Teknik Pengumpulan Data T GEO 1303351 Chapter3

Dian Diana, 2015 Pelestarian Dan Peran Masyarakat Di Kawasan Sekitar Situ Cisanti Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu dijadikan sumber data, akan tetapi ukuran sampel lebih menekankan kepada tingkat kejenuhan data yang diperoleh. Maka dari itu, setelah peneliti mendapatkan satu informan yang mampu menjelaskan kebutuhan data dari peneliti, maka peneliti akan terus mencari informan baru sampai data yang diperoleh mencapai tingkat “redudancy” datanya telah jenuh, jika ditambah sampel lagi tidak memberikan informasi baru. Seperti telah dijelaskan pada penentuan informanpartisipan, penentuan sampel dalam tradisi kualitatif didasarkan atas kredibilitas informan yang menguasai seluk beluk dari permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Sehubungan dengan jumlah sampel yang kecil, hal ini tidak mengurangi kredible tidaknya informasi yang diperoleh karena dengan jumlah kecil akan mampu mengumpulkan data yang mendalam.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi pengamatan, in-dept interview wawancara mendalam , analisis dokumen, dan triangulasi gabungan ketiganya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut : Gambar 3.2 Bagan Teknik pengumpulan data Sumber : Sugiyono 2010, hlm. 63 Teknik Pengumpulan Data Observasi Wawancara Dokumentasi Triangulasi gabungan Dian Diana, 2015 Pelestarian Dan Peran Masyarakat Di Kawasan Sekitar Situ Cisanti Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu Kemudian operasional dalam penentuan teknik pengumpulan data setelah melihat situasi dan kondisi saat dilapangan menyangkut efektivitas dalam pengumpulan data sebagai berikut : 1 Peneliti melakukan observasi terus terang atau tersamar; langsung melihat situasi sosial yang sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa sedang melakukan penelitian. Informan yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tapi kadang –kadang peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini dilakukan untuk menghindari kalau data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Selajutnya kelebihan observasi menurut Satori 2013, hlm. 125 menggunakan metode observasi banyak kelebihannya, diantaranya adalah: a Peneliti mengetahui kejadian sebenarnya sehingga informasinya diperoleh langsung dan hasilnya akurat. b Peneliti dapat mencatat kebenaran yang sedang terjadi. c Peneliti dapat memahami substansi sehingga ia dapat belajar dari pengalamanyang sulit dilupakan. d Memudahkan peneliti dalam memahami perilaku yang kompleks. e Bagi informan yang tidak memiliki waktu masih bisa memberikan kontribusi dengan mengijinkan untuk diobservasi. f Observasi memungkinkan pengumpulan data yang tidak mungkin dilakukan teknik lain. Nilai lebih yang dimiliki dengan teknik observasi akan menghasilkan data yang sulit untuk diungkapkan dengan teknik lain. 2 Wawancara interview, untuk mendapatkan informasi yang tidak dapat diperoleh dari observasi, dilakukan dalam bentuk percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancara interviewee. Wawancara mendalam bersifat terbuka, pelaksanaan wawancara tidak hanya sekali atau dua kali melainkan berulang- ulang dengan intensitas yang tinggi. Peneliti tidak hanya “percaya begitu saja” pada apa yang diungkapkan informan, melainkan mengecek dalam kenyataan melalui pengamatan. Itulah sebabnya cek dan ricek dilakukan secara silih berganti dari hasil wawancara ke pengamatan di lapangan atau Dian Diana, 2015 Pelestarian Dan Peran Masyarakat Di Kawasan Sekitar Situ Cisanti Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu dari informan yang satu ke informan yang lain. Dalam hal ini peneliti dapat menentukan informan kunci. Penentuan informan kunci yang dipilih oleh peneliti melalui beberapa pertimbangan diantaranya : 1 orang yang bersangkutan memiliki pengalaman pribadi sesuai dengan permasalahan yang diteliti; 2 usia urang yang bersangkutan telah dewasa; 3 orang yang bersangkutan sehat jasmani dan rohani; 4 orang yang bersangkutan sehat jasmani dan rohani; 5 orang yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang luas mengenai permasalahan yang diteliti. Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2012, hlm. 72 wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga bisa direkonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dari hasil wawancara yang mendalam indepth interview akan tergali pengalaman hidup informan sampai menhasilkan kesan yang sama sehingga tercapai ukuran kejenuhan. 3 Melakukan pengumpulan data berupa dokumen-dokumen kualitatif. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya –karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbetuk tulisan misalnya catatan harian sejarah kehidupan life histories, cerita, biografi, foto, gambar hidup, sketsa, dan lain –lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya kartya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain –lain. Teknik dokumentasi ini bagi peneliti akan mendapatkan manfaat yaitu memperoleh datainformasi dari berbagai macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk catatan-catatan perihal pelestarian dan peran masyarakat di kawasan penyangga Situ Cisanti. 4 Teknik triangulasi merupakan teknik validasi data yang penulis gunakan untuk menguji kredibilitas data. Menurut Mathinson dalam Sugiyono 2007, hlm. 332, dikemukakan bahwa the value of triangulation lies in providing evidence-wether convergent, inconsistent of contracdictory ”. Nilai dan teknik analisis data dengan tiangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent meluas, tidak konsisten atau kontradiksi, oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulasi dalam analisis data, maka data Dian Diana, 2015 Pelestarian Dan Peran Masyarakat Di Kawasan Sekitar Situ Cisanti Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Dengan melakukan triangulasi diharapkan dapat memberikan makna yang sesuai dengan kajian yang dirancang peneliti, yang bersumber pada instrumen yang berkembang di lapangan. Sugiyono 2007, hlm. 241 menyatakan bila peneliti melakukan analisis data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data yaitu mengecek kredibilitas data dengan teknik pengumpulan data sebagai sumber data. Peneliti menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data. Penggunaan panduan wawancara, panduan observasi dan penggunaan dokumentasi berfungsi sebagai triangulasi alat pengumpul data agar data yang diperoleh dari sumber informasi dapat dipertanggungiawabkan. Dalam pelaksanaannya peneliti menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam dan pencatatan dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. Selama melakukan observasi peneliti juga melakukan wawancara kepada para narasumber dan sekaligus pencatatan dokumen-dokumen yang terkait. Dengan demikian dapat diketahui tentang credibility dan confirmability antara data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan demikian, teknik triangulasi dalam penelitian ini adalah pengecekan data yang diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data. Data dari observasi dikonfirmasi melalui wawancara dan dokumentasi, data dari dokumentasi juga dikonfirmasi dari wawancara dan observasi. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian ini, karena tujuan utama melakukan penelitian adalah mendapatkan data yang akurat. Jika teknik pengumpulannya sesuai dengan proseur, maka data yang didapatkan akan memenuhi ketetapan standar data.

E. Prosedur Analisis Data