1. Evaluasi pembelajaran pengembangan diri dilakukan untuk menilai efektifitas
proses dan hasil yang terkait dengan perubahan perilaku peserta didik. 2. Hasil evaluasi tidak berbentuk nilai atau skor, tetapi bersifat penilaian
kualitatif dan dicantumkan dalam laporan hasil belajar resmi. 3. Pencantuman nilai pengembangan diri dalam laporan resmi berupa indikator
keberhasilan pembelajaran pengembangan diri yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.2 Landasan Teori
Teori adalah sekumpulan konsep, defnisi, dan proposisi yang saling kait mengkait yang menghadirkan suatu tinjauan secara sistematis atas fenomena yang
ada dengan menunjukkan secara spesifik hubungan-hubungan di antara variabel- variabel yang terkait dalam fenomena, dengan tujuan memberikan eksplanasi dan
prediksi atas fenomena tersebut Zamroni, 1992:2. Pendapat lain mengatakan bahwa teori adalah suatu kumpulan statemen yang mempunyai kaitan logis,
merupakan cermin dari kenyataan yang ada tentang sifat-sifat atau ciri-ciri suatu klas, peristiwa atau sesuatu benda Gibbs dalam Zamroni, 1992:2.
Teori dalam pandangan lain adalah seperangkat konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik,
melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena Sugiyono, 2009:79. Dapat disimpulkan
bahwa teori adalah suatu konseptualisasi yang bersifat umum dan harus dapat diuji kebenarannya. Beberapa teori kebijakan yang mendasari penelitian ini adalah
teori implementasi kebijakan dari para ahli kebijakan, yaitu: teori Edwards III, Sabatier, dan Grindle.
II.2.1 Teori Implementasi EDWARDS III
Model implementasi kebijakan yang bersifat top down dipengaruhi oleh empat variabel, yaitu: 1 komunikasi, 2 sumber daya, 3 disposisi, dan 4 struktur
birokrasi Edwards dalam Nawawi, 2009:136 Keempat variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain, variabel-variabel tersebut meliputi: komunikasi,
sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi.
1. Komunikasi
22
Implementasi kebijakan publik agar dapat mencapai keberhasilan, mensyaratkan agar implementor mengetahui apa yang harus dilakukan secara
jelas. Oleh karena itu dalam implementasi kebijakan diperlukan tiga hal, yaitu: 1 penyaluran yang baik akan menghasilkan implementasi yang baik pada
kejelasan, 2 adanya kejelasan yang diterima oleh pelaksana kebijakan, dan 3 adanya konsistensi yang diberikan dalam pelaksaanaan kebijakan.
2. Sumber daya
Implemetasi kebijakan harus ditunjang oleh sumber daya, baik sumber daya manusia, material dan metode. Sasaran, tujuan dan isi kebijakan walaupun
sudah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakan, maka implementasi tidak akan
berjalan secara efektif dan efisien. Implementasi kebijakan yang tidak disertai dengan sumber daya, hanya tinggal di atas kertas menjadi dokumen saja tidak
diwujudkan untuk memberikan pemecahan permasalahan yang ada di masyarakat dan upaya memberikan pelayanan pada masyarakat.
3. Disposisi
Suatu disposisi dalam implementasi dan karakteristik, sikap yang dimiliki oleh implementor kebijakan, seperti komitmen, kejujuran, komunikatif, cerdik dan
sifat demokratis. Implementor yang baik harus memiiliki disposisi yang baik agar dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan dan
diterapkan oleh pembuat kebijakan. Implementasi kebijakan apabila memiliki sikap yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasinya
menjadi tidak efektif dan efisien.
4. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi dalam implementasi kebijakan mempunyai peranan yang sangat penting. Salah satu dari aspek struktur organisasi adalah adanya
prosedur operasi yang standar. Struktur organisasi yang terlalu panjang akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan birokrasi yang rumit dan
kompleks. Teori implementasi Edwards III akan digunakan sebagai alat untuk menganalisis permasalahan mengenai pelaksanaan kebijakan pengembangan diri
siswa yang merupakan rumusan masalah kedua pada penelitian ini. Berikut ini digambarkan mengenai faktor penentu implementasi kebijakan menurut Edwards
23
III.
Gambar 2 Faktor Penentu Implementasi Kebijakan Model Edwards III
Nawawi, 2009:137
II.2.2 Teori Implementasi SABATIER