17 melakukan monitoring dan pengawasan terhadap realisasinya.
X. SISTIM KONTROL, PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
Sistim Pengendalian Intern Dana Pensiun tidak dapat dipisahkan dengan keharusan untuk setiap saat harus dapat mengukur, menilai, serta tetap menjaga agar kegiatan Operasional
Dana Pensiun dilaksanakan sesuai dengan Tujuan dan Rencana yang telah ditetapkan, dan tidak terjadi penyimpangan atau ketidak patuhan terhadap ketentuan-ketentuan yang
berlaku. Untuk maksud tersebut, sangat diperlukan peranan dan fungsi dari Kontrol, Pengawasan
dan Pembinaan, baik Kontrol, Pengawasan dan Pembinaan Internal oleh Manajemen Dana Pensiun, maupun Pengawasan dan Pembinaan Eksternal.
1. Pengertian Pengawasan Internal
Secara umum, rincian kegiatan Manajemen dikenal sebagai POAC : Planning, Organizing, Actuating, Controling.
Dengan demikian, Pengawasan Internal pada hakekatnya sangat, bahkan mutlak diperlukan bagi Manajemen, karena penerapan Pengawasan Internal yang baik akan
dapat memberikan jaminan kepada Manajemn, bahwa semua yang telah direncanakan, diorganisir dan dilaksanakan telah dilakukan dengan baik.
Pengawasan Internal mengandung 2 dua fungsi pokok : Memberikan dukungan kepastian kepada Manajemen, bahwa semua Kebijakan
dan Prosedur Kerja yang akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran organisasi telah ditetapkan secara tegas dalam bentuk Pedoman Kebijakan dan Pedoman
Operasionil yang disusun dan ditetapkan dengan memperhatikan serta memasukkan unsur-unsur yang menjamin adanya kepatuhan terhadap ketentuan
yang ada, kebenaran dan keamanan, serta keberhasilan.
Memberikan keyakinan kepada Manajemen, bahwa pelaksanaan kegiatan semuanya telah dilakukan sesuai dan dengan mematuhi semua Pedoman
Kebijakan serta Pedoman Opersionil yang sudah ditetapkan.
Dengan demikian, unsur dan fungsi Pengawasan Internal pada dasarnya melekat pada semua Pedoman Kebijakan dan Pedoman Operasional yang ditetapkan oleh Direksi
dan harus dipatuhi oleh semua pekerja pada setiap Bidang dan Bagian di Dana Pensiun.
Unsurfungsi pengawasan yang melekat tersebut pada hakekatnya secara langsung
18 akan terpenuhi dan terlaksana, apabila pelaksanaan setiap kegiatan oleh pekerja Dana
Pensiun dilakukan sesuai serta patuh dan tidak menyimpang dari Pedoman Kebijakan dan Pedoman Operasional.
2. Tujuan Pelaksanaan Pengawasan Internal
Tujuan penerapan Pengawasan Internal dapat diperinci sebagai berikut : 1. Untuk menjamin bahwa semua informasi operasional dan informasi keuangan
yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan manajemen telah dicatat dan disajikan tepat waktu timely, benardapat dipercaya reliable, memadai
adequate, mencukupi sufficient dan akurat accurate.
2. Memberikan jaminan yang logis bahwa seluruh aktiva dan pasiva Dana Pensiun, serta seluruh sumber daya Dana Pensiun, termasuk sumber daya manusia,
terlindungi dengan baik dari kemungkinan timbulnya risiko.
3. Untuk mendeteksi dan memperoleh jaminan bahwa aktifitas dan kegiatan Dana Pensiun dilaksanakan dan dikelola secara baik untuk pencapaian tujuan dan target-
target yang telah ditentukan.
4. Untuk menjaga dan memelihara agar aktifitas dan kegiatan operasional Dana Pensiun dilaksanakan dengan memenuhi persyaratan hukum, Undang-Undang,
peraturan-peraturan, standard etika dan sikap perilaku, serta kebijakan, prosedur dan standard operasional yang telah ditetapkan dan berlaku di Dana Pensiun.
5. Untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas yang maksimal dalam pelaksanaan aktifitas dan kegiatan Dana Pensiun.
6. Untuk menjamin bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan suatu kegiatan dan ketidak-teraturanketidak-tertiban serta ketidak patuhan dapat
diidentifikasi, ditemukan tepat waktu dan dikoreksi secara tepat.
Berdasarkan tujuannya, fungsi dan kegiatan pengawasan dibagi menjadi tiga kategori: Pencegahan Prevention : untuk mencegah terjadinya hal-hal dan situasi serta
hasil-hasil yang tidak diharapkan.
Deteksi Detection : untuk melakukan identifikasi dan penginderaan dini
terjadinya kesalahan-kesalahan atau kondisi-kondisi yang dipertimbangkan sebagai hal yang penting untuk ditindak-lanjuti dan perlu diselesaikan atau
memerlukan langkah-langkah lanjutan
Koreksi Correction : Apabila terdapat hal-hal atau situasi serta hasil yang tidak
diharapkan, atau apabila suatu kesalahan diketahui akan atau telah terjadi, harus
19 diambil tindakan korektif dan perbaikan.
Dalam situasi tertentu, tindakan Pencegahan, Deteksi dan Perbaikan dapat dan harus dilaksanakan serentak, atau dilakukan secara simultan dan sekaligus.
3. Fungsi dan peranan Pengawasan Internal a. Fungsi Pengawasan Terhadap kecukupan Penetapan Kebijakan dan BPO
Sebelum melaksanakan fungsi Pengawasan atas kebenaran dan kepatuhan pelaksanaan kegiatan, Pengawasan Internal melakukan fungsi :
Mengevaluasi dan mereview apakah Pedoman Kebijakan dan Pedoman Operasional sudah dibuat, memadai cukup dan dipelihara dengan baik untuk
kegiatan yang bersangkutan. Tersedianya Pedoman Kebijakan dan Pedoman Operasional yang telah ditetapkan
berlakunya sangat diperlukan sebagai tolok ukur dan acuan untuk pelaksanaan fungsi Pengawasan yang sesungguhnya.
Dana Pensiun harus selalu menghindari adanya pelaksanaan kegiatan yang Kebijakan, tatacara, Prosedur dan Pedoman operasionalnya belumtidak dibuat
dan tidakbelum ditetapkan. Fungsi ini dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern dengan jalan :
Melakukan kajian dan pengecekan, apakah Kebijakan dan Prosedur serta
Pedoman untuk Kegiatan yang bersangkutan telah ditetapkan. Melakukan review, apakah Kebijakan, Prosedur dan Pedoman tersebut telah
mencukupi dan mencakup semua kebutuhan.
Kelengkapan Kebijakan, Prosedur dan Pedoman Pelaksanaan harus up to date,
dalam arti telah disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang ada. Melakukan review, apakah didalam Kebijakan, Prosedur dan Pedoman
tersebut telah terkandung unsure- “built in”
didalam Kebijakan dan didalam alur pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan. Contoh : Proses jalannya kegiatan Pembayaran harus melalui fungsi
Pengusulan dan Pemberian Rekomendasi, fungsi Pemberian Persetujuan, fungsi Otorisasi Pembayaran, fungsi Pencatatan
Akuntansi, dan Penyelesaian Pembayaran Settlement
Dalam hal dijumpai kekurangan atau kekuranglengkapan Kebijakan, Prosedur dan Pedoman pelaksanaan yang seharusnya ditetapkan untuk kegiatan tertentu,
Satuan Pengawas Internal harus segera melaporkannya kepada Direktur
20 Utama, untuk dilakukan perbaikan dan penyempurnaan
seperlunya. Dalam situasi seperti diatas, Pengawasan terhadap p
elaksanaan kegiatan tersebut harus dilakukan dengan lebih cermat, diser
tai dengan tindak lanjut berupa pengawasan ketat ter
hadap langkah perbaikan dan penyempurnaan yang direkomendasikan kepada
anajemen.
b. Fungsi Penentuan Titik-titik Rawan Red Flags
Pengawasan Internal harus dapat menetapkan dimana t itik
-titik rawan dan krusial
Red Flags bendera merah yang terdapat pada Proses pelaksanaan
egiatan yang diawasi, sebagaimana yang telah ditetapkan dan
diatur didalam ebijakan, Prosedur dan Pedoman yang bersangkutan.
