3
BAB I EVOLUSI SISTEM TERDISTRIBUSI
Dewasa ini makin banyak perusahaan menyerap teknologi informasi, khususnya teknologi komputer dan jaringan, sejumlah perusahaan memulainya dengan memberikan fasilitas komputer di
setiap meja kerja pegawai administrasinya, agar proses pembuatan surat dan laporan menjadi lebih cepat dan kapabilitas serta citra perusahaan di mata pelanggan menjadi makin meningkat.
CIKAL BAKAL SISTEM TERDISTRIBUSI
Jaringan komputer sering dipahami sebagai sesuatu yang rumit dan sulit, namun teknologi jaringan sudah menjadi kebutuhan yang mendesak bagi perusahaan yang ingin mewujudkan proses
digitalisasi dan komputerisasi secara terdistribusi menuju perusahaan digital. Yang dimaksud dengan jaringan komputer disini adalah : sekelompok komputer otonom yang saling dihubungkan satu
dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data dan informasi, aplikasi
– aplikasi dan program – program lainnya, berbagi pakai perangkat keras seperti printer, hardisk dan sebagainya.
Proses dasar sistem jaringan sangat sederhana, yaitu proses pengiriman data atau informasi dari pengirim ke penerima dengan prosedur tertentu, melalui suatu media komunikasi tertentu secara
cepat dan tepat tanpa ada kesalahan
Pengirim Penerima
Gambar 1. Prinsip dasar jaringan komputer Namun prinsip dasar jaringan komputer yang sederhana tersebut menjadi sangat kompleks
ketika jumlah terminal yang saling terhubung semakin banyak, oleh karena itu pembangunan sistem jaringan komputer dalam suatu perusahaan memang tidak mudah karena :
1. Kompleksitas membutuhkan sistem manajemen administrasi jaringan yang baik, teratur dan sesuai dengan prosedur standar sehingga penggunaan fasilitas dan lalu lintas data dan informasi
dapat terkendali dengan baik 2. Jalur transmisi yang digunakan tidak benar
– benar bebas dari masalah gangguan transmisi noise, kemudian masalah kejahatan dan pelanggaran etika.
3. Jumlah maupun kualitas SDM yang menguasai teknologi dan manajemen administrasi jaringan masih terbatas
4. Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk berinvestasi dalam teknologi jaringan masih terbatas karena perusahaan masih mengedepankan bidang pemasaran.
Pemanfaatan teknologi jaringan ini tentu saja bukan tanpa alasan, yang pertama karena para ahli komputer telah berhasil meyakinkan para pimpinan perusahaan bahwa sistem ini memiliki
sejumlah potensi yang dapat mendorong perusahaan untuk lebih kompetitif dalam menghadapi para pesaing. Apalagi dengan dikembangkannya sistem terdistribusi maka potensi jaringan bisa
diakomodasikan bahwa kelak dieksplorasi lebih optimal, adapun sejumlah potensi jaringan antara lain: 1. Mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan
Jaringan komputer memungkinkan dilakukannya penggunaan bersama peralatan komputer seperti printer, harddisk, serta perangkat lunak dari berbagai jenis, sehingga dapat menekan biaya
investasi serta meningkatkan efektivitas dan optimalisasi dari penggunaan sumber daya tersebut. 2. Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pemakai komputer, apalagi tersedia aplikasi
– aplikasi seperti e-mail dan e-massage untuk mengirimkan pesan – pesan dan informasi penting lainnya, baik secara teks maupun grafis. Disamping itu juga tersedia aplikasi
teleconference yang memungkinkan dilakukannya rapat antar departemen maupun pihak – pihak
yang terkait tanpa harus meninggalkan meja kerja sehingga proses koordinasi dan komunikasi dapat dilakukan secara efektif dan optimal.
3. Mengintegrasi data. Jaringan komputer diperlukan untuk mengintegrasikan data dari terminal
– terminal transaksi tersebut sehingga dapat dibuat laporan
– laporan manajerial yang objektif setiap saat yang akan menjadi dasar dalam perencanaan, koordinasi, pembuatan keputusan maupun pengendalian.
