KONSEP DASAR PEMROSESAN TERDISTRIBUSI

18

BAB V KONSEP DASAR PEMROSESAN TERDISTRIBUSI

PENDAHULUAN Pemrosesan terdistribusi didefinisikan secara luas oleh para ahli, mungkin tidak ada definisi yang akan disepakati oleh semua orang, karena kata tersebut digunakan dengan berbagai arti. DEFINISI Beberapa definisi tersebut sebagai berikut : 1. Meletakkan resources komputer dimana orang berada 2. Struktur organisasional processing data dengan sentralisasi kemampuan yang memproses paling tidak sebagai aplikasi dengan cara desentralisasi. 3. Serangkaian node – node data processing yang dihubungkan oleh telekomunikasi ke satu sama lainnya yang digunakan untuk mengontrol keseluruhan jaringan. 4. Filosofi pembagian sumber – sumber computing organisasi secara fisik sehingga sumber – sumber tersebut secara geografis dan organisasional sedekat mungkin dengan aplikasi. 5. Tiga kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan pemrosesan terdistribusi yaitu : a. Sistem seharusnya mempunyai 2 prosesor atau lebih secara terpisah. b. Prosesor – proses tersebut saling berhubungan. c. Prosesor seharusnya berfungsi sebagai entitas organisasional tunggal. 6. Penggantian fasilitas pemrosesan terdistribusi yang tersentralisasi dengan komputer – komputer kecil yang terpisah yang tidak mesti dihubungkan oleh telekomunikasi. Pemilihan dan penggunaannya semua tanggung jawab manajemen lokal. 7. Sistem pemrosesan terdistribusi merupakan sistem dimana program aplikasi dan atau data terletak dalam node – node pemrosesan yang saling terkait dan didesain dalam bentuk yang terkontrol secara ketat. Sistem terdistribusi dapat didefinisikan sebagai satu kesatuan dari elemen – elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data, informasi, proses, objek dan layanan dari dan kepada pengguna yang terkait di dalamnya. Adapun infrastruktur utama dari aplikasi sistem terdistribusi meliputi : 1. Jaringan komputer baik dalam skala lokal, metropolitan, skala luas maupun skala global. 2. Beragam perangkat keras dan lunak, serta pengguna yang berada dan saling terkait dalam sistem jaringan yang membentuknya. Perbedaan pendapat tampak dalam definisi – definisi ini, sebagian para ahli mengatakan bahwa pemrosesan terdistribusi mesti mempunyai mesin sentral sementara yang lain mengatakan tidak, sebagian menyatakan bahwa pemrosesan terdistribusi merupakan prosesor – prosesor yang saling terkait. Karakteristik pemrosesan terdistribusi : 1. Prosesor – prosesor dihubungkan oleh telekomunikasi dalam beberapa hal Prosesor – prosesor tidak dihubungkan atau dihubungkan oleh tipe – tipe disk yang sampaikan secara terpisah . 2. Prosesor – prosesor secara geografis secara terpisah dalam beberapa hal Prosesor - prosesor berada dalam ruangan yang sama . 3. Prosesor peripheral merupakan subordinasi mesin sentral yang tingkatnya lebih tinggi mungkin tidak ada tingkat yang lebih tinggi dari pada mesin sentral, tetapi sebagai gantinya jaringan terstruktur melingkar atau saling terkait . 4. Prosesor – prosesor terpisah menjalankan program aplikasi 5. Data didistribusikan sebagaimana power processing. 6. Prosesor – prosesor melayani satu entitas organisasional. 7. Program aplikasi dalam mesin yang terpisah didesain dalam bentuk terkoordinasi. 8. Arsitektur jaringan digunakan untuk saling menghubungkan Prosesor – prosesor yang terpisah. Penerapan sistem terdistribusi merupakan bentuk usaha untuk memanfaatkan secara optimal sistem jaringan komputer yang dibangun di dalam perusahaan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mengatasi Bottleneck, dimana tumpukan pekerjaan pada suatu terminal dapat didistribusikan ke terminal – terminal lain. 2. Mendukung layanan yang tersebar, misalnya layanan penjualan dengan menggunakan terminal – terminal yang tersebar di berbagai tempat. 