Penentuan titik -titik rawan berpedoman antara lain pada
Deteksi ada tidaknya Risiko
emungkinan terrealisir nya Risiko yang telah dideteksi
emungkinan terlepasnya tidak terrealisirnya peluang
yang diharapkan
emungkinan timbulnya Risiko baru
emungkinan terjadinya penyimpangan, pelanggaran ata u penyalahgunaan
emungkinan kelambatan dan kesalahan pelaksanaan k
elanjutan proses Titik-titik lemah yang rawan dan krusial tersebut h
arus mendapatkan perhatian khusus
dalam pelaksanaan Pengawasan .
c. Fungsi Pengawasan Terhadap Kepatuhan terhadap Kebijakan dan BPO
Pengawasan Intern aladalah suatu fungsi dalam organisasi un
tuk memastikan dan menjamin bahwa semua
kegiatan dan aktifitas organisasi telah dilakukan s esuai
dengan tatacara dan prosedur yang telah ditetapkan didalam Pedoman Operasionil,
sehingga diharapkan juga sesuai dan mematuhi ketent uan perundang
-undangan serta peraturan yang berlaku.
ungsi dan Peran ini dapat dilaksanakan dengan jalan Pelaksanaan Pengawasan Intern harus didasarkan pada
ebijakan anajemen dan Prosedur serta Pedoman yang baku dan telah di s
esuaikan dengan perubahan dan perkembangan kebutuhan.
enentukan apakah prosedur pengawasan dilaksanakan s
ecara konsisten dengan baik oleh semua pegawai di semua fungsi
agian dari suatu organisasi, terutama yang berkaitan dengan titik
-titik rawan yang telah ditentukan.
engidentifikasi dan mencatat kelemahan , penyimpangan yang ada terhadap
2 prosedur pengawasan yang ditetapkan oleh Direksi, d
an melaporkan serta menginformasikannya kepada Direksi, disertai rekome
ndasi dan saran -saran
perbaikanpenyelesaian.
eneliti dan mengikuti perkembangan dan penyelesaian ti
ndak lanjut yang direkomendasikan dan disetujui oleh manajemen untuk
dilaksanakan oleh agianSeksi yang bersangkutan.
enyesuaikan dengan kondisi yang baru dan menindak l
anjutinya untuk meyakinkan bahwa tindakan korektif yang perlu telah
dilaksanakan pada waktunya.
4. Standar Kualitas Pengawasan Internal
Untuk mendapatkan hasil Pengawasan Internal yang ef ektif sebagai alat manajemen
dalam memelihara aktifitas organisasi dengan baik, fungsi ini harus diorganisir dan
dilakukan dengan persyaratan standard k ualitas yang tinggi yang mencakup semua
dimensi dan aspek. Secara umum ada 6 enam kriteria dasar dan persyarat
an -persyaratan untuk
digunakan sebagai dasar untuk fungsi Pengawasan Int ernal
a. Kemandirian Independency
emandirian fungsi Pengaw asan Internal harus dijaga dan dipelihara secara
konsisten ..
Satuan Pengawasan Intern harus melakukan fungsinya dengan tingkat obyektifitas
yang maksimum tanpa terpengaruh dan desakan dari pi hak lain, terutama dari
pihak yang melaksanakan setiap fungsi da lam organisasi Dana Pensiun dimana
kegiatan pengawasan sedang dilakukan. Untuk menjaga kemandirian ini, harus diatur sebagai
berikut Semua pihak harus benar
-benar menyadari, bahwa Pengawasan Internal adalah mutlak diperlukan, sebagai bagian dari pelaksan
aan kegiatan anajemen
secara keseluruhan.
anajemen Dana Pensiun harus memandang dan memperlak ukan Satuan
ungsiPengawasan Intern sebagai Unit erja yang melaksanakan kegiatannya
sebagai pembantu anajemen yang mendapatkan kepercayaan untuk
melakukan k egiatannya untuk dan atas nama anajemen.
elu
u j
j n
n jemen se
usn men
i b
w “peng
w s
n” ng
dilakukan oleh Jajaran Pengaw asan Intern bukanlah s
ebagai tindakan yang
22 m
encari kesalahan sem ata-m
ata, akan tetapi sebagai tindakan penilaian,
sam pai sejauh m
ana kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan Pedom
an Pelaksanaan dan ketentuan yang ada, dan dengan dem
i kian dapat dihindari
terjadinya kesalahan dan pelanggaran yang tidak dih arapkan.