4. Perlindungan data dan informasi Sistem jaringan komputer memudahkan upaya perlindungan terhadap data yang terpusat pada
server, melalui pengaturan hak akses dari pemakai, penerapan sistem password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk. Dengan cara demikian data dan informasi relative lebih
terlindungi dari pihak – pihak yang tidak berwenang.
Media komunikasi
4
5. Sistem terdistribusi Ketersediaan jaringan komputer juga dimanfaatkan untuk mendistribusikan proses dan aplikasi
sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya bottleneck yang dapat menunda perolehan informasi atau pembuatan laporan
– laporan. Pemrosesan data dapat didistribusikan ke beberapa server atau terminal tertentu yang hasilnya akan digabungkan kembali, sehingga pembuatan
laporan dapat dilakukan oleh suatu tim kerja. 6. Keteraturan aliran informasi
Jaringan komputer dapat menjamin bahwa data akan mengalir dengan cepat dari terminal –
terminal masukan untuk diintegrasikan dalam server. Disamping itu jaringan juga menjamin distribusi informasi secara kontinyu kepada orang
– orang, departemen, rekan kerja, serta pihak – pihak terkait yang membutuhkannya.
TANTANGAN PERUSAHAAN DIGITAL
Bertransformasi menjadi perusahaan digital bukan berarti seperti jalan mulus, malah sebaliknya justru melahirkan tantangan
– tantangan baru yang harus dicermati. Adapun tantangan – tantangan tersebut antara lain penciptaan strategi bisnis, globalisasi, perencanaan, penyediaan
infrastruktur dan arsitektur informasi client server yang menjadi basis pengembangan sistem terdistribusi, serta melakukan kontrol dan respon yang memadai, serta persiapan sumber daya
manusia yang akan bersentuhan dengan teknologi yang ada.
Khusus tantangan berupa perencanaan serta penyediaan infrastruktur dan penciptaan arsitektur informasi, perusahaan harus mulai belajar untuk membuat perencanaan investasi teknologi
yang memiliki karakteristik cepat usang. Namun tanpa berinvestasi teknologi ini, maka perusahaan akan tertinggal oleh para pesaing atau mengalami keterasingan, karena berbagai pihak terkait dan
para pelanggan juga mulai menyukai akses secara digital.
Variasi produk dan fungsi perangkat TI menuntut perusahaan untuk membuat perencanaan dengan sangat hati
– hati sehingga tidak melakukan investasi peralatan secara berlebihan akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang akan berpengaruh pada penetrasi harga produk.
Disamping itu, perusahaaan juga dihadapkan pada pemilihan arsitektur dan topologi jaringan komputer serta platform sistem operasi yang akan diterapkannya. Kesalahan dalam membangun
arsitektur jaringan komputer akan mempengaruhi kinerja sistem informasi perusahaan secara keseluruhan.
Pada perusahaan yang umumnya belum menyerap teknologi informasi, proses adaptasi dalam lingkungan teknologi ini terasa sangat berat dan mereka tidak memiliki pengalaman sama sekali.
Namun, perusahaan tidak dapat menunda lagi proses adaptasi ini. Perusahaan yang masih buta sama sekali tentang teknologi dapat segera menghubungi konsultan teknologi informasi untuk
mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang cara dan teknik dalam membuat rencana investasi teknologi informasi yang efektif.
PENGEMBANGAN SISTEM TERDISTRIBUSI
Teknologi Informasi telah mengalami perpadauan antara tiga komponen utama yaitu : tekknologi komputer, telekomunikasi dan multimedia. Perpaduan dari ketiganya telah melahirkan
inovasi – inovasi teknologi, produk dan layanan yang baru seperti internet, telepon seluler dan
Personal Digital Assistant dengan aplikasi – aplikasinya
Gambar 2. Perpaduan TI
Bergabungnya tiga komponen tersebut telah mendukung penciptaan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna teknologi. Perpaduan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi
juga telah melahirkan teknologi jaringan komputer yang memungkinkan diintegrasikannya data transaksi dari berbagai terminal dalam suatu komputer server, serta berbagai peralatan yang ada
sehingga dapat menekan biaya investasi, meningkatkan efektivitas penggunaan sumber daya tersebut dan menciptakan beragam layanan terdistribusi.
