91
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PELAKSANAAN: UJICOBA SKALA LUAS
TAHAP INTERPRETASI
Gambar 3.3. Tahap-tahap Penelitian
Studi Pendahuluan: 1.
Studi lapangan 2.
Studi Pustaka 3.
Studi dokumen kurikulum dan nilai prasyarat belajar biokimia,
yaitu biologi dan kimia 4. Perancangan model pembelajaran
5. Ujicoba terbatas draf model pembelajaran MAKOR
1 QUAL Sebelum Intervensi:
Analisis kemampuan mahasiswa menganalisis kasus
2 a. QUAL selama intervensi:
Analisis kualitatif tugas mahasiswa
b. QUAN selama intervensi: Analisis tugas, LiSBi dan sikap
mahasiswa
Hasil: 1.
Instrumen LiSBi, angket, pedoman analisis tugas
2. Draf model pembelajaran analisis kasus
3.
Karakteristik mahasiswa dan kurikulum
4.
Model pembelajaran MAKOR yang siap diimplementasikan dalam ujicoba skala
luas
Hasil Gambaran awal kemampuan mahasiswa
mengeksplorasi, mendeskripsikan dan menjelaskan kasus
Hasil 1.
Data nilai tugas mahasiswa berdasarkan pedoman penilaian tugas
2. Data tes LisBi mahasiswa
3. Data sikap mahasiswa
Hasil Gambaran akhir kemampuan mahasiswa
mengeksplorasi, mendeskripsikan dan menjelaskan kasus
3 QUAL Sesudah Intervensi:
Analisis kemampuan mahasiswa menganalisis kasus
Interpretasi QUAN qual: Interpretasi hasil uji statistik
berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif tugas mahasiswa
Hasil 1.
Efektivitas model MAKOR untuk meningkatkan LiSBi mahasiswa
2. Sikap mahasiswa terhadap biokimia
3. Kesimpulan dan rekomendasi
4. Keunggulan dan kelemahan model
pembelajaran analisis kasus
92
Selanjutnya dilakukan ujicoba skala yang lebih besar yang tidak hanya melibatkan kelas A tetapi juga kelas B dengan menerapkan hasil modifikasi model
pembelajaran berbasis analisis kasus olahraga. Langkah-langkah dalam ujicoba skala luas dapat diuraikan sebagai berikut:
3 Pada hari ke-2 minggu ke-2 mahasiswa kelas B mulai dilibatkan dalam mengikuti
penjelasan tugas yang nanti akan dilakukan. Kemudian baik kelas A maupun kelas B ditugaskan melakukan eksplorasi, mendeskripsikan dan menjelaskan kasus-kasus
olahraga sesuai dengan petunjuk. Disamping tugas individual juga dilakukan pembagian kelompok diskusi dengan anggota lima orang untuk setiap kelompok
sehingga jumlah kelompok setiap kelas 6 kelompok. Tugas kelompok adalah membuat bahan presentasi kasus olahraga yang paling baik dari kasus yang sudah
dikerjakan oleh anggota kelompoknya agar tidak membebani mahasiswa. Tujuan diskusi adalah untuk berbagi dengan sesama temannya baik dalam kelompok
maupun dengan kelompok lain. 4
Pada hari ke-1 minggu ke-3 dilakukan evaluasi tugas dan remidial tugas mahasiswa baik kelas A maupun kelas B. Hasilnya terjadi peningkatan pada kemampuan
mendeskripsikan kasus meskipun sebagian besar masih kesulitan dalam menjelaskan kasus. Selanjutnya dilakukan remidial tugas analisis kasus olahraga.
5 Pada hari ke-2 minggu ke-3, meskipun masih kesulitan dalam menjelaskan kasus-
kasus yang dideskripsikannya, dimulai kegiatan diskusi yang dipilih sesuai dengan topik bahasan atau yang relevan dengan topik bahasan. Hasil diskusi tersebut
ternyata masih jauh dari yang diharapkan. Meskipun demikian mahasiswa menjadi mendapatkan pengalaman mempersentasikan tugas yang mereka kerjakan selama
93
perkuliahan. Kelompok yang sudah tampil diskusi dapat memperbaiki kembali bahan diskusi dan diberikan kesempatan presentasi ulang.
6 Demikian selanjutnya mengulangi kegiatan 4 sampai 6 baik terhadap kasus-
kasus yang sudah ditemukan maupun yang baru ditemukan sampai pada minggu ke- 7, yaitu minggu dimana kegiatan perkuliahan semester genap berakhir dan
memasuki minggu tenang. Kasus-kasus yang dianalisis dapat berupa kasus-kasus yang sudah dieksplorasinya atau mengeksplorasi kasus baru yang belum dianalisis
oleh peserta atau kelompok lain. Pada minggu ke-7 dilakukan pengumpulan tugas yang merupakan hasil perbaikan selama kegiatan perkuliahan.
7 Pemberian postes dengan menggunakan tes LiSBi dan angket baik kepada
kelompok eksperimen maupun kepada kelompok kontrol.
3. Tahap Interpretasi