anajer Satuan Pengaw
asan Intern dan seluruh jaj aran nya harus dapat bekerja
dan m elakukan tugas pengaw
asannya dengan m andiri, b
ebas dari pengaruh dan intervensi apapun dari siapapun juga.
aporan yang dibuat oleh Satuan Pengaw
asan Intern ha rus ditujukan langsung
kepada Direktur Utam a, baik secara fungs
ional m aupun secara adm
inistratif.
om unikasi yang lancar dan efisien antara Satuan Pen
gaw asan Intern dengan
Direktur Utam a untuk m
engakom odasi dan m
em berikan f
asilitas pem buatan
laporan, rekom endasi, instruksi dan pesan -pesan lai
nnya serta inform asi dari
kedua belah pihak. Direktur Utam
a dan team m
anajem en harus m
engam bil t
indakan yang sungguh
-sungguh dan tindak lanjut yang kom prehensif
terhadap tem uan
- tem
uan yang signifikan yang dilaporkan oleh Satuan Pengaw
asan Intern.
riteria Pengaw asan pada setiap fun gsi dan definisin
ya harus disusun dengan baik dan tepat untuk m
enghindari kem ungkinan terjad
inya kerancuan, konflik kepentingan dan perdebatan antara pegaw
ai yang m ela
ksanakan fungsi dan kegiatan dengan Satuan Pengaw
asan Intern, dengan m e
m perhatikan cakupa
n dan dim
ensi dari pengaw asan.
b. Tanggap dan Kepekaan Terhadap Perubahan
ingkungan tersendiri yang terbentuk pada pem bentuka
n ungsi Pengaw
asan Internal dan im
plem entasinya sangat dipengaruhi ole
h lingkungan sekitar dan perubahan serta perkem
bangannya. Pada dasarnya, lingkungan Pengaw
asan Internal pada suatu organisasi akan terkait
secara langsung dengan efektifitas dari kebijakan o rganisasi dan prosedur
pengaw asan internal yang ada, yang juga m
erupakan s ubyek review
dan evaluasi oleh S
atuan ungsi
Pengaw asan Intern.
Secara internal, berikut ini adalah beberapa elem en
yang m em
bentuk lingkungan Pengaw
asan Internal
aksud dan Tujuan Pendirian Organisasi
alsafah dan gaya anajem
en dalam m
elaksanakan aktifitasnya.
2 Delegasi
ew enanga
n dan Tanggung Jaw ab
Struktur Organisasidan Volum e serta Jenis
egiatan
etodePengaw asan yang diterapkan
anajem en
Sedangkan pengaruh -pengaruh lingkungan eksternal ya ng m
em pengaruhi
lingkungan pengaw asan dan intensitas pengaw
asan dar i suatu organisasi
antara lain
Perubahan dan perkem bangan kebijakan regulator dan
ketentuan regulasi Perke
m bangan
faktor -faktor ekonom
i baik tingkat regional, nasional m au
pun global
Perubahan dan perkem bangan sistim
dan prosedur kerj a
om
petisi industri em
am puan m
enanggap i dan kepekaan terhadap lingkunga
n dan faktor -faktor yang dapat m
em pengaruhinya serta adanya perubahanp
erkem bangan sangat
penting bagi pelaksanaan Pengaw asan Inter
nal dan sem ua pekerja pada Satuan
Pengaw asan Intern.
c. Profesionalisme
gar tetap m andiri, diseganidihorm ati dan m
endapat kepercayaan dari pihak
m anajem
en serta pihak lainnya dalam organisasi,
+
ungsi Pengaw
asan Intern harus m
em iliki pengetahuan yang m
em adai, ketram
pilan dan pengalam
an yang cukup dalam
m elaksanakan tugasnya.
,
fekt ifitas kinerjanya juga sangat tergantung kepada
sikap dan cara kerja serta hasil kerja yang profesional.
etentuan -ketentuan berikut ini berlaku dalam
rangka m
em enuhi dan m
em elihara
standard profesi
+
ungsi Pengaw
asan Intern. Persyaratan dan kriteria
m inim
um harus dibuat dalam
hal ketram pilan,
pengetahuan, pengalam an kerja dan latar belakang, s
ikap dan penam pilan di
dalam proses penyaringan, evaluasi dan pem
ilihan ca lon untuk posisi Satuan
Pengaw asan Intern.
Peraturan tentang Dana Pensiun, m asalah perp
ajakan dan peraturan lainnya
yang terkait m erupakan bidang-bidang yang bagi Satu
an Pengaw asan Intern
harus sudah dikenali dengan baik dan m
endalam ,
pengal am
an di bidang tersebut telah dim
ilikinya.
arena fungsi Pengaw as an Intern alsangat eratterkait de
ngan perubahan dan
24 perkem
bangan di Dana Pensiun, dan disam ping itu lin
gkungan Dana Pensiun selalu tum
buh dan berubah dengan cepat, sikap posit if tentang pegem
bangkan diri dan kebiasaan
serta kem auan untuk terus
belajar juga harus
dipersyaratkan.
-
anajem en Dan a Pensiun harus selalu m
em berikan arahan
dan supervisi kepada Satuan Pengaw
asan Intern dalam m
engim plem
ent asikan fungsi
Pengaw asan Intern
al. Nam
un dem ikian, Satuan Pengaw
asan Intern diharapkan m
elakukan usaha - usaha secara m
aksim umdengan kesadaran sendiri,untuk
m engem
bangkan dan m
em elihara standard pengaw
asan yang tinggi dala m
organisasi. Pem
eliharaan dan pengem bangan pengetahuan teknis da
n ketram pilan Satuan
Pengaw as Intern dapat dilakukan m
elalui berbagai ja lan
, antara lain dengan m
enyediakan program pendidikan dan pelatihan, m
engi kuti berbagai sem
inar - sem
inar dan w orkshop, m
engikuti dan m enem
puh ujian Standar Profesi yang
berkaitan, m engikuti perkem
bangan berita dan berlan gganan publikasi , dan
lain sebagainya.
d. Cakupan Kerja Yang Komprehensif
.
akupan kerja fungsi Pengaw asan Internal m
eliputi se m
ua fungsi di Dana Pensiun, term
asuk m ereview
dan m engevaluasi kecukup
an prosedur pengaw asan
serta im plem
entasinya. Nam
un dem ikian, pada hakekatnya latar belakang perh
atian dalam pelaksanaan
Pengaw asan Internal yang sesungguhnya adalah m
encak up jauh diluar m
asalah pengaw
asan itu sendiri. Tujuan akhir Pengaw
asan Internal adalah m enyediakan
jam inan bahw
a aktifitas dan kegiatan Dana Pensiun dikelola dengan baik dan
dilaksanakan dengan m
em a tuhi hukum
, Undang -Undang, peraturan-peraturan dan standard operasional
serta m engarah pada pencapaian target
-target yang d itetapkan.
Tujuan akhir tersebut m erefleksikan cakupan yang ko
m prehensif dari Pengaw
asan Internal dan dim
ensi pekerjaannya. ungsi Pengaw
asan Internal yang dirancang dan ditera pkan dengan bijak
m encakup sem
ua bagian -bagian kegiatan Dana Pensiun,
dan dalam tahap
pelaksanaannya, Pengaw asan Internal terkait dengan
sem ua proses kegiatan, sejak
dari penetapan tujuan dan target sasaran, kebijakan
- kebijakan, prosedur dan
2 petunjuknya, im
plem entasi dari standard operasional
dan bahkan sam pai dengan
antisipasi terhadap perkem bangan di m
asa yang akan datang.
1
akupan kerja fungsi Pengaw asan Intern yang kom
prehe nsif harus disus
un dan dipaham
i oleh sem ua pihak di Dana Pensiun, untuk m
e nghindari adanya konflik
kepentingan dan tim bulnya sikap dan perlakuan yang
tidak layak.
e. Metodologi dan Prosedur Kerja yang Baku
2
edalam an dan luasnya cakupan kerja yang kom
prehens if dapat dengan m
udah m
engakibatkan tim bulnya kerancuan, perselisihan, at
au pelaksanaan pekerjaan yang tidak baik, dan pada gilirannya kualitas hasil
kerja yang tinggi sulit diharapkan dari situasi yang sem
acam ini.