Beberapa tahun terakhir, jaringan tanpa kabel ini terus berkembang menyusul perkembangan teknologi ponsel dan PDA, dimana para ahli dibidang telekomunikasi semakin intens dalam
mengembangkan teknologi ponsel, dimulai dari Advance Mobile Phone Sistem AMPS , Code Division Multiple Access CDMA , Global Sistem for Mobile Communications GSM hingga
Enhance Data Rate for GSM Evolution EDGE dan Universal Mobile Telephone Standard UMTS yang memungkinkan dilakukannya distribusi informasi dengan mobilitas dan visualisasi grafis yang
tinggi.
Telekomunikasi Perpaduan
TI
Komputer Multimedia
5
Dengan adanya perpaduan teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk membangun sistem terdistribusi yang akan mengalirkan data, informasi dan pengetahuan baik dalam bentuk teks, grafis,
animasi, audio dan visual ke seluruh lini perusahaan, baik dikantor pusat maupun cabang dan kepada pihak
– pihak eksternal yang terkait secara teratur dan kontinu.
ARSITEKTUR DAN PEMETAAN POLA JARINGAN DALAM SISTEM TERDISTRIBUSI
Sistem operasi jaringan sangat menentukan bentuk arsitektur jaringan yang dibangun. Ada dua macam kelompok arsitektur jaringan, yaitu peer to peer dan client server, masing arsitektur
tersebut memiliki perbedaan dalam derajat koneksitasnya, maupun bentuk hubungan antara server dengan terminalnya. Namun semua arsitektur tersebut berfungsi menciptakan hubungan antar
terminal yang ada dan menentukan fungsi serta peran masing – masing terminal yang terkoneksi satu
sama lain. Penerapan arsitektur jaringan ini juga ditentukan oleh skalabilitas dan tingkat penggunaan
jaringan. Untuk skala kecil dengan jumlah komputer yang terhubung hanya berkisar 3 – 5 unit, maka
penerapan arsitektur peer to peer akan memberikan keuntungan tersendiri, dimana semua terminal dapat berfungsi sebagai client maupun server.
Namun untuk sistem jaringan yang lebih besar, baik jumlah terminal yang terhubung maupun skala jangkauan yang lebih luas apalagi untuk penangan sistem terdistribusi, penerapan peer to peer
tidak efektif lagi. Tentu saja dalam skala besar akan sulit sekali jika tidak diketahui dengan pasti layanan apa yang disediakan oleh komputer
– komputer yang ada. Hal itu akan membuat client mengalami kesulitan untuk menemukan server yang menyediakan layanan yang diperlukan, oleh
karena itu pada sistem jaringan dengan skala yang lebih besar akan lebih tepat jika diterapkan arsitektur client server, dimana ada satu komputer yang ditetapkan sebagai server dan semua
layanan dipusatkan pada server tersebut.
Model client server ini kelak menjadi model arsitektur yang banyak dikembangkan untuk penerapan sistem terdistribusi di berbagai perusahaan, khususnya untutk perusahaan dengan skala
menengah keatas dan aplikasi berbasis web. Berbagai perusahaan yang telah menerapkan sistem jaringan komputer telah mulai menuai
manfaat sehingga mulai diikuti oleh perusahaan lain yang sebelumnya bersikap wait and see. Bahkan kini cenderung terjadi kompetisi antar perusahaan dalam penerapan jaringan komputer. Perusahaan
berlomba – lomba mendigitalkan diri, baik dalam departemen – departemen, perusahaan secara
keseluruhan, cabang – cabang dalam satu kota maupun luar kota, maupun dengan pihak – pihak
terkait khususnya dengan para pemasok untuk memelihara rantai pasokan, maupun dengan para pelanggan untuk memelihara relasi.
Perlombaan tersebut telah melahirkan berbagai inovasi dalam penerapan sistem jaringan tersebut, yang dapat dipetakan dalam beberapa kategori seperti skalabilitas, media transmisi,
kecepatan, topologi dan arsitektur jaringan. SKALABILITAS
Jaringan komputer yang digunakan didalam perusahaan
– perusahaan dewasa ini dapat dikelompokkan berdasarkan luas area yang dapat dijangkau atau dilayani. Luas area ini pada
mulanya ditentukan berdasar jarak jangkau dalam satuan meter, namun dalam perkembangan selanjutnya pengelompokan jaringan dilakukan tidak saja berdasarkan jarak jangkauan, melainkan
juga pertimbangan peralatan dan fasilitas baik internal maupun publik yang digunakan, serta penanggung jawab pengelolaan yang kini mulai diikutsertakan untuk menentukan penggolongan itu.
Penggunaan peralatan yang dimaksud adalah : 1. Repeater
Merupakan alat sederhana yang berfungsi memperbaiki dan memperkuat sinyal yang melewatinya sehingga sinyal data dapat mencapai jarak yang lebih jauh.
2. Bridge Merupakan jenis perangkat yang menghubungkan 2 segmen jaringan dimana protokol fisiknya
berbeda. 3. Router
Merupakan perangkat antara yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua jaringan lokal yang memiliki protokol lapisan fisik dan data yang berbeda.
4. Gateway Merupakan alat yang digunakan interkoneksi jaringan dimana masing
– masing jaringan memiliki arsitektur yang berbeda.
Berdasarkan kriteria – kriteria tersebut jaringan komputer dapat digolongkan dalam 5 kelompok yaitu :
1. Jaringan komputer lokal satu segmen Jaringan komputer local ini digunakan untuk membangun sistem terdistribusi dalam perkantoran
skala kecil dengan menghubungkan terminal – terminal, peripheral pendukung dan pusat
pengolahan dalam satu segmen yang berada dalam radius satu ruangan atau satu gedung dan dikelola oleh perusahaan yang bersangkutan.
2. Interkoneksi jaringan komputer lokal Jaringan komputer lokal ini merupakan penggabungan dua atau lebih segmen jaringan local
dengan melibatkan peripheral interkoneksi, seperti repeater, bridge, router atau gateway. Interkoneksi jaringan komputer local dilakukan untuk membangun sistem terdistribusi dalam
perusahaan berskala besar dengan menghubungkan jaringan komputer dari satu departemen
6
dengan departemen lainnya sehingga dapat memperlancar aliran informasi dan meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Jaringan komputer metropolitan Jaringan komputer metropolitan ini memiliki radius 10
– 50 km, jaringan ini merupakan model jaringan yang memanfaatkan fasilitas dari perusahaan telekomunikasi umum atau terminal
dikantor cabang dalam satu kota. Pengelolaan jaringan ini dilakukan oleh perusahaan pemilik jaringan yang bekerja sama dengan perusahaan penyelenggara layanan media komunikasi publik.
4. Jaringan komputer skala luas Merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan jaringan atau terminal dikantor pusat
dengan jaringan atau terminal dikantor cabang hingga mencapai radius kerja antar benua dengan memanfaatkan fasilitas telekomunikasi umum. Jaringan ini menjadi infrastruktur utama dalam
membangun sistem terdistribusi pada perusahaan yang memiliki kantor – kantor tersebar antar
kota, propinsi bahkan antarnegara dan benua. 5. Internet
Internet merupakan suatu jaringan komunikasi tanpa batas yang melibatkan jutaan komputer pribadi dan jaringan komputer yang berada di ratusan Negara dan jutaan departemen atau
instansi baik swasta maupun pemerintah yang tersebar diseluruh dunia dengan menggunakan protokol TCP IP dan didukung oleh media telekomunikasi seperti telephone, satelit dan paket
radio.