3. Mendukung sistem kerja jarak jauh, misalnya sistem kerja small office home office yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah sehingga tidak harus datang ke kantor. 4. Memudahkan kerja kelompok, dengan data sharing dan tetap memungkinkan kerja sama walaupun letak anggota kelompok berjauhan. TANTANGAN PENGEMBANGAN SISTEM TERDISTRIBUSI Untuk mengembangkan suatu system terdistribusi perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para pengembang system terdistribusi, yaitu : 1. Keanekaragaman, system terdistribusi mampu mendukung berbagai jenis system operasi, perangkat keras dan perangkat lunak, misalnya system terdistribusi dalam kantor masih dapat berjalan dengan baik meskipun terdiri dari computer yang masih baru dan computer yang sudah lama. 19 2. Keterbukaan, Pengembangan system terdistribusi yang dilakukan dengan menambahkan komponen – komponen baru dapat dilakukan oleh programmer yang berbeda – beda, misalnya penambahan program system layanan bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut tetapi dapat dilakukan oleh programmer lain. 3. Keamanan, system terdistribusi harus dapat menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang digunakan bersama dan pesan yang dihantarkan dalam system, misalnya pin pada atm dikirimkan secara tersamar ke basis data bank. 4. Skalabilitas, ukuran system terdistribusi dapat diubah dan tetap dapat berjalan dengan baik. Perubahan dapat dilakukan dari segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat keras computer – computer dalam system terdistribusi itu sendiri, misalnya mesin ATM bank dapat dikurangi jumlahnya tanpa mempengaruhi kinerja system layanan bank secara keseluruhan. 5. Penanganan masalah, kerusakan yang terjadi pada satu computer tidak mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan, misalnya sekumpulan computer yang memantau kegiatan gunung berapi, apabila salah satu computer mati, system tersebut masih dapat bekerja sehingga proses pemantauan dapat terus berjalan. 6. Kebersamaan, apabila terjadi permintaan layanan secara bersamaan, system terdistribusi tidak akan kacau, misalnya permintaan data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa orang teller dalam waktu yang bersamaan. 7. Penyembunyian, penyembunyian membuat beberapa aspek terdistribusi tidak tampak oleh pengguna. Penyembunyian ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu : a. Penyembunyian akses, seseorang yang bekerja dalam lingkungan system dapat mengakses berbagai sumber daya yang berada dalam lingkungan tersebut untuk penyelesaian pekerjaannya. Missal seorang dapat mencetak dokumen – dokumennya secara paralel. b. Penyembunyian lokasi, pengguna layanan transaksi tersebar tidak perlu mengetahui, lokasi basis data yang akan diakses. Pengguna layanan transaksi juga dapat mengakses basis data dari mana saja sejauh memiliki fasilitas untuk mengakses basis data yang bersangkutan, misal nasabah bank yang melakukan transaksi lewat ATM tidak perlu repot untuk mengetahui letak basis data yang akan diakses. Nasabah juga dapat melakukan transaksi dari ATM bank dimana pun. c. Penyembunyian kebersamaan, pengelolaan data nasabah di bank misalnya tidak perlu bingung untuk melayani transaksi untuk nasabah tertentu, karena system terdistribusi mampu menangani transaksi yang terjadi bersama, contoh : nasabah dapat menarik dana dari mesin ATM, sedangkan pada saat yang bersamaan ada rekanan dari nasabah tersebut yang melakukan transfer dana ke rekening nasabah tersebut. d. Penyembunyian replikasi, pengguna tidak terpengaruh apakah ia mengakses basis data orisinil atau replikasi, missal pengguna jasa ATM bank tidak perlu direpotkan dengan basis data orisinil yang diakses, contoh : suatu waktu, sebuah bank yang berpusat di Jakarta melakukan replikasi basis data di Surabaya untuk membantu melayani transaksi di Surabaya dan sekitarnya, Nasabah di Surabaya yang