3
etodologi dan prosedur baku yang baik harus di desai
n untuk m engorganisir
pekerjaan, m enyederhanakan dan m
enstandardisir kegi atan
-kegiatan guna m
eningkatkan dan m em
elihara produktifitas, dan pada akhirnya diharapkan dapat
m enghasilkan produk -produk yang berm
anfaat dan berk ualitas.
Penjelasan yang lebih rinci dari m etodologi dan pro
sedur diuraikan di
4
ab yang lain.
f. Tatakelola dan Administrasi Yang Memadai
5
ungsi Pengaw asan Internal harus didukung dengan tat
akelola dan adm inistrasi
yang tersendiri dan m em
adai.
6
dm inistrasi fungsi Pengaw
asan Internal harus terorg anisir dengan baik, dan
berikut ini adalah faktor -faktor kunci yang harus diperhatikan dan
dipertim bangkan dengan seksam
a dalam m
engorganisir adm
inistrasi pengaw asan
intern
7
8
uas dan kedalam an cakupan kerja
Tersedianya sum berdaya m
anusia dan peralatan sarana Dokum
entasi atas Inform asi dan sem
ua ketentuan sert a peraturan
-peraturan
1
atatan dan pem eliharaan arsip
6
kurasi dan ketepatan w aktu dari pelaporan dan kores
pendensi
2
erahasiaan inform asi, dokum
en dan a rsip.
5. Kontrol, Pengawasan dan Pembinaan Eksternal
Sistim Pengendalian Intern Dana Pensiun juga tidak
terlepas dari keharusan adanya
pengaw asan dan pem
binaan dari pihak
9
ksternal, atau oleh pihak -pihak diluar
3
anajem en Dana Pensiun
26 Pengaw
asan dan Pem bi naan
:
ksternal dapat dilakukan oleh Dew
an Pengaw as
Regulator atau Instansi serta
;
adan2 Otoritas yang terkait.
uditor kuntan Publik
Secara um um
dapat disebutkan, bahw a fungsi dari Pen
gaw asan
:
ksternal pada dasarnya m
eliputi
=
epatutan terhadap norm
a-norm a
:
tika yang baik, dan kepatuhan terhadap Peraturan Perundang
-undangan yang berlaku Compliance Control
ew
ajaran, kebenaran dan kepatutan dari penerapan ebijakan dan Tata
elola Dana Pensiun
Management Control
Pelaksanaan prinsip -prinsip Pengen dalian dan Pengel
olaan Risiko Risk Control
ebenaran dan ketepatan serta kew
ajaran dari pencata tan dan pernyataan
keuangan atas ew
ajiban dan ekayaan Dana Pensiun
Financial Control 6. Kontrol dan Pengawasan oleh Peserta
Secara khusus, Sistim Pengendalian Intern Dana Pens
iun tidak dapat dilepaskan dari
keharusan untuk selalu m em
buka diri terhadap hak m e
lakukan kontrol dan pengaw
asan yang dim iliki oleh Peserta, baik Pekerja
ktif,
?
antan Pekerja, m aupun
Pensiunan. Pelaksanaan pengaw asan ole Pesert
a terse but harus difasilitasi dengan baik
oleh
?
anajem en Dana Pensiun, dengan antara lain m
enetapka n tatacara, prosedur
serta m edia yang harus digunakan sebagai saluran us
ul, pendapat dan penyam paian
inform asi.
XI. PENETAPAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN, PROSEDUR, DAN PEDOMAN OPERASIONIL
Pengelolaan Dana Pensiun secara keseluruhan harus
didas arkan pada penetapan
berbagai Pedom an.
Pedom an
-pedom an tersbut m
enetapkan struktur dan pros es yang harus diterapkan dan
dijalankan dengan baik oleh seluruh jajaran Dana P ensiun.
Pedom an
-pedom an pelaksanaan kegiatan pengelolaan Dan
a Pensiun dibuat untuk
m asing -m
asing bidang kegiatan, dalam
2 dua tahap ata u tingkatan
=
Pedom an untuk tahaptingkat
ebijakan, yang selanjutnya akan m enjadi pedom
an dan
dijabarkan dalam bentuk
=
Pedom an untuk tahaptingkat Operasional, yang dikenal
sebagai Standard Operational Procedure SOP, dalam
bentuk
;
uku Pedom an Operasional.