TOPOLOGI JARINGAN
Jaringan komputer juga dikelompokkan berdasarkan topologinya, yaitu pola hubungan antar terminal dalam suatu sistem jaringan, adapun pola dasar adalah topologi bus, ring dan star,
disamping itu juga terdapat pola – pola hubungan yang merupakan perpaduan dari topologi dasar
tersebut yaitu topologi star wired ring. Topologi ini akan menentukan tingkat efektivitas kinerja jaringan client server yang akan
dibangun. Dengan memahami karakteristik masing – masing topologi, diharapkan dapat dilakukan
pemilihan topologi yang tepat untuk pembangunan infrastruktur sistem terdistribusi. 1. Topologi bus
Pola topologi bus menggambarkan semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Paket data dan informasi akan mengalir melewati semua terminal pada jalur tersebut, jika alamat yang tercantum
dalam paket sesuai dengan alamat terminal yang dilewati maka paket tersebut akan diterima dan diproses, jika alamat tersebut tidak sesuai maka paket tersebut akan diabaikan oleh terminal yang
dilewati. Topologi ini tergolong paling sederhana, dimana setiap terminal yang dilengkapi dengan sebuah network interface card dihubungkan dengan sebuah kabel coaxial meskipun
implementasinya sederhana dan mudah jangan lupakan konektor terminator yang digunakan untuk menutup ujung
– ujung kabel agar sinyal data tidak hilang atau terganggu. 2. Topologi ring
Pola topologi ini mirip dengan topologi bus, tetapi kedua terminal yang berada diujung saling dihubungkan, sehingga hubungan antar terminal berlangsung dalam suatu loop tertutup. Alamat
setiap paket data dan informasi yang diperoleh akan diperiksa oleh terminal yang dilewatinya, jika bukan untuknya paket dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. Pada pola ini setiap
terminal dalam jaringan saling tergantung sehingga jika terjadi kerusakan pada satu terminal maka akan mengganggu seluruh jaringan. Namun topologi ini sangat tepat untuk perusahaan, unit atau
departemen yang sangat tinggi tingkat lalu lintas transmisi data dan informasinya karena pada pola ini diterapkan sistem token, yaitu pembagian kesempatan yang sama untuk melakukan
transmisi paket bagi masing
– masing terminal. 3. Topologi star
Pada pola topologi star terdapat sebuah terminal pusat yang bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua kegiatan komunikasi data yang terjadi. Terminal
– terminal lain terhubung padanya melalui sebuah hub dan pengiriman data dari satu terminal ke terminal lainnya melalui
terminal pusat. Topologi ini mudah dikembangkan, baik untuk penambahan maupun pengurangan terminal. Banyak terminal yang dapat terhubung tergantung pada jumlah port yang tersedia pada
hub yang digunakan. Pada topologi star ini, hub yang digunakan akan menjadi titik kritis sehingga hub tersebut harus diperhatikan dan dipelihara dengan baik. Saat akan membangun hubungan
dengan topologi star ini, harus dihindari terjadinya percabangan pada suatu segmen atau terminal karena masing
– masing segmen harus dihubungkan secara linier tanpa percabangan. 4. Topologi Star wired ring
Topologi Star wired ring adalah pola hubungan di mana secara fisik jaringan berbentuk star, tetapi secara logika berbentuk ring. Komputer atau terminal dihubungkan ke sesuatu central hub atau
multistation access unit, sehingga topologi jaringan menganut pola star, tetapi proses kerjanya secara ring. Keuntungan yang ditawarkan oleh topologi ini adalah jika ada kabel atau network
interface card atau terminal yang rusak maka multistation access unit dapat mengisolasi peralatan sehingga jaringan tetap dapat berjalan dengan baik, namun jika multistation access unit yang
rusak maka jaringan akan macet total.
7
BAB II
PERUBAHAN PERAN PEMAKAI
Tipe interface Komputer yang reaktif
Jenis pemakai
8
BAB II PERUBAHAN PERANAN PEMAKAI