Prosedur Analisis Data T GEO 1303351 Chapter3

Dian Diana, 2015 Pelestarian Dan Peran Masyarakat Di Kawasan Sekitar Situ Cisanti Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Dengan melakukan triangulasi diharapkan dapat memberikan makna yang sesuai dengan kajian yang dirancang peneliti, yang bersumber pada instrumen yang berkembang di lapangan. Sugiyono 2007, hlm. 241 menyatakan bila peneliti melakukan analisis data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data dengan teknik pengumpulan data sebagai sumber data. Peneliti menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data. Penggunaan panduan wawancara, panduan observasi dan penggunaan dokumentasi berfungsi sebagai triangulasi alat pengumpul data agar data yang diperoleh dari sumber informasi dapat dipertanggungiawabkan. Dalam pelaksanaannya peneliti menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam dan pencatatan dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. Selama melakukan observasi peneliti juga melakukan wawancara kepada para narasumber dan sekaligus pencatatan dokumen-dokumen yang terkait. Dengan demikian dapat diketahui tentang credibility dan confirmability antara data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan demikian, teknik triangulasi dalam penelitian ini adalah pengecekan data yang diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data. Data dari observasi dikonfirmasi melalui wawancara dan dokumentasi, data dari dokumentasi juga dikonfirmasi dari wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian ini, karena tujuan utama melakukan penelitian adalah mendapatkan data yang akurat. Jika teknik pengumpulannya sesuai dengan proseur, maka data yang didapatkan akan memenuhi ketetapan standar data.

E. Prosedur Analisis Data

Tahapan analisis data dalam Metode kualitatif-verifikatif merubah data menjadi temuan dari hal berupa fakta, gejala, masalah yang diperoleh melalui suatu observasi khusus. Dalam metode kualitatif verifikatif, mengenyampingkan teori, semata-mata hanya untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang Dian Diana, 2015 Pelestarian Dan Peran Masyarakat Di Kawasan Sekitar Situ Cisanti Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu sesuai dengan tujuan dari fokus penelitian, sebagaimana menurut Bungin 2007, hlm. 147 mengkonstruksi format penelitian dan strategi untuk lebih awal memperoleh data sebayak-banyaknya di lapangan, dengan mengenyampingkan peran teori sebagaimana desain deskriptif-kualitatif. Berikut format strategi Analisis data kualitatif-verifikatif sebagai berikut : Bagan modetersebut mendesain analisis data menurut metode kualitatif- verifikatif berusaha mengumpulkan data sebanyak-banyaknya sehingga terkumpul informasi yang dan akurat untuk dianalisis dan diklasifikasikan sehingga dapat mencari temuan dari objek yang diteliti. Selajutnya Cresswel 2012, hlm. 276 mengungkapkan cara ideal dalam proses analisis data dari metode kualitatif dengan mencampurkan prosedur umum dengan langkah-langkah khusus, ungkapan tadi dapat diuraikan secara detail dalam langkah-langkah analisis sebagai berikut: 1 Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini melibatkan transkripsi wawancara, menscaning, materi, mengetik data lapangan, atau memilah-milah dan menyusun data tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda tergantung dari sumber informasi. 2 Membaca keseluruhan data Langkah pertama adalah membangun general sense atau informasi yang diperoleh dan merefleksikan maknanya secara keseluruhan. Gagasan umum apa yang terkandung dalam perkataan partisipan ? bagaimana nada gagasan tersebut ? bagaimana kesan dari kedalaman, kredibilitas dan penuturan informasi itu ? DATA Klasifikasi Data DATA DATA DATA Kesimpulan Katagorisasi Kesimpulan Ciri- Ciri Umum Dalil Hukum Teori Gambar 3.3 Bagan Model Strategi Analisis data Kualitatif Verifikatif Sumber : Bungin 2007, hlm. 148 Dian Diana, 2015 Pelestarian Dan Peran Masyarakat Di Kawasan Sekitar Situ Cisanti Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu 3 Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data. Coding merupakan proses mengolah materi informasi menjadi segmen- segmen tulisan sebelum memaknainya. Langkah ini melibatkan beberapa tahap :  Mengambil data tulisan atau gambar yang telah dikumpulkan selama proses pengumpulan.  Mensegmentasi kalimat-kalimat atau paragraph-paragraf atau gambar-gambar tersebut ke dalam kategori-kategori, kemudian melabeli kategori-kategori ini dengan istilah-istilah khusus, yang sering kali didasarkan pada istilahbahasa yang benar-benar berasal dari partisipan disebut istilah In-vivo. Penelitian kualitatif secara umum menggunakan prosedur umum dan langkah – langkah khusus dalam analisis data yang dimulai dengan pengolahan, yang meliputi transkripsi hasil dari wawancara mendalam, menscaning, materi, mengetik data lapangan, atau memilah-milah dan menyusun data tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda tergantung dari sumber informasi penyiapan dan membaca data untuk dianalisis, serta mengkoding data. Ketika menganalisis transkripsi interviu atau catatan lapangan, kita perlu memberi kode secara konsisten untuk fenomena yang sama. Alwasilah 2008, hlm. 159 mengemukakan bahwa : pengkodingan akan membantu kita dalam beberapa hal, yaitu 1 memudahkan perhitungan frekuensi kemunculan fenomena, 2 memudahkan perhitungan frekuensi kemunculan, 3 frekuensi kemunculan kode menunjukkan kecenderungan temuan, dan 4 membantu kita menyusun kategori Kategorisasi dan subkategorisasi. Selanjutnya arah kecenderungan ini berguna bagi penajaman fokus penelitian. Hasil proses mengkoding akan membantu kita memilah tulisan atau gambar dan kategori –kategori lain sehingga data yang didapat dengan mudah dicari dan disusun dengan detail, serta memudahkan kita untuk menguraikan informasi lebih luas dan mendalam.

F. Pengecekan Keabsahan Data