2
H
Direksi bertanggung jawab dalam m
engam bil keputusan
terhadap tingkat risiko Dana Pe
nsiun Pension Fund Risk Appetite yang dapat diam
bil , dan strategi
pengedaliannya, berdasarkan kajian m enyeluruh atas
risiko. Pedom
an dan prosedur kajian atas risiko Dana Pensiun ditetapkan didalam
bentuk
I
eputusan Direksi tentang
I
ebijakan Pengedalian R isiko.
Pengelolaan Risiko pada tingkat operasionil tertuang secara built in pada
J
uku Pedom
an Operasionil m asing
-m asing
J
idang .
4. PedomanKebijakan Aktuaria dan Pendanaan
Untuk Dana Pensiun pelaksana Program Pensiun
K
anfaat Pasti, pendanaan m
erupakan hal yang paling penting dan harus m em
pero leh perhatian
sepenuhnya Inti dari kegiatan Dana Pensiun adalah pem
enuhan pem bayaran
K
anfaat Pensiun, yang berarti harus dilakukan pengelolaan ke
cukupan dana yang baik
I
ebijakan Pendanaan m engatur pokok-pokok peranan
organ Dana Pensiun
dalam hal pendanaan, baik dalam
hal penerim aan dana
berupa Iuran Pensiun, m
aupun pem akaian dana berupa pem
bayaran
K
anfaat Pensiun.
5. PedomanKebijakan Investasi
Salah satu sisi kegiatan utam a Dana Pensiun
adalah peng elolaan dan
pem upu
kan dana untuk m encukupi kebutuhan pem
enuhan kewajiban, m
elalui pengem
bangan dan penem patan dana yang terhim
pun.
I
ebijakan Penem patan dan Pengem
bangan Dana atau
I
ebijakan Investasi m
engatur tentang perim bangan antara kebutuhan likui
ditas dan solvabilitas serta
kesanggupan pem enuhan kew
ajiban aktuaria.
I
ebijakan Investasi juga berfungsi sebagai dasar pen etapan dan penerapan
kebijakan pengendalian risiko.
6. PedomanKebijakan Organisasi dan Tatakerja
Tatakelola Dana Pensiun yang diselenggarakan berdasa rka
n Sistim Dasar
Tatakelola seperti diatas harus dilaksanakan dengan penyusunan Struktur
Organisasi Dana Pensiun yang baku nam un bersifat fle
ksibel, berdasarkan fungsi dan kegiatan yang harus dilakukan
Struktur Organisasi disusun dengan m enetapkan garis
kew e
nangan dan pertanggungjawaban yang jelas dan m
em enuhi keperlua
n penerapan
I
ontro l
dan pengawasan yang cukup.
29 Pengorganisasian kegiatan dan fungsi diikuti dengan pemenuhan Sumber Daya
Manusia sesuai kebutuhan yang ada. Disamping itu, perlu juga ditetapkan Kebijakan tentang Tatakerja yang harus
digunakan dalam penerapan prinsip-prinsip tatakelola yang telah ditetapkan. Penyusunan Struktur Organisasi juga tidak terlepas serta harus selalu
memperhatikan efesiensi dan efektifitas yang maksimal dari semua sumber daya yang ada.
7. PedomanKebijakan Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran