ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA KARYAWANlanjutan

67

22. EKUITAS lanjutan Kepentingan Non Pengendali

Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, hak pemegang saham non pengendali atas ekuitas HPAM, Entitas Anak masing-masing adalah sebesar Rp 88.391.121.231 dan Rp 80.601.829.199. Hak pemegang saham nonpengendali atas laba bersih HPAM adalah sebesar Rp 70.096.941.636 dan Rp 28.485.324.850, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, hak pemegang saham non pengendali atas ekuitas KUTJ, Entitas Anak masing-masing adalah sebesar Rp 34.759.190.740 dan Rp 26.429.671.388. Hak pemegang saham nonpengendali atas laba bersih KUTJ adalah sebesar Rp 72.792.756.080 dan Rp 13.103.817.447, masing- masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan dan Entitas Anak dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan jumlah tertentu sebagai suatu dana cadangan sampai dana cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20 dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Perusahaan dan Entitas Anak akan berupaya untuk memenuhi ketentuan dana cadangan yang dipersyaratkan oleh ketentuan tersebut Catatan 24. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan usulan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk periode 3 tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur pemodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar, antara lain dengan memonitor permodalan menggunakan rasio debt to equity dan rasio gearing.