88
Kualitas instrumen pedoman penilaian tugas hanya mengandalkan hasil dari expert judgment. Berdasarkan hasil validasi ketiga pakar, semua aspek dalam pedoman
penilaian tugas mahasiswa diterima. Namun pada semua jenis tugas mengeksplorasi, mendeskripsikan, mengaplikasikan dan mempresentasikan kasus dari aspek penskoran
parameter pada umumnya mendapatkan saran revisi terutama yang berkaitan dengan pembobotan. Sedangkan aspek paramater penilaian diterima tanpa revisi. Hasil validasi
pedoman penilaian tugas ini selanjutnya dikonsultasikan kepada pembimbing untuk direvisi sesuai dengan saran ketiga expert.
D. Prosedur Penelitian
Berdasarkan desain mixed method yang digunakan, langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dibagi menjadi 3 tahap utama, yaitu: 1 tahap
persiapan dalam bentuk studi pendahuluan yang dilakukan melalui studi lapangan dan studi pustaka, 2 tahap pelaksanaan yang meliputi ujicoba terbatas dan ujicoba skala
besar, dan 3 tahap interpretasi untuk memberi makna terhadap hasil ujicoba skala besar. Secara skematik, seluruh rangkaian tahap penelitian diuraikan pada Gambar 3.3.
1. Tahap Persiapan
Studi pendahuluan yang dilakukan melalui studi lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan bertujuan untuk mendapatkan gambaran awal tentang sensitivitas mahasiswa
terhadap kasus-kasus olahraga yang sudah menjadi isu publik, kemampuan mahasiswa mendeskripsikan dan memahami kasus dan menelusuri literatur yang berkaitan dengan
kasus. Dalam studi lapangan juga akan dilakukan analisis kebutuhan mahasiswa dalam
89
matakuliah biokimia
dan menetapkan
kasus-kasus berdasarkan
kebutuhan mahasiswapokok bahasan dalam matakuliah biokimia terutama dari aspek ketersediaan
literatur dan akses informasi dalam analisis kasus. Studi lapangan dilakukan dalam bentuk studi dokumen terutama kurikulum biokimia olahraga dan observasi langsung
serta wawancara tak terstruktur baik kepada mahasiswa maupun kepada dosen dan pimpinan jurusanprodi. Studi pustaka bertujuan selain untuk menggali informasi terkait
dengan mahasiswa ilmu keolahragaan dan untuk mendapatkan modal teori dalam mengembangkan prototipe model pembelajaran biokimia melalui analisis kasus
olahraga. Hasil studi pendahuluan tersebut akan memberikan arah kepada perancangan model pembelajaran biokimia melalui analisis kasus olahraga dan pengembangan
instrumen penelitian. Model pembelajaran yang sudah berhasil dirancang selanjutnya diujicoba secara
terbatas kepada mahasiswa kelas A berjumlah 30 orang yang berasal dari prodi ilmu keolahragaan sebuah universitas di Jawa Timur. Ujicoba terbatas tersebut dilakukan
untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan model pembelajaran yang dikembangkan. Oleh karena itu, lama ujicoba terbatas sangat tergantung pada pemahaman peneliti
terhadap tingkat keterlaksanaan model pembelajaran yang diujicobakan. Dalam penelitian ini, lama ujicoba terbatas sebanyak empat kali pertemuan atau dua minggu
masa perkuliahan dua kali tatap muka setiap minggu karena dalam kurun waktu tersebut sudah dapat diketahui tingkat keterlaksanaan model yang diujicobakan dan
bagaimana seharusnya model pembelajaran yang siap untuk diimplementasikan sebagai acuan perbaikan model.
90
2. Tahap Pelaksanaan