semula dilayani oleh server Jakarta tidak melihat atau direpotkan oleh pergantian server ini. e. Penyembunyian masalah, apabila salah satu computer dalam system terdistribusi mengalami kerusakan dapat diatasi secara langsung dan cepat tanpa terlihat dan tidak memerlukan campur tangan dari pengguna. Misal dalam kasus server basis data bank di Jakarta yang direplikasikan di Surabaya sebelumnya, bilamana server basis data di Jakarta down maka transaksi nasabah dilakukan oleh server basis data di Surabaya tanpa terlihat dan tidak merepotkan nasabah. f. Penyembunyian skala, Pengguna tidak terpengaruh apabila computer – computer dalam system terdistribusi di upgrade guna meningkatkan kinerja dan jangkauan layanan, missal nasabah ATM tidak terpengaruh apabila prosesor dan memori basis data bank ditambah. DISTRIBUTIVE PROCESSING Beberapa perusahaan menggunakan istilah distributive processing dengan maksud sebuah sistem dimana prosesor merupakan subordinasi satu prosesor sentral atau lebih, mesin peripheral dihubungkan ke pusat oleh telekomunikasi dan didesain dalam bentuk terkoordinasi. NONINTEGRATED DISTRIBUTION Istilah pemrosesan terdistribusi sering digunakan untuk menggambarkan komputer – komputer yang saling terkait dan terhubung satu dengan yang lainnya, komputer – komputer tersebut diimplementasikan oleh manajemen yang berbeda, memuat program aplikasi yang berbeda. Sebagian para ahli mengklaim bahwa ini bukan pemrosesan terdistribusi, mereka mendefinisikan hal tersebut untuk menyatakan bahwa desain integrasi data yang digunakan oleh mesin dan mungkin juga programnya terpisah, tetapi dalam penggunaan secara umum sering menggambarkan user mempunyai hubungan dengan mesin yang lebih tinggi dimana mereka dihubungkan, atau jaringan sistem yang masing – masing didesain secara terpisah. DISTRIBUTED INTELLIGENCE VS DISTRIBUTED PROCESSING Dalam sejumlah sistem distribusi, fungsi didistribusikan tetapi bukan kemampuan untuk memproses transaksi secara keseluruhan, sistem – sistem ini menggunakan terminal – terminal inteligen atau control – control intelligence dimana prosesor digunakan untuk fungsi – fungsi seperti 20 pengeditan pesan, screen formating, data collection, dialog dengan operator terminal, dan keamanan, mereka tidak menyelesaikan proses transaksi secara keseluruhan. Komputer sentral terhubung dengan terminal –terminal atau mesin subordinasi. Mesin subordinasi secara keseluruhan bisa berbeda dan tidak compatibel dengan mesin – mesin yang lebih tinggi. Dalam lingkungan distribusi fungsi, kerjasama yang erat antara mesin tingkat subordinasi dengan mesin tingkat yang lebih tinggi sangat vital, seluruh sistem standar perlu mengatur fungsi apa yang didistribusikan dan tepatnya bagaimana mesin – mesin yang lebih rendah dan lebih tinggi membentuk bagian arsitektur sistem umum dengan mekanisme dan software kontrol yang terintegrasi. Kebanyakan perusahaan menggunakan istilah distributed processing untuk menggambarkan dan memasarkan terminal – terminal intelligence yang tidak sepenuhnya memproses transaksi. Kita akan menggunakan istilah function distribution untuk itu. Dalam beberapa hal terminal inteligen yang sama atau controller terminal bisa melaksanakan distribusi fungsi yang lain atau processing distribution, jadi ada beberapa tingkat kemampuan yang bisa didistribusikan : 1. Distributed logic dalam arsitektur komputer misalnya, unit – unit untuk mendeteksi kesalahan, cryptografi, data link control 2. Disributed intelligence, prosesor refill di lokasi terminal yang melaksanakan fungsi – fungsi seperti editing, validity checking, handling format screen, communication concentration dan seterusnya. 3. Distributed processing, prosesor di lokasi terminal yang bisa sepenuhnya memproses transaksi yang sama tetapi merupakan subordinasi komputer tingkat lebih tinggi. 