Teori Implementasi SABATIER Teori Implementasi GRINDLE

III. Gambar 2 Faktor Penentu Implementasi Kebijakan Model Edwards III Nawawi, 2009:137

II.2.2 Teori Implementasi SABATIER

Implementasi kebijakan publik dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1 karakteristik masalah, 2 karakteristik kebijakanundang-undang, dan 3 variabel lingkungan Sabatier dalam Nawawi, 2009:145. Teori implementasi Sabatier akan digunakan sebagai dasar untuk menganalisis permasalahan mengenai faktor- faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan kebijakan pengembangan diri siswa dan solusi dalam mengatasi berbagai hambatan yang merupakan rumusan masalah ketiga dan keempat pada penelitian ini. Menurut Sabatier, hubungan masing-masing variabel yang mempengaruhi implementasi kebijakan dapat dijelaskan pada gambar berikut. 24 Komunikasi Sumberdaya Disposisi Implementasi Struktur birokrasi 1. 2. 3. 4. 5. Tahap-tahap dalam proses 6. Gambar 3 Variabel-variabel yang Mempengaruhi Proses Implementasi Nawawi, 2007:140

II.2.3 Teori Implementasi GRINDLE

Keberhasilan implementasi kebijakan dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu isi kebijakan dan lingkungan implementasi Grindle dalam Nawawi, 2009:141. Variabel isi kebijakan yang disampaikan oleh Grindle mencakup beberapa hal yaitu: 1 sejauh mana kepentingan kelompok sasaran termuat dalam isi kebijakan publik, 2 jenis manfaat yang diterima oleh kelompok sasaran, dan 3 sejauh mana perubahan yang diinginkan oleh kebijakan. Teori implementasi Grindle akan digunakan sebagai alat untuk menganalisis permasalahan mengenai substansi 25 Mudah tidaknya masalah dikendalikan Kesulitan teknis Keragaman perilaku kelompok sasaran Prosentase kelompok sasaran dibanding jumlah populasi Kemampuan kebijaksanaan untuk mengukur implementasi Kejelasan dan konsisten tujuan Digunakannya teori kausal yang memadai Ketepatan alokasi sumber daya Keterpaduan hierarki dalam dan diantara lembaga pelaksana Aturan-aturan keputusan dari badan pelaksana Rekruitmen pejabat pelaksana Variabel di luar kebijakan yang mempengaruhi proses implementasi Kondisi sosio ekonomi dan tekno Dukungan publik Sikap dan sumber-sumber yang dimiliki kelompok pemilih Dukungan dari pejabat atasan Komitmen dan keterampilan pejabat- pejabat pelaksana Output kebijakan dalam pelaksana Dampak output kebijakan Dampak output kebijakan Dampak nyata output kebijakan Kesediaan target group memenuhi output kebijakan kebijakan pengembangan diri siswa yang merupakan rumusan masalah pertama pada penelitian ini. Berikut disajikan model implementasi kebijakan menurut Grindle. `` Gambar 4 Implementasi Sebagai Proses Politik dan Administrasi Nawawi, 2009:142 Berdasarkan beberapa landasan teori yang digunakan sebagai alat untuk menganalisis setiap permasalahan, terdapat keterkaitan antara teori yang satu dengan yang lainnya. Keterkaitan antara masing-masing landasan teori yang 26 Program aksi dan proyek individu yang didesain dan didanai Hasil kebijakan Dampak pada masyarakat, individu, dan kelompok Perubahan dan penerimaan masyarakat Tujuan kebijakan Implementasi kebiajakan dipengaruhi oleh: A. Isi kebijakan Kepentingan kelompok sasaran Tipe manfaat Derajad perubahan yang diinginkan Letak pengambilan keperluan Pelaksanaan program Sumber daya yang dilibatkan B. Konteks kebijakan Kekuasaan, kepentingan, strategi aktor yang terlibat Karakteristik lembaga dan rezim yang berkuasa Tingkat kepatuhan dan adanya respons dari pelaksana program yeng dilaksanakan sesuai rencana Mengukur Keberhasilan Tujuan yang dicapai digunakan dengan kebijakan pengembangan diri siswa dapat digambarkan pada bagan berikut. Gambar 5 Keterkaitan Dasar Teori pada Kebijakan Pengembangan Diri Siswa Berdasarkan gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa diantara landasan teori yang digunakan sebagai alat analisis, ketiganya berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan pada masing-masing landasan teori adalah terletak pada cakupan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan. Dari ketiga landasan teori yang digunakan, masing-masing mempunyai pandangan tersendiri mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan. Dapat dijelaskan bahwa teori implementasi Grindle menyatakan bahwa implementasi kebijakan sangat dipengaruhi oleh isi kebijakan dan lingkungan implementasi. Sementara teori implementasi Edwards III menyatakan bahwa implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, yaitu: komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Selanjutnya teori implementasi Sabatier menyatakan bahwa kinerja implementasi kebijakan publik dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: 1 27 Teori Edwards III Teori Sabatier Kebijakan Pengembangan Diri Siswa Teori Grindle karakteristik masalah, 2 karakteristik kebijakanundang-undang, dan 3 variabel lingkungan. Perbedaan cakupan pada masing-masing teori yang digunakan tidak menyebabkan teori menjadi berdiri sendiri-sendiri. Berdasarkan perbedaan yang ada, dapat dilihat adanya keterkaitan pada masing-masing teori di atas. Keterkaitan yang dimaksud yaitu terletak pada substansi penting dalam implementasi kebijakan yaitu adanya sumber daya, baik sumber daya manusia, material maupun non material, serta metode. Sumber daya menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan implementasi kebijakan. Implementasi kebijakan akan berjalan dengan efektif dan efisien jika ditunjang oleh sumber daya yang memadai.

III. DESAIN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara sistematis kegiatan pengembangan diri siswa ditinjau dari berbagai aspek agar memperoleh gambaran yang jelas mengenai program pengembangan diri siswa. Dilihat dari tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini adalah penelitian yang bersifat penelitian des- kriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha meng- gambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya Best dalam Su- kardi, 2004:157. Penelitian deskriptif merupakan penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah suatu paradigma penelitian untuk mendeskripsikan peristiwa, pe- rilaku orang atau suatu keadaan pada tempat tertentu secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi Djam`an Satori, 2010:219. Lebih lanjut dijelaskan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada fil- safat postpositifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi Sugiyono, 2009:15. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan un- 28