiri PKLM, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan
Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MANDIRI
Pada bab ini dibahas mengenai sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan , Stuktur Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi serta gambaran data pegawai.
BAB III : GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian umum perpajakan, sistem apa saja yang diterapkan oleh pihak Kantor
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan, tingkat kepatuhan dan kesadaran Wajib dalam membayar kewajiban perpajaknnya.
BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini penulis akan membahas dan mengenai penerapan sistem perpajakan terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak di Kantor
Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan, faktor-faktor yang memengaruhi Wajib Pajak dalam membayar pajak di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan, upaya-upaya yang dilakukan fiskus agar Wajib Pajak dapat mematuhi kewajibannya
sebagai Wajib Pajak dan dapat membayar pajaknya tepat waktu.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini merupakan penutup dari bab-bab sebelumnya yang berisi kesimpulan dan saran yang kiranya dapat memberikan informasi
kepada semua pihak yang membutuhkan khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan dan Program Studi Adminstrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
A. Sejarah Singkat Perpajakan Indonesia
Negara Indonesia yang merupakan bekas jajahan pemerintah Hindia Belanda, undang-undang perpajakan merupakan warisan dari penjajahan tersebut. Sejarah
Perpajakan Indonesia terdiri dari dua periode, yaitu :
1. Periode Sebelum Kemerdekaan
Periode sebelum kemerdekaan ini diawali sejak Indonesia dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda, peraturan perundang-undangan perpajakan dibuat
semata-mata hanya menghimpun dana sebesar-besarnya bagi pemerintah dalam rangka mempertahankan dan memperbesar kekuasaannya ditanah air Indonesia.
2. Periode Sesudah Kemerdekaan
Periode ini dibagi atas dua tahap, yaitu : a. Dimulai tanggal 17 Agustus 1945 s.d 31 Desember 1983
b. Dimulai tanggal 01 Januari 1984 s.d sekarang Peraturan perundang-undangan yang berlaku pada masa periode sebelum
kemerdekaan masih tetap berlaku setelah kemerdekaan. Namun dilakukan beberapa perubahan disesuaikan dengan tuntutan rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Walaupun ada perubahan dan tambahan tetapi pada dasarnya masih berlandaskan pada falsafah warisan.
Universitas Sumatera Utara
Sebelum disebut Kantor Pelayanan Pajak KPP dulunya bernama Kantor Inpeksi Pajak KIP. Hal ini berlangsung mulai bulan juni 1976 sampai dengan sekarang
Kantor Inpeksi Pajak diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak.
B. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan berganti nama dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 443KMK.012001 tanggal 23 juli 2001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak KPP yang berada di
lingkungan Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Bagian Utara dan berkedudukan di jalan Yos Sudarso Km 8,2 Tanjung Mulia, Medan.
KPP Pratama Medan Belawan meliputi kecamatan : 1. Kecamatan Medan Belawan
2. Kecamatan Medan Marelan 3. Kecamatan Medan Labuhan
4. Kecamatan Medan Deli Keempat kecamatan diatas berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Belawan b. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Deli
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Medan Barat d. Sebelah Barat berbatasan dengan Sunggal
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data dari Kantor Statistik Kotamadya Medan, wilayah kerja KPP Medan Utara yang telah berganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Belawan mempunyai luas 107,58 KM
2
10.758 Ha yang terdiri dari 4 empat kecamatan yang meliputi 23 dua puluh tiga kelurahan.
Sebelum tahun 1967, Kantor Pelayanan Pajak bernama Kantor Inpeksi Pajak Medan dan oleh pemerintah dipecah menjadi dua bagian, yaitu:
1. Kantor Inpeksi Pajak Medan Utara yang berlokasi di Jalan Suka Mulia Nomor 17 A
2. Kantor Inpeksi Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30
Pada tahun 1978, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inpeksi Pajak. Pada saat itu ada dua Kantor Inpeksi Pajak, yaitu:
1. Kantor Inpeksi Pajak Medan Pajak Selatan 2. Kantor Inpeksi Pajak Medan Kisaran
Pada tanggal 1 April 1979, Kantor Inpeksi Pajak diseluruh Indonesia diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak KPP. Untuk wilayah Medan, Kantor
Pelayanan Pajak dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Utara yang berlokasi di Jalan Suka
Mulia Nomor 17 A 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jalan Diponegoro
Nomor 30 A
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1989 tepatnya bulan April, Kantor Pelayanan Pajak dikembangkan menjadi tiga, yaitu:
1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat
3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan Kemudian dengan SK No. 94KMK.011994 tanggal 29 Maret 1994, terhitung
tanggal 1 April Kantor Pelayanan Pajak di Medan dibagi menjadi empat, yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur
4. Kantor Pelayanan Pajak Binjai Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
443KMK.012001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan, Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak dan Kantor Penyuluhan dan Pengamalan Potensi Perpajakan, sehingga Kantor Pelayanan Pajak di Medan dibagi
menjadi enam Kantor Pelayanan Pajak, yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan yang berlokasi di Jalan Asrama
Nomor 7 Medan 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jalan Suka Mulia
Nomor 17 A Medan
Universitas Sumatera Utara
3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30 A Medan
4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai yang berlokasi di Jalan Asrama Nomor 7 A Medan
5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 17 A Medan
6. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 30 A Medan.