4. Integrated systems, sistem pemrosesan data yang saling mencukupi tetapi merupakan bagian dari desain integrated yang lebih besar. 5. Non integrated systems, sistem komputer yang secara keseluruhan independen desainnya yang saling dihubungkan oleh jaringan komputer. HORIZONTAL VS VERTICAL DISTRIBUTION Apakah kita berbicara tentang distribusi di dalam ruang mesin atau jaringan komputer, kita bisa membedakan antara distribusi horizontal dan vertikal. Dengan vertical distribution kita maksudkan bahwa ada hirarki proses, seperti dalam bagan berikut, transaksi bisa masuk dan meninggalkan sistem komputer ditingkat yang paling rendah. Tingkata paling rendah bisa mampu memproses transaksi atau mengeksekusi fungsi – fungsi tertentu dan melewatinya menuju tingkat berikutnya. Sebagian atau semua transaksi akhirnya mencapai tingkat yang paling tinggi, yang mungkin akan mempunyai akses pan on-line file atau database. Mesin pada puncak hirarki bisa berupa sistem komputer dalam haknya sendiri, yang melaksanakan tipe pemrosesannya sendiri tetapi data yang digunakan dilewati dari sistem tingkat yang lebih rendah. Mesin dipuncak mungkin berupa head-office system yang menerima data dari industri, cabang, gudang dan sistem – sistem yang lainnya. Dengan horizontal distribution kita maksudkan bahwa prosesor – prosesor yang didistribusikan tidak berbeda – beda rangkingnya, mereka semua prosesor yang sama statusnya dan kita menamakannya peer-coupled systems. Transaksi bisa hanya bisa menggunakan satu prosesor, walaupun ada prosesor banyak, yang menyebabkan set – set file yang berbeda menjadi update. Bagan berikut mengilustrasikan horisontal distribution. Diagram puncak menunjukkan multiple processor yang dihubungkan ke bus yang membentuk arsitektur komputer. Diagram kedua menunjukkan multiple processor yang dihubungkan ke putaran, mungkin menjangkau beberapa bangunan di kompleks industri, universitas atau shopping center, tetapi dalam beberapa sistem terdiri dari koneksi – koneksi alat pengangkut umum yang panjang. Diagram yang ketiga dan keempat menunjukkan jaringan komputer horisontal dimana user bisa mengakses salah satu dari mesin – mesin. BUS 21 RING NETWORK COMMUNICATION HOMOGENEOUS VS HETEROGENEOUS SYSTEMS Homogen kita maksudkan bahwa masing – masing procesor sama. Sistem minikomputer yang sama, baik dalam lokasi atau terpencarnya secara geografis. Arsitektur komputer yang didistribusikan secara homogen menggunakan prosesor yang identik yang beroperasi dalam parale. Heterogen kita maksudkan bahwa prosesor yang saling berhubungan adalah tidak sama, prosesor – prosesor yang berbeda, kemampuan mengeksekusi keseluruhan fungsi berbeda, tidak saling terkait. Terkadang mereka secara keseluruhan berbeda dan mesin – mesin yang tidak kompatible yang di set-up oleh administrasi yang berbeda. User jaringan mungkin mampu mengakses sebagian darinya. 22 COMBINATION Banyak konfigurasi tidak sepenuhnya murni vertikal atau horisontal, tidak seluruhnya homogen atau heterogen. Sebaliknya mereka merupakan kombinasi ini semua. Distribusi fungsi dan distribusi proses akan dikombinasikan dalam satu konfigurasi. Bagan berikut menunjukkan gabungan mesin horisontal dan vertikal. Ia memuat baik distribusi fungsi maupun system – sistem yang didistribusikan secara vertikal. Bagan – bagan berikut menunjukkkan tipe – tipe sistem 1. Centralized configuration mesin peripheral dihubungkan ke komputer sentral, ini adalah bentuk yang paling umum dari distributed systems 2. Bicentral configuration, dua pusat digunakan sebagai gantinya satu, sering untuk memberikan keamanan yang lebih tinggi ketika satu pusat rusak. 3. configuration. Mesin peripheral bisa dihubungkan dengan mesin sentral multi, yang melakukan aktifitas yang berbeda. 4. Peer-coupled configuration, sejumlah mesin bisa dihubungkan ke mesin yang lain, jaringan yang murni horisontal. 5. Vertical-horisontal configuration, mesin high level dihubungkan secara horisontal, mesin lower- level secara vertical dihubungkan ke mesin higher-level 6. vertical-vertical configuration, dua tingkat koneksi vertikal DISTRIBUSI DATA Pertimbangan yang secara khusus penting dalam merencanakan distributed processing adalah dimana data seharusnya ditempatkan. Mereka bisa berupa sentralisasi atau distribusi. Batasan – batasan yang berlaku bagi penempatan data berbeda dengan batasan yang berlaku bagi penempatan prosesor. Dalam beberapa sistem struktur dan penggunaan data menentukan apakah praktis dalam distribusi prosesor. Data bisa disimpan dalam dua tipe yaitu sebagai data file atau data base. File adalah data yang didesain untuk melayani aplikasi khusus atau kelompok aplikasi yang terkait. Pandangan programmer tentang file adalah sama dengan file yang secara fisik disimpan. Database adalah koleksi data aplication independent yang darinya software mengambil sejumlah catatan – catatan programer berbeda – beda. Ada keuntungan pokok dalam menggunakan software data base, tetapi software itu kompleks dan biasanya beroperasi berdasarkan pada data yang tersimpan pada satu lokasi, karenanya data yang didistribusikan sering dalam bentuk file – file dari pada data base, walaupun multiple data base system bisa dihubungkan. Banyak literatur tentang distributed systems menggunakan term data base ketika ia sebenarnya semata – mata merujuk pada on-line file. Hal yang sama juga terjadi dalam publikasi marketing beberapa minikomputer vendor. Membedakan antara dua ini adalah penting karena pertimbangan desain bagi keduanya cukup berbeda. PROCESSING, DATA DAN CONTROL Pada umumnya ada 3 aspek proses data yang bisa didistribusikan atau tidak, yaitu processing, data dan control. Argumen yang terkait dengan tiga aspek ini berbeda – beda, ada argumen untuk memusatkan beberapa data dan mendistribusikan yang lain. Ini semua berbeda dengan argumen yang terkait dengan distribusi processing. Sistem ini bisa mempunyai processing banyak yang terpencar secara geografis tetapi seluruh kontrol sistem di pusat. Dalam beberapa jaringan komputer mekanisme kontrol kebanyakan tersentral, dimana kontrol sentral ada, tidak adanya pusat pusat menempatkan seluruh jaringan diluar tindakan. Dengan kontrol terdistribusi jika jaringan rusak sisanya akan berlanjut pada fungsi. Sistem sentralisasi mempunyai reabilitas yang diperluas dengan mempunyai lebih dari satu pusat atau lebih dari satu kemampuan kontrol komputer dipusat. 23 Baik kontrol sentralisasi dan distribusi dijumpai secara ilmiah, sering dalam kombinasi. Sebuah kota mempunyai kontrol distribusi yang luas. Beberapa fungsi terpusat dalam city hall, tetapi kota akan terus bekerja jika city hall rusak. Beberapa jaringan komputer packet switching akan terus berfungsi jika porsi tunggal rusak meskipun beberapa fungsi manajemen terpusat, tubuh manusia mempunyai fungsi sentral yang vital, ia bisa mentolerir banyak bahaya, tetapi tidak pada kerusakan otak atau jantung. Demikian juga beberapa jaringan komputer tergantung pada komponen – komponen penting tertentu. Ketika jaringan mengasumsikan tujuan vital yang meningkat, mekanisme kontrol toleransi pada kesalahan akan menjadi lebih penting. HEXAGON DIAGRAM Untuk mengilustrasikan tipe- tipe sistem sekilas kita akan menggunakan hexagon diagram. Red shading di dalam merepresentasikan sentralisasi sumber – sumber. Red shading diluar merepresentasikan distribusi, tingkat shading bisa mengindikasikaan sejauh mana sumber itu kompleks, full fungsi atau luas. Diagram berhubungan dengan enam aspek sistem yang bisa berupa sentralisasi atau distribusi : 1. Aplication processing 2. File 3. Database 4. Input Output 5. Network control 6. Intelligence 24 BAB VI DISTRIBUSI DATA  Kategori distribusi data  Splitting criteria 25

BAB VI DISTRIBUSI DATA