Adapun Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan adalah Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara yang telah berganti nama. Sedangkan mengenai hal lainnya tidak ada
yang berubah.
C. Visi Dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan adalah instansi yang berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Pajak sehingga dapat dikatakan bahwa visi misi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan sama dengan visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak.
Pada tahun 2013, DJP telah melakukan transformasi visi demi memenuhi kriteria visi yang S.M.A.R.T Specific, Measurable, Achievable, Relevan, and Time-Based.
DJP membutuhkan pedomanvisi baru yang lebih spesifik dan terukur daripada visi- visi sebelumnya.
Visi baru Direktorat Jenderal Pajak tahun 2013 tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
VISI “Menjadi institusi pemerintah penghimpun pajak negara yang terbaik di wilayah
Asia Tenggara”
Frase lugas yang pada hakikatnya merupakan sebuah visi sekaligus tantangan tersebut telah final dirumuskan. Tugas DJP sekarang adalah melaksanakan
eksekusinya dengan penuh komitmen, kesungguhan, dan tanggung jawab. Semoga transformasi visi ini akan menjadi resolusi awal tahun 2013 yang mampu membakar
semangat kita selaku punggawa negeri untuk mewujudkan agar Direktorat Jenderal Pajak mampu menjadi instansi yang terbaik di kancah internasional, khususnya di
kawasan Asia Tenggara.
MISI “Menyelenggarakan fungsi administrasi perpajakan dengan menerapkan Undang-
Undang Perpajakan secara adil dalam rangka membiayai penyelenggaraan negara demi kemakmuran rakyat”
D. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi untuk menggambarkan secara jelas unsur-unsur yang membantu pimpinan dalam menjelaskan perusahaan. Dengan
adanya struktur organisasi yang jelas dapat diketahui posisi, tugas dan wewenang setiap anggota. Tujuannya adala untuk pencapaian kerja dalam organisasi yang
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab.
Jenis struktur organisasi yang digunakan oleh KPP Pratama Medan Belawan adalah menggunakan jenis struktur “line and staff organization” atau gabungan dari
jenis struktur organisasi garis dan organisasi fungsional. Struktur organisasi KPP Pratama Medan Belawan berdasarkan fungsi bukan jenis pajak.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 29PMK.012012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62PMK.012009
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak pada lampiran II wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan terdiri
dari 4 empat kecamatan, yaitu: 1. Kecamatan Medan Belawan
2. Kecamatan Medan Labuhan 3. Kecamatan Medan Marelan
4. Kecamatan Medan Deli Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan membawahi seksisub.bagian
umum, kelompok jabatan fungsional. KPP Pratama dipimpin oleh seorang kepala kantor sedangkan setiap seksi dipimpin oleh kepala seksikepala sub.bagian umum
dan dibantu oleh Account Representative AR dan pelaksana. Adapun seksisub.bagian umum dan kelompok fungsional tersebut sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Sub Bagian Umum 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Perpajakan
3. Seksi Pelayanan 4. Seksi Pemeriksaan
5. Seksi Penagihan 6. Seksi Ekstensifikasi
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi 1 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi 2
9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi 3 10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi 4
11. Kelompok Jabatan Fungsional
E. Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi KPP Pratama Medan Belawan
Uraian dan Fungsi KPP Pratama diatur didalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 62PMK.012009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak pada Paragraf 2 dua pasal 58 sampai dengan 61.
Dalam melaksanakan tugasnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan pendataan objek dan subjek
Universitas Sumatera Utara
pajak, serta penilaian Pajak Bumi dan Bangunan sektor pertanian, perkebunan dan perhutanan
2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan 3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya 4. Penyuluhan perpajakan
5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak 6. Pelaksanaan ekstensifikasi
7. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak 8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak
9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak 10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan
11. Pelaksanaan intensifikasi 12. Pembetulan ketetapan pajak
13. Pelaksanaan administrasi kantor Dalam melaksanakan fungsinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan
menyelenggarakan tugas-tugas pokok sebagai berikut :
a. Kepala Kantor
KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP dan Karipka. Maka kepala KPP Pratama mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan,
pelayanan, pengawasan, wajib pajak dibidang PPh, PPN, PPnBM, Pajak Tidak
Universitas Sumatera Utara
Langsung lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
b. Sub Bagian Umum
Sub bagian umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga kantor.
Tugas Kepala Sub Bagian Umum 1. Pelaksanaan tugas di bidang administrasi penerimaan pengiriman surat-surat
serta pelaksanaan tugas bendaharawan 2. Mendistribusikan surat-surat masuk kepada seksi yang bersangkutan dan
pengiriman surat-surat keluar kepada instansi yang terkait 3. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas bendaharawan rutin
4. Memberi nasehat dan menegakkan kedisiplinan kepada pegawai 5. Memberi penilaian atas pelaksanaan pekerjaan pegawai
c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI